Favorite girl

34 2 3
                                    

"oneesan, kau mau kemana ?"

Sakura menoleh saat suara pelan di paksa kencang itu terdengar di telinganya, "oh... aku ?, Memberikan ini" katanya menunjukkan satu map abu abu berisi kertas yang sepertinya sangat penting.

"Apa itu ?" Tanya Gistara mendekat.

"Papah sedang sakit sekarang, dan dia menyuruhku memberikan ini ke perusahaan SoftBank Group"

"Bolehkah aku ikut ? Aku sedang tidak ada tugas, Lalu pulangnya ayok kita menjenguk papah"

Sakura tersenyum, ah... Ia lupa bahwa perempuan dengan pakaian tertutupnya itu sudah di anggap anak kedua oleh kedua orangtuanya dan sekaligus sudah ia anggap adik.

"Ah baiklah, ayo pergi" ajaknya dengan merengkuh bahu kecil itu, ia melupakan satu hal yang akan menjadi masalah besar bagi sepupunya jika Gistara tau.
__________________________

"Wah..... Setiap kali Asahi-kun, Yuta-kun atau Kazuha-chan membawaku berjalan jalan untuk menyelidiki kasus dan melewati SoftBank Group aku selalu ingin tahu bagaimana suasana di dalam perusahaan ini" katanya terus menatap keatas dan sekitarnya.

"Yah... Dan sekarang kau sudah tahukan ?" Lanjut Sakura dengan tersenyum menatap Gistara yang terpukau.

Namun karna saking terpukaunya, ia tidak memperhatikan sekitar hingga....

"Awas !" Teriak Sakura.

Dirinya menyenggol orang yang tengah berjalan, untung tidak sampai jatuh. Namun...

"Kau ?, Mengapa kau ada di sini ?" Tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

Laki laki dengan pakaian kantornya itu gelagapan dan bingung akan jawaban apa yang harus ia lontarkan "aku-- aku--"

"Iya ?, Aku kenapa ?, Berbicaralah yang jelas" Gistara sudah gemas sekarang, ia hanya ingin tahu laki laki ini akan berbohong sampai mana.

"Aku... Habis mengantarkan paket, nona"

Yah dia Shotaro, siapa lagi kalau bukan ?

"Mengantar paket ?, Lantas mengapa kau memakai jas rapi seperti ini ?"

"Aku--" Belum selesai menyelesaikan ucapannya, Gistara langsung memotongnya Karna merasa kasihan dengan wajah itu.

"Ah..... Rupanya kau sedang melamar pekerjaan ya ?, Kau tidak perlu bohong seperti itu" Shotaro mengangguk lega dan Gistara yang tersenyum simpul.

Ingin rasanya terus terusan mencurigai laki laki ini, hanya saja raut wajah tadi sangat tidak cocok untuk wajahnya yang manis itu.

"Lalu... Bagaimana hasilnya ?, apakah kau di terima ?"

"Hey itu membutuhkan waktu, sudahlah tujuan kita mengantarkan berkas ini, bukan untuk bertemu dengannya. Ayo pergi" ajak Sakura dengan menarik tangannya.

"Baiklah, aku pergi dulu. Good luck !" Serunya dengan tersenyum dan berjalan terpaksa karna tangan kanannya yang di tarik begitu saja oleh Sakura.

Setelah laki laki itu membalas senyumannya dan pergi, ia membenarkan langkahnya "apa dia tidak lelah ya berbohong padaku seperti itu ?"

"Kau itu sungguh ya"

"Tadi itu wajahnya ahahaha, aku bahkan ingin tertawa lepas saat melihat raut wajah tadi yang takut ketahuan, ahaha" katanya dengan tertawa renyah, sedangkan Sakura yang melihatnya hanya bisa tersenyum.

Brukk

Terdengar suara orang yang jatuh di tikungan koridor, Gistara berlari dan mencari sumber suara, siapa tau dia akan memiliki kasus baru lagi.

Indifferent Prosecutor Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang