Warning 17+!
Membawa Jennie yang dalam pengaruh obat perangsang membuat Lisa sedikit kewalahan. Gadis model itu terus menerus mendekatkan tubuhnya, dan berulang kali mencoba membuka gaun yang ia kenakan.
"Stop Ruby! Aku akan kehilangan kendali jika kau terus menerus melakukan semua ini," Ujar Lisa dengan rahang mengeras.
Sekuat tenaga wanita itu meredam hasratnya, ketika Jennie mengecup lehernya dan menghembuskan nafas pelan disana.
"Eldest Young Master, rasa panasnya semakin mendera tubuhku." Jennie menjauhkan tubuhnya. Ia hampir menarik lepas resleting gaun yang dikenakan.
"Fuck!" Lisa menghentikan mobilnya. Wanita itu menarik Jennie kearah pangkuannya. Lalu menangkup pipi gadis itu "Look at me, hey love."
"Jangan terus memikirkan rasa panas itu, cobalah berpikir tentang hal lain. Dan atur nafas mu," Ujarnya mencoba agar menyadarkan Jennie.
Wajah Jennie terlihat memerah. Maniknya menatap sayu kearah Lisa, perlahan gadis itu mengikuti instruksinya.
"Ya, seperti itu sayang. Breathe and---"
"I can't Eldest Young Master Rasa panasnya semakin membakarku dan dib-bawah sana damn it---"
Jennie menyambar botol air yang berada didekat kemudi Lisa. Tanpa dapat Lisa cegah, seluruh air itu telah membasahi Jennie. Lisa membelalakkan matanya. Manik tajam dan gelap itu memaku pada tetesan air yang melaju disepanjang leher jenjang Jennie menuju kearah dada terbukanya.
Lisa menelan saliva. Miliknya mengeras dibawah sana, tergesek tubuh Jennie yang terus menerus bergerak dipangkuannya.
Menggeram pelan, bibir wanita itu menyambar cepat bibir lembut Jennie. Jennie mengerang pelan. Bukannya menjauh, gadis itu malah melingkarkan tangannya dileher Lisa.
Ciuman keduanya semakin dalam. Tangan besar Lisa meremas pinggang Jennie, ketika ia menyesap lebih dalam. Jennie bernafas cepat, ketika ciuman beralih pada lehernya.
Gadis itu mendongak dan tanpa sadar mendesah pelan.
"Shit!" umpat Lisa sebelum melepaskan ciuman basahnya pada leher Jennie.
Nafas mereka beradu cepat ketika Lisa mengusap bibir Jennie yang membengkak karna ulahnya. Ia menatap dalam kedua manik gadis itu, yang juga menatapnya.
"You want more?"
Ditengah obat perangsang yang semakin membuat miliknya basah, Jennie berpikir cepat. Gadis itu menunduk mencoba meraba miliknya dan mengigit bibir bawahnya.
Lisa yang melihat tindakannya, menggenggam tangan Jennie erat.
"Aku akan melakukannya,"
Wanita itu mencoba menyingkap gaun Jennie. Kemudian melakukan sesuatu dibawah sana. Jennie menutup matanya. Gadis itu mencengkeram pundak Lisa erat.
"Eldest Y-young master," Desis Jennie penuh hasrat.
Lisa kembali menciumnya dalam. Sekilas manik wanita itu melihat sebuah katedral sederhana yang terletak disisi kanan jalan.
***
"Eldest Young Master tolong bantu aku lagi,"
Jennie terengah engah. Kakinya berjalan sedikit limbung ketika Lisa menuntunnya memasuki katedral.
"Aku akan melakukannya sayang, tetapi sebelum itu aku akan menikahimu terlebih dahulu. Malam ini juga,"
Lisa menegakkan tubuh Jennie dengan memegang pinggang gadis itu. Keduanya berada dihadapan sebuah salib besar dengan beberapa lilin dimeja yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Good or Bad?
Fanfic[Beberapa part harus di privat, follow baru bisa membuka dan membacanya!] ⚠️Warning 17+, Be wise in reading stories!⚠️ Jennie terkejut ketika mendapati dirinya terbaring bersama dengan seorang wanita. Wanita yang dihindarinya selama 4 tahun belakang...