Hampir tiga tahun berlalu, sejak peristiwa mengenaskan yang menimpa Nancy terjadi. Waktu berlalu cukup cepat.
Tanpa terasa kehidupan rumah tangga Jennie dan Lisa hampir menuju tahun keempat. Selama itu bukan hanya kebahagiaan yang dialami mereka, banyak rintangan lainnya.
Peristiwa yang masih membekas diingatan Jennie adalah peristiwa 2 tahun lalu. Dimana Taehyung mengirimkan sebuah video berisikan Lisa dengan seorang wanita.
Hati Jennie begitu hancur ketika melihat Lisa berciuman dengan sangat mesra bersama wanita lain. Wanita yang ternyata mantan kekasih Lisa, Park Chaeyoung.
Jennie sempat menanyakan mengenai wanita itu pada Lisa, tetapi Lisa kerap mengalihkan pembicaraan.
Ditengah kekacauan hatinya, Jennie tidak lagi bisa berpikir jernih. Dengan bodohnya, calon bayi keduanya saat itu hampir ia gugurkan.
"Miss?"
Perawat wanita menatapnya dengan aneh. Sedangkan Jennie masih berdiri dengan selembar kertas yang telah ia tandatangani. Kertas itu berisikan pernyataannya tentang keputusan aborsi yang diberikan pihak rumah sakit.
"Anda bisa menunggu disebelah sana," Ujar perawat itu setelah ia memberikan kertas pernyataannya.
Jennie mengangguk pelan. Ia duduk menunggu dikursi antrian. Sore hari menjelang malam, keadaan klinik khusus kandungan yang berada dipinggiran kota Daegu tempat wanita itu berada.
Jennie tidak membawa apapun. Tadi siang ia hanya berpamitan pada Yoorae dan Daewook untuk menenangkan diri sejenak dengan berjalan jalan. Putra pertamanya Haru telah ia titipkan juga pada mereka.
"Shhh," Jennie meringis pelan ketika merasakan perutnya sedikit kram. Wanita itu mengeratkan jaket tebal miliknya dan kembali berpikir ulang.
Didalam sana darah dagingnya berada. Tegakah ia menghancurkan anaknya sendiri?
"Mrs. Brüschweiler," Perawat tadi keluar dari ruangan pemeriksaan dan mendekatinya.
Jennie berdiri. Menghela nafasnya dan ekspresi datarnya terlihat. Lisa sudah mengkhianatinya bukan? Lalu untuk apa pernikahan mereka terus berjalan? Jika ingin bercerai dan menjauh dari wanita itu, itu artinya Jennie tidak boleh dalam keadaan mengandung.
Karna hal tersebut akan cukup mempersulitnya.
"Apa begitu masuk, prosesnya akan langsung dimulai?"
Perawat wanita itu mengangguk pelan. Jennie melangkahkan kakinya dengan tegas menuju ruangan. Keputusannya sudah bulat.
"Jane!"
Suara dalam itu menghentikan langkah Jennie. Dengan cepat Jennie menoleh. Maniknya membulat ketika mendapati sorotan tajam dari sepasang manik itu.
"Jackson?"
"Shit! Have you lost your mind?"
Jackson menarik lengan Jennie dengan kasar. Ekspresi kemarahannya begitu terlihat kentara. Deru nafasnya terasa begitu memburu.
Jennie menatapnya dengan alis terangkat. Ia tidak tahu bagaimana teman Lisa itu bisa menemukannya disana. Disaat sebelum ia benar benar menggugurkan kandungannya.
"Apa kau membawa Lisa kemari juga?!" Dengan panik Jennie bertanya. Ia mencoba melepaskan cekalan Jackson, dan melihat kearah pintu.
Jackson mengeraskan rahangnya "Tidak. Si brengsek itu masih sibuk dengan pekerjaannya."
Jennie membeku. Rasa kecewa kian mendalam ia rasakan. Tertawa miris, wanita itu kembali menghadapkan diri untuk melangkah memasuki ruangan.
"Jangan bertindak bodoh Ruby!" Jackson membawanya dengan paksa keluar dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Good or Bad?
Fanfiction[Beberapa part harus di privat, follow baru bisa membuka dan membacanya!] ⚠️Warning 17+, Be wise in reading stories!⚠️ Jennie terkejut ketika mendapati dirinya terbaring bersama dengan seorang wanita. Wanita yang dihindarinya selama 4 tahun belakang...