Bad Moment

17 1 0
                                    

Yang di atas itu Castingnya dosennya Gistara
Profesor Takata Mashiho

"Penyakit jantungnya itu membuat tubuhnya yang lemah semakin lemah. Kondisinya ini, saya tidak bisa menjamin sampai berapa lama dia akan bertahan hidup"

Tiba tiba ruangan ini menjadi sunyi dan hening secara mendadak.

"Kau... Tidak bisa menjaminnya ?" Terdengar suara Sakura yang bertanya dengan lirih.

"Apa umurnya tak panjang ?" Tanya Asahi, to the point.

Kembali hening selama beberapa saat dan ntah apa yang di bicarakan dokter setelah itu lalu "saya permisi" pamit dokter tersebut.

Malik mencoba menetralkan nafasnya dan menahan mati matian air matanya.

(Aku ingin hidup lebih lama, bersamanya. Aku ingin menghabiskan waktu bersamanya sedikit lebih lama) paraunya dalam hati, tepat saat mengucapkan itu pintu kamar VIP terbuka.

"Bunda !!"

"Nona !!"

Suara itu berseru secara bersamaan, ia yang tadinya ingin membuka mata mengurungkan niatnya.
______________________

"Hey kau, bangunlah.... Mau tidur berapa lama lagi ?" Terdengar suara Yuta yang putus asa.

Tadi Khanzalah baru saja berangkat sekolah, itu juga karna di paksa Sakura, Yuta dan Asahi.

Anak itu di antar oleh Sakura ke sekolah sekarang.

Asahi tengah menangani kasus yang membuat teman yang sudah di anggap adik itu hampir saja meninggalkannya pergi untuk selamanya.

Sakura juga tengah kembali ke kantor, menuntut hal yang sama.

Temannya Kazuha tengah menyelidiki kasus tersebut dan...

Ah dirinya lupa akan sesuatu, sang anak konglomerat itu duduk di sebelah ranjangnya dengan kantong panda yang menghitam.

Dan pada akhirnya, anak itu ketiduran.

"Bangunlah Tara, aku sudah tidak punya uang lagi untuk membayar rumah sakitmu. Saat kau bangun, kau harus membayarnya" katanya berbohong dengan menatap nyalang lantai rumah sakit itu.

"Mau ku transfer sekarang ?, Atau pakai uang cash ?"

"Terserah kau saja-- eh ?!" Dirinya langsung membelalakkan matanya saat melihat teman perempuannya itu bangun dan langsung terduduk, lalu meregangkan otot-ototnya seolah-olah bangun tidurnya orang normal yang tidak sakit atau habis di pukuli.

"K--kau ?"

"Bisakah kau bersikap biasa saja ?, Kau seperti melihat orang yang baru bangun dari kematian" gerutunya.

"Ba-- bagaimana bisa ?"

"Kau yang menyuruhku bangun, sekarang seolah olah menyuruhku untuk tidur lebih lama lagi"

"Bagaimana bisa kau bangun seperti itu ?"

"Aku sudah bangun sejak kemarin malam, namun terlalu berisik jadi aku memutuskan untuk--"

Grep

Gadis itu mematung tidak percaya, bahkan Shotaro yang tanpa sengaja mendengar hal yang meributkan itu terbangun dan langsung di suguhkan pemandangan seperti ini.

1

2

3

4

"Doke !" Gadis itu mendorong dengan keras tubuh kekar itu.

*Doke: minggir !

"Konoyarou !" Gadis itu naik darah dan melempar barang yang berada di sekitarnya ke arah teman laki-lakinya.

Indifferent Prosecutor Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang