0.

33 3 1
                                    

Bangtan baru saja sampai dorm ketika SeokJin meminta ijin diantarkan kembali ke hotel dengan alasan ada barang yang tertinggal. Sang manager yang harus membuat laporan hasil kegiatan memberikannya ijin pergi dengan seorang asisten tanpa dirinya.

Sekarang, member lain sedang bertanya apa yang sebenarnya terjadi hingga Suga yang semobil dengan SeokJin memberi jawaban.

"Ibu jin Hyung mendatangi Ark dan Ryu."

Sebuah kalimat mampu menjelaskan semua rasa penasaran yang akhirnya membuat mereka memunculkan overthinking. Kejadian 5 tahun lalu jelas masih mereka ingat. Bagaimana terpuruknya member tertua itu juga mereka lihat. Efek kejadian itu juga selalu mereka tau hingga sekarang. Namun mereka hanya menertawakan sebagai sebuah lelucon.

Member lain yakin jika waktu telah menghapus sedikit demi sedikit rasa getir dan kecewa dalam masa lalu SeokJin. Keinginan untuk memberikan tanggung jawab membuat hidup pria itu makin berat. Ditambah lagi kegiatan yang tak pernah putus. Sekalipun dirinya terluka dan kelelahan pria tertua itu telah menunjukkan kesetiaannya pada grup.

Itulah yang makin membuat member lain hormat dan segan sekalipun tiap member juga berkorban dengan caranya masing-masing untuk grup. Mereka kini malah makin saling mendukung untuk masa depan masing-masing.

"Aku harap mereka berakhir lebih baik dari 5 tahun lalu." Jhope bersuara.

"Kita sudah sampai masa makin dewasa. Kesalahan dimasa lalunya sedang Jin hyung tebus. Bukankah kita harus mendukungnya?" JiMin juga mengusulkan.

"Jin hyung bisa mencontek NamJoon Hyung dan Hanna bukan?" Taehyung menoleh ke arah Hyung leadernya.

Semuanya ikut tersenyum. Berharap yang terbaik untuk SeokJin dan kami.

Sementara itu.....
SeokJin menjelaskan segalanya pada ibu yang terjadi ketika aku menidurkan Ryu. Terdengar sayup percakapan mereka. Sesekali ibu merespon singkat dengan pertanyaan atau keterkejutan.

"Jadi Ryu belum tau jika kau ayahnya?"

"Iya eomma, kami belum mengatakan pada Ryu. Beruntung JiMin membantuku dengan keusilannya. Ryu memanggilku appa sekalipun hanya karena aku dianggap tua."

SeokJin masih terkekeh ketika aku kembali keruang tamu. Tangannya meminta sambutan yang membawaku duduk disampingnya.

"Ark sayang, miane. Eomma berhutang maaf padamu dan Ryu. Ada andil eomma juga membuatmu pergi dari negara ini." Ibu tertunduk.

"Apa maksud eomma?" SeokJin mengerutkan dahinya.

"Eomma yang memberi ijin agensi untuk membuat kalian berpisah. Maksud eomma waktu itu, supaya Ark dan Ryu jauh dari haelmoni. Melihatnya memperlakukan Ark dengan sangat keras selalu membuat eomma sakit hati. Miane Ark. Mian." Air mata terkumpul di pelupuk mata beliau.

Rasa getir dalam hati membuatku tak nyaman. Perundingan yang diberikan ibu membuatku trenyuh. Apapun alasannya memang seperti itulah ibu, ibu selaku menjadi perisai ku dari kekerasan hati nenek.

"Eomma, terimakasih selalu mendukung kami, yang ibu lakukan sudah sewajarnya. Aku tak apa eomma. Aku dan Ryu memang harus pergi. SeokJin oppa akan terbeban jika kami tetap bertahan di sini." SeokJin memicingkan matanya padaku, ibu juga.

"Bukan agensi dan eomma yang membuatku pergi. Tapi keputusanku sendiri. Orang agensi memang benar, karir oppa akan terganggu jika kami bertahan. Maka aku memutuskan untuk menjauhi oppa." Ungkapku jujur.

"Yang penting kau dan Ryu sudah kembali. Eomma bahagia bisa bertemu Ryu dan kau, Ark. Lebih bahagia lagi eomma tau jika kalian telah kembali bersama. Oh ya, kapan kau akan pulang Ark? Bawa Ryu juga. Nenek meminta kalian pulang." Ibu menggenggam tanganku lembut.

The Secret Story of RJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang