Awan yang mendung serta hempasan angin yang tidak terlalu kencang menemani suasana keenam pemuda yang tengah berdiri di hadapan tempat persemayaman terakhir wanita yang telah mengorbankan nyawanya untuk melindungi orang yang ia cintai.
Di temani oleh sang kekasih serta keempat sahabat nya,Lisa masih diam berdiri di depan tempat peristirahatan terakhir wanita itu.lisa masih tidak bisa melupakan semua yang terjadi.kesedihan nya masih dapat ia rasakan sampai saat ini.lagi-lagi ia harus melihat sosok wanita tewas di hadapan nya dan itu kembali membuat nya merasa terluka.meskipun Tzuyu berkali-kali menjahati jennie serta diri nya tapi semua itu telah Lisa lupakan karena kebaikan Tzuyu yang telah menyelamatkan Jennie dari v dan pengorbanan nyawa nya demi keselamatan Lisa.
Jennie mengelus lengan sang kekasih,ia tahu bahwa Lisa masih merasa sedih tentang meninggal nya Tzuyu,ia menenangkan nya dan terus mendampingi nya selama proses pemakaman hingga saat ini.
"Honey... gwaenchana..?"(tanya Jennie untuk memastikan Lisa)
Dan Lisa hanya menoleh kemudian mengangguk serta memberikan senyuman lemah pada Jennie yang membuat Jennie hanya menghela nafas dan membalas senyuman nya.
Lisa kemudian berjalan perlahan semakin mendekati makam Tzuyu dan berjongkok di samping nya.pandangan nya masih terus memandangi batu nisan yang bertuliskan nama Tzuyu dan perlahan ia usap dengan tangan nya yang gemetar"Gomawo Tzuyu...."(ucap Lisa kemudian meletakkan sebuket bunga di atas tempat peristirahatan terakhirnya.)
Lisa kemudian kembali beranjak dan pergi sendiri meninggalkan mereka untuk menenangkan dirinya sesaat,seulgi sempat melirik saat Lisa berjalan melewatinya tanpa menatapnya. Dia tahu mungkin Lisa saat ini masih kesal terhadapnya atau mungkin marah,jadi ia juga memilih pergi dari tempat itu dan mengikuti langkah lisa untuk menyelesaikan masalah dengan nya dan juga Grim Reaper.menyadari bahwa seulgi juga pergi mengikuti Lisa membuat jennie sedikit khawatir dan berniat untuk menyusul mereka tapi bambam segera menarik lengan Jennie dan menggelengkan kepala agar ia tidak melanjutkan langkahnya.
"Biarkan saja jennie..Beri mereka waktu untuk menyelesaikan masalah mereka."(ucap bambam dan Jennie hanya pasrah mengikuti ucapan bambam)
Seulgi mencari keberadaan Lisa dan mata nya menangkap sosok wanita itu tengah duduk sendiri dengan tatapan kosong nya.ia menghela nafas sebelum akhir nya ia berjalan menghampiri nya kemudian duduk di samping nya.bahkan sampai saat ini kehadiran seulgi tidak bisa membuat tatapan fokus Lisa teralih sedikit pun.ia masih terus menatap kosong ke depan yang membuat seulgi lagi-lagi hanya bisa menghela nafas dan sedikit takut jika kehadiran nya saat ini hanya mengganggu waktu Lisa.Keheningan dan suasana canggung bisa seulgi rasakan saat ini.lisa benar-benar fokus dan tidak membuka suara sedikit pun.jauh berbeda dengan sifat Lisa yang periang dan jahil kali ini seulgi hanya bisa merasakan kesunyian dalam diri nya.
"Bagaimana kondisi mu.?"(seulgi akhir nya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.)
"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu pada mu,kau hampir saja mati jika aku tidak datang.....Bodoh,kenapa kau sampai tertangkap.?"(balas Lisa sambil terus menatap lurus ke depan)
Seulgi sedikit tersenyum mendengar respont Lisa ia menggelengkan kepala dan menekuk lutut nya untuk membuat tubuh nya senyaman mungkin di sana.
"Keke..aku hanya memberikan kesempatan pada mu untuk membalas dendam."(ucap seulgi lebih santai dari sebelum nya)
Lisa akhirnya menoleh dan tak lama kembali ke posisi awal nya.ia sedikit tersenyum namun tak berlangsung lama Suasana sunyi kembali mereka rasakan.
Angin kencang menghembus menabrak tubuh mereka bersama dengan daun-daun kering yang berterbangan.seulgi menundukkan kepala dan menutup mata sebelum ia kembali bersuara.
![](https://img.wattpad.com/cover/291959707-288-k209164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper GxG Jenlisa
RomanceGrim Reaper adalah Julukan salah satu geng terkenal di universitas Korea. Mereka Kaya,swag,sexi dan juga dingin. Wajah karismatik mereka mampu membuat smua siswa siswi universitas mereka terpesona melihat mereka. Tak heran jika mereka memanfaatkan n...