Ceklek
"Hey kau, mengapa menangis ?, Kau tidak ingin makan malam dengan anakmu hah ?"
Itu Adachi Yuto, wakil ketua Divisi kantor kriminal.
Ia lalu bangun dan mengambil berkas itu "ah... jadi karna ini ya" Yuto mulai membuka lembar demi lembar dan Gistara menatapnya dengan jejak air mata yang dirinya sendiri paksa hilangkan.
"bagaimana jika aku tidak mengizinkannya ?"
"Maka aku akan tetap mengejarnya" jawabnya dengan masih sesegukan.
Brakk
Wakil Atsuhi melempar berkas itu ke hadapan mejanya "lanjutkan, kau harus memahaminya jika kamu tidak yakin" Gistara membelalakkan matanya tidak percaya.
"Langkah pertama menjadi jaksa adalah memastikan bahwa kau tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat" jelasnya.
Gistara tersenyum senang dan membungkukkan badannya sedikit "terimakasih, pak"
"Berikan tembakan terbaikmu" jawabnya tersenyum sekilas dan keluar ruangannya.
"Baik pak"
Ah... Yuto memang yang terbaik.
"Seharusnya yang menjadi ketua itu Yuto, bukan Atsuhi" gerutunya.
_______________________"Tara, hasil forensiknya sudah keluar"
Ia yang tengah menyajikan sarapan di meja kini menoleh, itu Yuta. "benarkah ?, Lihat" Yuta memberikan berkas tersebut lalu duduk memakan sarapannya di hadapan Khanzalah.
"Dia sedang menelpon seseorang setelah kasus itu di ajukan, panggilan itu berlangsung selama 1 menit" kata Yuta dengan melahap oat miliknya, sedangkan dirinya terdiam mendengar ucapan Yuta yang tengah menceritakan hal itu sambil memakan sarapannya.
"Nomor itu milik telepon Burner" lanjut Yuta lagi.
"Bagaimana dengan rekening banknya ?" Tanyanya mengalihkan pandangan dari berkas yang tengah ia pegang.
"Tidak ada yang tidak biasa muncul, tapi aku bisa mendapatkan pesan teks antara dia dan istrinya" setelah mengatakan itu Yuta kembali melahap sarapannya.
"Haruskah aku memulai proses untuk memanggilnya ?" Tanya Yuta dengan menuangkan air karna saat itu Khanzalah tersedak.
"Kita mendapatkan ini secara ilegal, pasti akan jadi Boomerang"
Setelah berpikir sebentar ia lalu menyeringai, "mari kita hadapi ini secara langsung" katanya lalu masuk ke kamar untuk mengganti baju.
"Kadang Khanza takut sendiri loh om, kalo bunda tiba tiba kaya gitu" bisikan anak 18 tahun di hadapan Yuta, membuat dia terkekeh pelan.
________________________"detektif, ayo masuk !" Ujar Gistara panik di dalam mobil Yuta.
Akeki yang terkejut akan hal itu langsung menoleh "kau ?, ke-- kenapa kau ada di sini ?, a-- ada apa ?!" Tanyanya ikut panik.
"Sudah cepatlah masuk tuan !" Katanya.
Akeki yang takut keselamatannya terancam langsung masuk dan menutup pintu.
"Ada ap--"
Bugh
"Apa yang kau--"
Bugh
Akeki pingsan di tempat setelah Yuta memukulnya, "ah ya ampun, aku tidak percaya kita melakukan ini tepat di depan kantor polisi" Gistara terkekeh setelah mengatakan itu.
________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Indifferent Prosecutor Girl [Completed]
Fiksi RemajaJepang, Tokyo Untukmu, laki laki dengan wajah manis yang mungkin pernah ku temui sebelumnya, aku tidak perlu repot-repot merebut kamu dari tuhanmu, tapi aku akan memperkenalkan Tuhanku kepadamu. Aku pernah berdoa pada Tuhan, meminta untuk di pertemu...