SeokJin benar-benar mengantarkan Ryu. Dia turun dari mobil, menggandeng Ryu masuk hingga kelas. Semua mata memperhatikan mereka berdua. SeokJin benar-benar pergi dengan kaos dan celana jeans bahkan sandal.
Pria itu nampak tenang mengantar Ryu hingga dia duduk di kursinya. Anak-anak yang lain terbengong-bengong.
"Halo anak-anak, aku ayah Ryu Jin. Kalian bertemanlah dengan baik, oke?" SeokJin memperkenalkan dirinya membuat Ryu tersenyum girang.
"Appa tak bisa menjemput Ryu hari ini. Belajar yang baik, dengarkan gurumu." SeokJin bahkan mencium pipi Ryu sebelum pergi.
SeokJin berpapasan dengan wanita paruh baya yang menyapanya diiringi beberapa wanita dengan pakaian seperti seorang guru juga ibu-ibu yang mengantar anak mereka.
"Selamat pagi tuan Kim." Beliau nampak shock melihat pria yang berdiri dihadapannya.
SeokJin membungkuk sambil tersenyum.
"Saya kepala sekolah Ryu dan ini guru wali kelasnya."
"Ahh nde. Saya mengantar Ryu hari ini karena saya dengar dari istri saya jika Ryu di buli di sekolah." SeokJin sengaja.
"Maafkan kelalaian kami tuan Kim. Kami tak tau jika Ryu adalah putra anda. Kami minta maaf." Wajah tak enak hati kepala sekolah terbaca oleh SeokJin.
"Jadi jika anda tau Ryu putraku maka akan anda perlakukan lain?"
"Bukan begitu maksud saya." Kepala sekolah makin bingung menjelaskan karena ibu-ibu berbisik-bisik dibelakangnya tak terima dengan kalimat diskriminatif darinya.
"Ryu hanya tak pernah terlihat bersama ayahnya." Jawab beliau lirih.
"Sekarang anda sendiri melihatnya bukan? Toh tak terlihat bukan berarti tak punya. Ryu tak mungkin ada jika tak ada andil saya. Hanya saja, keadaan yang tak memperbolehkan dia bicara. Apakah anda bisa mengerti tentang ini Bu?" SeokJin hanya ingin menggertak.
"Baik tuan Kim. Kami sudah meminta maaf pada mommy Ryu namun kami juga harus meminta maaf juga pada anda. Maafkan kami." Ibu kepala sekolah membungkuk.
"Baiklah, agensi kami juga akan menindak tegas jika ada berita lain setelah hari ini. Dan...tindakan itu akan melalui hukum." SeokJin memperingatkan.
"Baik tuan Kim, kami semau mengerti."
SeokJin melenggang pergi dengan senyum puas diwajahnya. Dari pintu kelas Ryu, anak itu melihat betapa keren ayahnya. Bahu lebar ayahnya nampak kokoh, suara berwibawa ayahnya mampu membuat sekelilingnya hormat.
"Ryu-aa, Mian. Kau punya appa yang keren. Kau sungguh-sungguh putra Kim SeokJin?" Anak yang menertawakannya dulu mendekati Ryu.
"Emm, appa juga memberiku rumah. Appa ku keren kan?"
"Emm benar-benar keren."
Keduanya tertawa bersama. Kelakuan khas anak-anak yang selalu lupa akan semua masalah. Mereka akhirnya duduk berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Story of RJ
Fanfictionsekuel kedua dari Sabitah the bright star 5 tahun kemudian.... "Mom. apa aku bisa bertemu dengan BTS?"