Mansion The Kim's, Daegu.
"Apa kau benar benar melakukan semua itu, Daewook-ah?"
Diruang keluarga kini Yoorae juga Daewook duduk berdampingan. Sedangkan didepan mereka, Eunseo memangku putranya. San Kim cucu pertama keluarga Kim's yang kini berusia 2 tahun.
Daewook mengangguk singkat. Raut wajah pria paruh baya itu tanpa datar. Yoorae menghela nafasnya. Dua hari lalu, akhirnya kabar mengenai putri mereka Ruby ia ketahui.
Lisa sudah menceritakan segalanya pada Jiwoon, dan memberitahu pada Yoorae.
Daewook, dia tidak pernah benar benar melepaskan Ruby. Sejak Ruby pergi dari mansion, dia sudah menyuruh orang kepercayaannya untuk selalu mengawasi semua kegiatan putrinya tersebut.
Dihari Ruby memutuskan pergi dari Daegu menuju ke Seoul, Daewook bahkan melihatnya dibandara dari jauh. Ia mengetahui segala kesulitan Ruby hingga akhirnya berhasil menjadi seorang model.
Ruby mungkin berpikir semua itu murni usahanya. Padahal tidak sama sekali. Semua itu berkat campur tangan Daewook. Daewook mengenal ayah Suho, mereka berteman dan membangun bisnis bersama.
Agensi milik Suho, disana Daewook memiliki saham sebanyak 25%. Pertemuan Suho dengan Ruby juga ia rencanakan. Meski tetap, Ruby berusaha dan memang berbakat menjadi seorang model.
Potensinya dikenali Suho yang segera mengontrak juga menaungi gadis itu dengan agensi besarnya.
Daewook bangga terhadap putrinya, jauh dilubuk hati pria paruh baya itu ia sangat ingin mengajak Ruby untuk kembali ke mansion. Tetapi Daewook tidak melakukannya. Karna niat awalnya memang membiarkan Ruby mempelajari hidup diatas kakinya sendiri.
Tidak manja ataupun semena mena seperti dulu. Dan kini, semua itu berhasil. Ruby putri kecilnya sudah berkembang menjadi gadis dewasa bijaksana, mandiri juga sukses.
Daewook menutup akses keluarganya untuk menemukan Ruby, semua itu ia lakukan agar Ruby merasa nyaman dengan kehidupan barunya tanpa mengingat masa lalu dan keputusan menyakitkan yang diambilnya saat itu.
Tetapi, Lalisa Brüschweiler M. Calon menantu tidak jadinya tersebut berhasil menemukan Ruby. Ia sempat bersitegang dengannya, tetapi ia akhirnya mengerti setelah Lisa menjelaskan tentang segalanya.
Dan wanita itu berkata ia akan membawa Ruby kembali, kali ini Lisa akan melakukannya dengan benar. Tanpa adanya paksaan.
"Dad keterlaluan, daddy berkata begitu menyayangi Ruby tetapi tega membiarkan gadis itu kesulitan?"
Eunseo mendengus tidak terima. Eunseo mungkin dulu membentak adiknya dengan kasar, karna menghina Jiyeon tetapi tidak ada satupun kebencian dalam hatinya. Ia tetap menyayangi Ruby, bagaimanapun itu.
Dulu, Eunseo sempat menemukan Ruby. Ia mengatakan bahwa gadis manja seperti Ruby, tidak akan bisa pergi dari mansion lama lama. Itu semua semata mata hanya karna ia ingin Ruby meragukan keputusannya dan kembali mansion.
Tidak ada niatan lainnya.
Daewook menghela nafasnya. Pria paruh baya itu mengusap wajahnya sekali.
"Apapun katamu, Eunseo. Meski waktu diulang, sebagai seorang ayah, Daddy tetap akan melakukan semua ini untuk putri bungsuku itu." Daewook kemudian tersenyum kecil.
"Kau akan mengerti segala keputusan daddy, ketika kau memiliki seorang putri."
Daewook lantas mengambil alih San. Ia mengecup pipi chubby cucunya itu. Jiyeon yang baru saja tiba disana dengan senampan minuman dan camilan, menatap ayah mertua sekilas.
"lalu apa alasan daddy, tidak ingin semua orang menyebut atau membahas tentang Ruby?"
Daewook menatapnya, ia menggidikkan bahunya sekilas "Daddy kira dengan begitu, semua orang akan melupakannya. Dan kerinduan daddy pada Ruby tidak semakin membesar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Good or Bad?
Fanfiction[Beberapa part harus di privat, follow baru bisa membuka dan membacanya!] ⚠️Warning 17+, Be wise in reading stories!⚠️ Jennie terkejut ketika mendapati dirinya terbaring bersama dengan seorang wanita. Wanita yang dihindarinya selama 4 tahun belakang...