You are the one

39 1 0
                                    

Cause a picture is all that I have

To remind me that you're never coming back

If I picture it now it just makes me sad

And right now I just wish you were here

Don't say everything's meant to be

Cause you know it's not what I believe

Can't help but think that it should've been me

In the end, I just wish you were here

"Saya... Kangen bapak" lirihnya lalu tanpa sengaja terlintas sebuah momen momen yang dulu pernah ia lewati bersama Dia.

Flashback on

"Kamu gak perlu repot-repot ngebeliin saya beginian" katanya sembari membukakan susu kotak strawberry untukku.

"Gakpapa, di sana perjamnya saya di bayar seratus sepuluh ribu, jadi kalo sebulan dua belas lebihlah... Itu juga belum kehitung lembur" kataku dengan terus menatap lalu lintas yang berwarna karna lampu kendaraan lalu menyedot susu kotak yang sudah pria itu buka dan memberikannya padaku.

Oh iya, kami tengah berada di atas rumah makan rooftop bintang 5 tepatnya di kota Cirebon dan ini sudah pukul jam 20:34.

"Saya bangga sama kamu" ucapnya sambil mengacak puncak kepalaku dan juga tersenyum, aku mematung seketika.

Sialan, ini adalah kelemahan terbesarku.

"Ternyata kamu masih pake cincinnya, saya kira udah kamu jual. Terakhir saya lihat itu pas kamu mau take off"

"Saya jadi keinget pas wisuda sekolah, saya bahkan kaget sekaligus seneng sampai gak bisa berkata-kata karna bapak yang tiba tiba dateng sambil bawa buket bunga soba putih sama kotak cincin beludru biru. Saya pikir bapak mau ngituin cewek yang di belakang saya"

"Saya yang ngikat kamu, tapi malah temen kamu yang heboh"

"Ahahaha.... Ara sama Akseyna sih yang paling heboh saat itu, juga... temen temenku yang lain, sedangkan Melia yang sibuk ngeabadiin momen kita" jelasku.

Lalu hening seketika karna dia yang memandang ke depan dan aku yang memandang wajah rupawannya itu, "ah... Tiba tiba saya keinget saat porak lomba masak tiga tahun lalu, ahahah" kataku dengan tertawa, karna saat itu memang benar benar menggelikan.

Lantas dia menoleh "gak malu kamu kesandung setelah cium tangan saya di depan semua murid plus guru yang ada di situ, ululu kasian banget gak ada yang nolongin"

Aku langsung mendatarkan wajahku, kenapa wajahnya selalu menyebalkan saat mengejekku seperti ini ?.

"Saya bercanda, jangan nangis" katanya yang sudah siap siaga untuk mengelap air mataku.

"Enak ya pak kalo di sekolah, bisa ngobrol sama Bu Putri" ucapku dengan jahil sambil menarik turunkan alisku.

"Waktu itu kelompok kamu menang, kamu yang tau bahwa saya yang bakal ngasiin penghargaan saat itu langsung maju, harusnya kamu gak akan maju kalo bukan saya yang ngasiin penghargaannyakan ?, Kamu bahkan bilang "eh jangan deket deket, itu bapaknya keliatan gak nyaman" pas saya nyoba masakan kalian di lomba waktu itu"

Aku langsung mengingat kilas balik masa masa indah SMK ku itu, tentunya setelah dia ada.

"Ya karna... Emang waktu itu bapak gak nyamankan ?"

Indifferent Prosecutor Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang