Yang di atas casting Takahashi Fumiya, ygy.
Gimana kabar kalian ?, Sehatkan ?, Seneng deh dengernya."permisi..." Wanita dengan gaya casualnya dan headphone di telinga berwarna beige itu menoleh dan menurunkan pendengar musik itu ke lehernya.
"Bisakah aku mendapatkan nomor ponselmu ?"
"Gomennasai" tolaknya dengan ramah lalu kembali berjalan untuk menyebrang dan kembali memakai headphonenya hingga satu lagu terputar di sana.
Lagu favorit seseorang yang baru ia dengarkan lagi.
"Ah... Udah 3 tahun ya...." Katanya dengan tersenyum lalu masuk ke sebuah cafe dan memilih tempat duduk dekat jendela.
Ia tengah menunggu temannya sekarang, namun tanpa sengaja menjatuhkan buku buku yang tadinya mau ia taruh di atas meja, membuat semua pasang mata yang berada di sana menatapnya dengan tak suka.
Ingat, di Jepang kegaduhan sedikit saja sudah memanggil polisi.
"Sumimasen" katanya dengan membungkuk dan tersenyum kaku lalu memunguti buku bukunya satu persatu.
Lalu...
Sebuah foto keluar dari sana, ia tersenyum menatapnya.
"Tiga tahun, tahun dimana setelah kita berpisah. Aku memandang fotomu dengan lama, bertanya pada diri sendiri kenapa wajah semanis ini bisa membuat luka yang sangat hebat ?" Tanyanya bermonolog.
Pada akhirnya aku yang terlalu berharap hanya akan menerima kekecewaan saat jawaban darinya tak kunjung tiba.
I remember you, but as a lesson
Aku baru tau bahwa ada kesedihan murni dalam kehilangan.
Lanjutkan kisahmu sendiri, aku sudah selesai di ceritamu.
Walaupun...
Bersamamu adalah sebuah cerita yang tak pernah ingin ku akhiri.
Aku tahu
Bahwa perasaan seseorang bisa sangat kuat, tapi aku mengabaikannya dan menganggap itu semua akan pudar dengan sendirinya.
Aku tersenyum padanya dan juga... Menangis saat mengingatnya.
"Oi !"
Si empunya menoleh saat mendengar suara seseorang di hadapannya, "aku-- uh tunggu sebentar, kau menangis lagi ?" Tanya Kazuha dengan menangkup wajah temannya.
"Sungguh kau menangisinya lagi ?, Ah ya ampun~"
____________________________________"Iya dah..." Setelah selesai bertemu dengan temannya itu ia melihat ke arah jam tangan yang setia melingkar di pergelangan tangan kanannya, "ah... Udah waktunya"
Ia lalu mulai berjalan dengan musik yang kembali di nyalakan, namun tiba tiba seseorang melepas salah satu headphonenya begitu saja dengan jarak yang cukup dekat.
Seorang laki laki yang sepertinya seumuran anaknya yang jauh lebih tinggi darinya kini tersenyum "pantas saja oneesan tak mendengarku" katanya.
"Coba aku mau tau lagu apa yang tengah oneesan dengar" katanya, mengambil begitu saja headphone di kepalanya dan ia yang segera mundur dengan wajah panik.
"K-- kau... Siapa kau ?" Tanyanya dengan tak bersahabat.
Mendengar pertanyaan itu, laki laki itu melepaskan headphone milik Gistara "Oneesan, kau... melupakanku ?" Tanyanya dengan sedikit kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indifferent Prosecutor Girl [Completed]
Ficção AdolescenteJepang, Tokyo Untukmu, laki laki dengan wajah manis yang mungkin pernah ku temui sebelumnya, aku tidak perlu repot-repot merebut kamu dari tuhanmu, tapi aku akan memperkenalkan Tuhanku kepadamu. Aku pernah berdoa pada Tuhan, meminta untuk di pertemu...