Pernikahan antara Lisa dan Jennie mendapatkan perhatian banyak pihak. Diluar gedung pernikahan mereka, para wartawan sibuk meliput dan mencoba memotret suasana pernikahan billionaire itu.
Penjagaan ketat dilakukan. Lisa berkumpul bersama dengan Eunseo juga Jackson disebuah ruangan terpisah. Ketiganya didampingi asisten dan pengawal pribadi masing masing.
Jackson sudah mengatur dan mengamankan situasi, ia menegaskan bahwa semuanya telah aman terkendali. Lisa kemudian menatap Eunseo.
"Istrimu akan berada disamping Jennie terus menerus hingga pemberkatan selesai, Juyeon-ah. Jangan biarkan istriku sendirian,"
Eunseo mendelik sinis "Tentu saja! Aku mengerti tentang itu, lagipula aku juga kakaknya sialan! Mana mungkin aku membiarkan adikku sendirian tanpa pengawasan disituasi genting seperti ini,"
Jackson melirik tangan kanannya. Pria yang berdiri diam disampingnya mengangguk mengerti akan kode yang di sampaikan Jackson. Jackson menyeringai, tebakannya memang tepat sasaran.
"Satu perangkap sudah dimasuki tikusnya, Lisa." Ujar Jackson membuat Lisa menyeringai geli.
"Sepupumu ternyata cukup pintar, Jackson."
Jackson menggeleng pelan "Aku sudah curiga saat paman Liu mengajukan D.o untuk menjadi pengawal utamaku."
"Ternyata disinilah gunanya, untuk ia peralat demi keuntungan putranya."
Lisa menggeleng pelan "Menjadi don mafia, tidak ada letak kepercayaan pada siapapun Jackson. Bahkan terhadap keluargamu sendiri,"
Lisa tau betul bagaimana dunia yang dijalani Jackson. Dulu ia sempat ingin memasuki dunia tersebut, beruntung mendiang kakeknya menolak keras niatan Lisa. Meski dulu kakeknya mantan pengacara mafia kelas atas.
Jackson mengangguk setuju "Ayahku juga memperingatkan soal itu, beberapa waktu lalu."
Lisa menghela nafas panjang "Nancy, aku tidak yakin ia akan selamat."
Jackson mengangkat bahunya "Entahlah, Lucas telah dibutakan ambisinya untuk balas dendam. Tetapi dengan menghilangkan nyawa bayi yang tidak berdosa, itu lebih buruk dari apapun. Terlebih dia ayah biologisnya."
"Kau harus menyelamatkannya Jackson. Jika tidak ibunya, setidaknya bayi yang dikandung Nancy harus tetap hidup." Ujar Eunseo yang dihadiahi tatapan berbeda dari Lisa dan Jackson.
***
Gaun berwarna putih, dengan veil yang menutupi wajahnya sudah dikenakan Jennie. Yoorae menatapnya dengan penuh haru. Ia membuka kotak perhiasan yang disodorkan Jiyeon, disana sebuah tiara sederhana dengan ukiran indah dan sebuah berlian biru terlihat.
"Honey, ini adalah tiara yang diberikan Halmoeni dihari pernikahan mommy. Apa kau bersedia untuk mengenakannya dihari pernikahanmu ini, nak?"
Jennie menatap lekat tiara tersebut. Ia melihat keindahan yang terpancar dari tiara tersebut. Meski sedikit tidak senada dengan gaun pernikahannya, Jennie tetap mengangguk. Ia ingin memakai tiara itu.
"Pasangkan padaku, ya mom." Pintanya yang disambut haru oleh Yoorae.
Yoorae memasangkan tiara tersebut dikepala Jennie. Jiwoon tersenyum lebar, menantunya itu benar benar cantik dan bercahaya.
Lisa dan yang lain pasti akan terkesiap melihat kecantikannya yang jauh terlihat berkali kali lipat. Jiwoon menggenggam sebelah tangan Jennie, senyum penuh keibuannya terukir.
"Nak, berbahagialah. Kau sangat pantas mendapatkan semua kebahagian ini, Ruby."
"Mommy Jiwoon, terima kasih banyak." Jennie mendongakkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Good or Bad?
Fanfiction[Beberapa part harus di privat, follow baru bisa membuka dan membacanya!] ⚠️Warning 17+, Be wise in reading stories!⚠️ Jennie terkejut ketika mendapati dirinya terbaring bersama dengan seorang wanita. Wanita yang dihindarinya selama 4 tahun belakang...