Kecelakaan Pesawat ?

25 1 0
                                    

Selamat siang. Boarding untuk Maskapai Airbus dengan nomor penerbangan A350 tujuan Tokyo Narita akan segera dimulai, para penumpang dimohon untuk menuju gerbang C2 dan persiapkan pas naik dan identifikasi Anda. Terima kasih

"Sayang banget, ayah bisa nganterinnya sampai sini doang" ucap Malik dengan memberikan tas koper bawaan anaknya.

*Note: sebenarnya nama belakang Malik itu nama bapaknya, cuman gak banyak yang tau.

"Kayanya aku bakal kangen ayah deh" katanya dengan memeluk hangat sekilas ayahnya.

"Udah sana cepet, ntar ketinggalan pesawat" lanjut ayahnya setelah melepaskan pelukan anaknya.

"Oke"

"Kakak, suruh bang Khanza bales chat ku ya" pinta Aiza padanya.

"Bilang sendiri sana, lagi pula kakak jealous kalo banyak cewek kaya kamu chatting sama dia" jujurnya dengan kesal.

"Kayaknya kakak juga suka sama--"

"Sstt, Aiza gak boleh gitu. Itu wajar seorang ibu ke anaknya" sahut ayahnya.

"Nah, yang gak wajar itu kamu nyuruh dia jangan deket deket cewek lain. Udah deh, Jan berharap sama anak kakak, dia itu terlalu sempurna untuk di miliki. Kamu tau perbedaan langit dan bumi ?, Ya itu kamu sama dia" jelasnya, dengan sangat menohok.

Azmi hanya tertawa mendengarnya, ia merasa puas pada kembarannya yang di sakiti oleh kakak sulungnya sendiri.

"Azmi, kakak berangkat. Mau peluk enggak ?" Tanyanya dengan menoleh pada anak SMP kelas 9 yang tingginya sudah setara dengannya.

"Hehe" kekehan dari Azmi membuatnya mengerutkan kening, hingga.....

Grep

Adiknya memeluknya dengan hangat.

Azmi bukan adik tirinya, laki laki ini adiknya walaupun hanya berbeda ibu dengannya.

"Udah, kakak pergi. Cepet besar, ntar kuliah di sana aja" katanya lalu mengacak rambut itu dengan gemas.

"Kalo aku kak ?"

"Gak usah, kamu tunggu aja jodoh kamu dateng" entengnya lalu pergi begitu saja.

Dari dulu dia hanya ingin punya adik laki laki, punya adik perempuan ?, Ibunya pernah menawarkan hal itu namun ia menjawabnya dengan :

"Aku gak mau punya adik cewek, kalo punya mending di buang aja"
________________________

Pesawat Airbus- A350 jatuh ke jurang, Tokyo Narita, Senin (05/10/2022)

Kejadian tersebut dibenarkan Direktur Operasional Japan Air Lines Group Akeno Daiki saat dihubungi wartawan. "Benar kecelakaan. Pesawat Airbus jenis A350 kami jatuh ke jurang, sebelumnya terbang dari Indonesia" ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dalam proses take off , pesawat yang bernaung di Japan Air Lines Group dengan nomor penerbangan A350 tersebut jatuh ke jurang sebelumnya menghindari kabut tebal. Sebelum jatuh, pesawat Airbus-A350 tergelincir.

Belum di kabarkan penumpang yang selamat atau tidak, karna masih dalam pencarian oleh tim SAR.

Hal ini membuat pilot lain memutuskan untuk membatalkan penerbangan tersebut demi alasan keselamatan. Dilaporkan terdapat sebanyak 49 penumpang dan 7 crew di dalam pesawat ini. Dilaporkan, Airbus mengalami kerusakan yang parah.

Akibat insiden tersebut, landasan pacu ditutup sementara selama kurang lebih sejam.

"Terkait dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang", ujar Presiden Direktur Japan Air Lines Group, Edward Sirait dalam keterangan pers, Senin (5/10).

Nantinya, para penumpang diterbangkan dengan menggunakan pesawat pengganti. Seluruh penumpang dan petugas penerbangan yang ada dalam pesawat tersebut hingga kini belum di pastikan keadaannya.

Prakk

Detak jantung anak itu seperti berhenti seketika, kakinya yang terkena pecahan beling karna gelas yang tak sengaja ia pecahkan tak terasa sakit sedikit pun.

"Khanza... Khanza... it's oke, it's oke. Semuanya bakal baik baik aja" Yuta langsung memeluk anak itu dengan menggunakan kata kata penenang.

Sebelumnya, ibunya itu mengabari bahwa akan lepas landas, ibunya bahkan mengirimkan foto selca.

Tapi saat ini, ada dua pesawat dari Indonesia yang terbang menuju Tokyo, dan dirinya lupa menanyakan nama maskapai penerbangan ibunya apa.

Air mata itu terus keluar tanpa di perintah, "Khanza, tenang... Ada dua maskapai penerbangan yang terbang dari Indonesia ke Jepang sekarang. Itu mungkin bukan bunda kam--"

"GIMANA KALO ITU BUNDA ?!" tanyanya emosi bercampur kesal dengan melepaskan pelukan itu.

"Khanza, kita harus berfikir--"

"POSITIF ?, GIMANA BISA AKU TETEP BERFIKIR POSITIF SEDANGKAN BUNDA BERANGKAT TADI SIANG, DAN SEKARANG HARUSNYA UDAH SAMPAI OM !, HARUSNYA DIA UDAH TELFON AKU DARI TADI !, HARUSNYA....." ucapannya tidak di lanjut, karna anak itu benar benar menangis dengan sekarat sekarang.

Benar, dari tadi anak itu gelisah menunggu telfon dari ibunya. Dan dari tadi pula anak itu marah marah tidak jelas padanya.

Yuta hanya diam, hatinya juga sudah sangat teriris mendengar berita tadi.

Memang benar, harusnya dari satu jam yang lalu gadis itu menelfonnya atau Khanza untuk di jemput, tapi ini sudah 2 jam berlalu dan belum ada kabar, lalu dengan iseng dirinya menyalakan televisi lalu muncul berita bodoh ini.

Tak lama kemudian dering telfon Yuta dari Sakura membuatnya bergegas menuju tempat yang di tuju bersama Khanza.

Anak itu bahkan tidak henti hentinya menangis hingga sesegukan, hidungnya sudah memerah sekarang.

Setelah sampai di tempat yang di tuju, yaitu bandara segera Yuta kembali memanggil Sakura namun tidak di angkat alhasil dirinya menelfon Asahi karna mereka berdua tengah bersama.

"Aku sudah di sini"

"....."

"Baiklah, jangan kemana mana. Anak ini sudah menangis"

"...."

"Jenazahnya ?" Khanza menatap Yuta tidak percaya akan hal itu, dirinya membelalakkan matanya dan bulir bulir bening jatuh semakin deras.

"....."

Panggillan di matikan, "ayok cepat" ajaknya bergegas berlari dengan tangan yang sudah memegang pergelangan tangan anak itu, namun Khanza menggeleng dengan lemah "aku..... Gak bisa om....." Katanya dengan terus menangis dan wajah lemah.

"Khanza, kit--" Yuta tidak melanjutkan ucapannya karna tatapan mata itu terlihat nyalang dan kosong, seperti tidak ada tanda tanda kehidupan.

"Khanza, bunda kamu---" lagi lagi ucapannya terhenti karna anak ini memotongnya "om, aku tau aku gak bisa hidup tanpa tuhan, udara, tanah dan air. Tapi tanpa bunda ?.... Itu bukannya lebih--"

"KHANZA !!"

Teriakan itu membuatnya menoleh.

Indifferent Prosecutor Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang