Keadaan tak berjalan seperti rencanaku. Khusus mengenai Earth dan BTS. Semakin ingin aku memberi jarak malah mereka makin mendekat. Aku tak bisa serta merta menolaknya, juga tak bisa menggunakan alasan yang sama terus menerus.
"Bagaimana jika kita makan di luar malam ini?" Ajakku.
Wajahnya serius sejenak, memikirkan ajakanku. Mata Earth menatapku sambil berpikir dan menimbang. Putraku turun dari ranjang dengan langkah berat.
"Setelah malam ini, bolehkah aku bertemu lagi dengan mereka, ma?" Ryu ternyata gigih.
Anggukanku membuatnya bersemangat.
"Jam berapa makan malam akan siap?" SeokJin bersemangat.
"Jam 7 di roof top resto." Jawab NamJoon sambil bersiap.
Kami sudah berdiri di depan lift ketika ponselku berdering.
"Nona Im?" Earth mendongak memperhatikanku.
"...."
"Bisakah hanya CEO? Aku ada janji dengan putraku."
"...."
"Baiklah."
"Apa semuanya baik-baik saja, ma?" Ryu sangat tau jika akan terjadi perubahan rencana di menit terakhir.
"Malam ini kita batalkan dulu makan di luar. Kita akan makan malam di roof top. Bagaimana?"
Ryu mengangguk saja. Dia tak tau jika keinginannya akan segera terwujud karena rencana takdir. Aku tak bisa menghindari pekerjaan ini. Aku pun tak ingin Ryu sendirian tanpa pengawasan.
Pintu lift terbuka, menampakkan dekorasi roof top yang megah dengan lampu-lampu. Sajian makan prasmanan berada di sisi kiri lift. Di sebelah kanan ada open kitchen menu BBQ.
"Mama?!" Wajah Earth kembali mendongak menatapku.
Wajah sumringah itu menularkan senyum untukku. Padahal jauh dalam hatiku gusar dan takut itu sudah meronta-ronta. Kami berjalan bergandengan dengan tatapan kaget dari semua member BTS. Tapi tidak dengan SeokJin, senyumnya mengulum malu.
"Mama you are the best!" Earth berlari menuju BTS.
Taehyung berjongkok sambil tangannya terentang. Earth berlari menuju pelukan Tae. Keduanya tertawa seperti sudah saling kenal lama.
"Aigoo, pria mungil yang ganteng. Sama ganteng denganku, bukan begitu?" Earth menganggukkan kepala sambil memeluk erat leher Tae.
"Bu Howard, silahkan." Nona Im memberiku tempat duduk semeja dengan BTS.
"Wuahh, ini keren! Ada minuman mama juga." Pekik Earth menunjuk pada botol wine favoritku.
Semua mata menatap ujung telunjuk Earth yang mengulur.
"Kami sudah memulai makan malam Bu Howard, maaf tak menunggu anda." Nona Im menyodorkan piring kearah ku.
"Tak apa, kami yang datang terlambat. Oh ya, bisakah tolong aku, nona Im? Tolong batalkan reservasi atas nama Kim Ryu Jin di Budapest resto."
Nama lengkap putraku yang tak pernah tersebut di depan siapapun termasuk Song Kang sekalipun, kali ini didengar oleh nona Im. Wanita itu mengangguk setelah terkejut sejenak. Pikirannya pasti sedang menebak-nebak perbedaan nama keluarga Ryu dan Song Kang.
"Jadi namaku Kim Ryu Jin?" Ucap polos Earth yang duduk dengan makanan dihadapannya.
"Mengapa kau terkejut Ryu?" JiMin yang ikut-ikutan polos bertanya.
"Aku dipanggil Earth Howard di sekolahku. Apa boleh seseorang punya dua nama?" Matanya lolos menatapku ingin jawaban.
"Boleh. Kau punya nama Korea juga nama bukan Korea." Jawabku singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Story of RJ
Fanfictionsekuel kedua dari Sabitah the bright star 5 tahun kemudian.... "Mom. apa aku bisa bertemu dengan BTS?"