Aktifitas kami semua kembali seperti biasa. Sedikit demi sedikit aku memindahkan barang-barang dari hotel ke Kondo seperti permintaan SeokJin. Seiring dengan kesibukan SeokJin, aku dan Ryu juga tak sering tidur di Kondo kecuali jika SeokJin yang memintanya.
Selang dua Minggu dari terakhir pertemuan ku dan Bangtan di Kondo, kami mulai sering mengobrol sekalipun hanya di grup WAG's. Hanya RM yang telah menikah untuk sekarang ini. Artinya aku juga mengenal kekasih tiap-tiap member.
Pagi ini cerah cenderung agak terik karena musim panas akan tiba. Ryu ku antar pergi ke sekolah dari Kondo. SeokJin juga telah kembali ke dorm. Semalam, kami bertiga tidur di Kondo setelah beberapa Minggu yang berlalu, SeokJin yang mengunjungi kami di hotel.
Aku kembali ke hotel dan disambut dengan wajah nona Kwon yang sedih juga bingung. Itu menyita perhatianku.
"Bu Howard maaf....." Ucapnya sambil menyodorkan tablet dari tangannya.
Seperti disengat lebah, rasanya kaget, sakit dan mulai panas. Mataku melototi artikel yang tertulis jelas dengan foto SeokJin sebagai pembuka.
"Anggota BTS tertua terlihat di St. Thomas Internasional Kindergarten"
Berita itu memuat jika SeokJin nampak mengantarkan seorang anak laki-laki yang memakai seragam sekolah hingga lobby. Mobil Lamborghini yang dipakainya memberikan penegasan jika benar yang mengemudikannya adalah SeokJin sendiri.
Gosip itu seperti gula. Dimana gula tersebar, maka semut akan mengerumuninya. Sepanjang hari ini, semua karyawan sudah berkasak-kusuk mengenai artikel itu.
Lebih heboh lagi, didalam agensi Bangtan. Berita tanpa persetujuan itu muncul melalui situs online yang tidak bisa dipercaya. Namun demikian, kabar bahwa SeokJin kembali bersama manatan kekasihnya 5 tahun lalu sudah diketahui oleh agensi.
"Lalu apa yang akan kita lakukan? Membiarkan atau meredam ini?" Seorang petinggi membuka suara.
"Bahkan dua Minggu dari sekarang mereka akan muncul di sidang PBB. Mengapa ini bisa terjadi?" Yang lainnya mempertahankan kinerja anak buah mereka.
"Gosip ini tentu tak baik untuk kelangsungan Bangtan. Kita harus pidanakan yang membuat berita." Yang lain lagi memberikan usulan.
"Tuan-tuan, gosip itu benar adanya. Kami telah mengantisipasi kejadian ini sejak 5 tahun lalu. Namun agaknya tidak semudah yang kami bayangkan."
Perdebatan antara petinggi agensi akhirnya terjadi. Semua saling menyalahkan atas kinerja masing-masing. Hingga seseorang yang duduk diam sedari tadi akhirnya turut bicara.
"Kita biarkan saja berita ini. Hanya untuk sementara waktu. Tampal saja dengan berita prestasi Bangtan juga grup kitabtyang lainnya." Beliau bicara dengan tenang hingga membuat yang lainnya tak ada yang membantah.
Dering ponselku membuat kaget, nama SeokJin dilayar. Ku Hela nafasku sebelum menjawabnya.
"Sayang, miane. Apa kau sudah membaca artikel tentang ku?"
"Eoh, aku baru saja membacanya. Bagaimana tanggapan agensi? Apa mereka menekan oppa untuk melakukan sesuatu?" Tanyaku khawatir.
"Tidak perlu khawatir, agensi akan membiarkan berita itu. Sepanjang tak ada konfirmasi dari agensi maka fans kami dan orang banyak tak ada yang percaya. Aku tak apa, jangan khawatirkan apapun, eoh?" Pintanya dengan nada sangat tenang.
Aku hanya bisa mengiyakan semua permintaannya sekalipun begitu mengganjal. Aku tak mengerti strategi apa yang diambil oleh agensi. Mungkin saja akhirnya juga akan menyakiti ku lagi.
SeokJin dengan lembut mencoba menyenangkan aku, padahal dia sendiri sedang menunggu untuk masuk kedalam perkantoran di gedung tinggi 25 lantai itu. Iya benar! SeokJin dipanggil menghadap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Story of RJ
Hayran Kurgusekuel kedua dari Sabitah the bright star 5 tahun kemudian.... "Mom. apa aku bisa bertemu dengan BTS?"