Pesta satu hal yang tidak pernah dilewatkan Jennie. Gadis itu tengah bersiap menuju sebuah pesta brand ternama. Ia mendapatkan undangannya kemarin sore dari Irene.
"You look so gergeous,"
Jennie menyeringai puas "Of course, I'm." Sombongnya membuatnya Irene memutar bola matanya malas.
Irene juga ikut hadir dalam pesta tersebut, menggantikan Taehyung menjaga Jennie. Well ya, meski Jennie suka berpesta tetapi gadis itu memiliki toleransi rendah terhadap minuman beralkohol.
"Let's go, Ren." Ajak Jennie yang diangguki Irene.
Keduanya melangkah keluar dari apartemen Jennie. Lalu menuju lift dan keluar dari lobby. Sebuah mobil putih yang dipesan khusus Irene, telah menunggu mereka.
***
Ditempat berbeda, Lisa menatap penuh pada bola yang ia incar. Wanita itu kemudian menggerakkan tongkat billiar untuk mendorong bola incarannya.
Tak!
Bola bola itu berhasil masuk ke dalam lubang. Seorang wanita disampingnya berdecak pelan.
"Jika kau kehilangan kasino ini, aku yang paling pertama akan mengadukannya pada istri mu."
Wanita itu mendelik kearah seorang pria berjas hitam yang tengah duduk di sofa meneguk segelas vodka.
"Brengsek! Jika kau melakukan itu, aku akan menggangu bisnis mu selama seminggu penuh."
Ucapan kedua orang tersebut mengundang tawa kecil Lisa. Mereka berdua teman akrabnya.
Jackson Wang dan juga Kim Ju-yeon.
Jackson memiliki bisnis penjualan senjata, club, dan kasino. Untuk penjualan senjata, dilakukan secara tertutup sedangkan kasino dan club terbuka untuk kalangan atas.
Hanya pemilik kartu VIP yang bisa memasuki club & kasino mewah pria berdarah Tiongkok itu. Ia memiliki banyak kasino yang tersebar dikota ataupun banyak negara. Belum lagi, ia mengurusi perusahaan milik kakeknya.
Sedikit berbeda dengan Jackson, Eunseo lebih memilih meneruskan bisnis keluarga. Tetapi, setahun belakangan ia juga mengurus sebuah kasino di Seoul.
Kasino itu dulunya milik Jackson. Hanya saja Jackson memberikan padanya sebagai hadiah kelahiran putra pertama Eunseo.
Ya, diantara 3 orang incaran paling menggoda itu Eunseo yang tidak lagi tersedia. Tersisa Lisa dan Jackson.
Jackson sedikit tertutup, ia juga dingin dan bermulut tajam pada siapapun yang tidak disukainya. Sampai saat ini Jackson tidak pernah menjalani hubungan serius, begitupun dengan Lisa.
"Beruntungnya aku, kalian tidak bisa mengadukan atau mengacaukan bisnis apapun."
Lisa kembali mengarahkan tongkat menyodok bola. Eunseo mendengus keras.
"Kau lupa dengan Mrs. Brüschweiler, huh?" Seringai Eunseo.
Lisa mengangkat bahu santai "Dad melarang mom pergi jauh saat ini, dan segala panggilan dari mansion sudah aku alihkan pada Seulgi."
Jackson dan Eunseo sama sama menggeleng pelan. Si bajingan satu itu memang sering berbuat seenaknya. Bahkan pada keluarga sendiri. Lisa hidup tanpa aturan siapapun. Eunseo terkadang berpikir, kasihan istrinya nanti. Ia mungkin juga akan diabaikan wanita bermanik tajam itu.
Memikirkan hal tersebut, Eunseo mendadak terdiam. Teringat sesuatu.
"Giliranmu, Kim."
Eunseo menghela nafas panjang. Berfokus pada bola incarannya. Lisa memperhatikan dengan menyesap segelas wisky. Eunseo berhasil memasukkan bola kedalam lubang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Good or Bad?
Hayran Kurgu[Beberapa part harus di privat, follow baru bisa membuka dan membacanya!] ⚠️Warning 17+, Be wise in reading stories!⚠️ Jennie terkejut ketika mendapati dirinya terbaring bersama dengan seorang wanita. Wanita yang dihindarinya selama 4 tahun belakang...