Gadis dengan segiempat menutup dadanya itu kini sedang berada di sebuah cafe, tengah menunggu seseorang.
"Cepetan bunda tunggu"
Panggilan di matikan, dan dirinya kembali menyusun beberapa berkas pada komputernya.
Ini sudah seminggu setelah dia sakit dan dirinya belum bertemu laki laki penuh kejutan itu, tidak berharap sih hanya aneh saja, harinya menjadi sepi dan sunyi.
Biasanya jika ada laki laki itu, setiap hari dirinya naik darah dan...
"Ah nona, kau benar. Aku bertemu lagi dengan nona itu karna takdir"
Dirinya yang tengah fokus pada layar laptopnya kini menoleh, ada perasaan senang sedikit di hatinya, INGAT ! hanya sedikit.
"Bagaimana jika aku dan nona benar benar di takdirkan ya ?" Tanyanya yang terlihat menelaah dan langsung duduk, gadis itu hanya mengembuskan nafas malas.
"Nona kesini karna akan menyelidiki sesuatukah ?, Bolehkah aku mendampingi nona ?, Boleh ya ? Ku mohon" Pintanya dengan memohon.
Perkataan laki laki di hadapannya itu membuatnya mengernyitkan dahi "apa maksudmu ?, Ak---" ucapannya terhenti karna dering ponselnya, oh itu anaknya.
"Ya, Bunny ?"
"....."
"Kalo gitu makan yang banyak"
"....."
"Iya gakpapa"
"....."
Panggilan di akhiri, kali ini Khanzalah tidak bisa makan siang bersamanya karna guru piket di sekolahnya kali ini sangat kiler, jadi tidak bisa izin sebentar.
"Nona, bolehkah aku bertanya sesuatu ?" Tanya Shotaro tiba tiba membuat gadis di hadapannya mengangkat sebelah alisnya.
Terdiam sejenak, lalu dia bertanya sesuatu yang mengejutkan "nona, kenapa bumi di ciptakan jika akhirnya di hancurkan ?"
"Hah ?"
"Nona ku mohon jawablah" pintanya serius.
Dia itu Atheis
Tiba tiba ucapan Sakura beberapa Minggu yang lalu terlintas di otaknya.
"Awal dari terciptanya bumi itu adalah karena adanya suatu tujuan. Dan apabila tujuan itu telah terpenuhi atau diselesaikan, maka tiada lagi gunanya bumi" jeda.
"Sama halnya seperti membangun sebuah perserikatan. Perserikatan itu ada dan di ciptakan karena adanya 1 tujuan atau hal yg hendak di capai. Dan jika tujuan atau kehendak tersebut hilang atau berakhirnya kontrak, ya perserikatan itu akan dibubarkan" jeda.
"Karna dunia hanya ujian, tuhan ingin tahu siapa yang beriman dan yang tidak. Itu sebabnya rukun iman itu ghaib (sesuatu yang harus dan wajib di imanin bagi muslim sejati) jika itu nyata semua orang akan beriman dan takut padaNya. Kau tau"
"Ah begitu ya" katanya, seperti mengiyakan saja agar cepat karna ia juga tidak tahu rukun iman (kepercayaan) itu apa.
"Jadi sekarang, kesimpulannya apa yang kau tau ?"
"Dunia hanya ujian bagi yang beriman, dan kesenangan bagi yang tidak beriman. Begitukan ?"
Gistara mengangguk dengan tersenyum, Senyuman yang jarang ia berikan kepada orang, membenarkan ucapan laki laki di hadapannya.
"Lalu surga dan neraka itu... Apakah benar benar ada ?"
"Tentu saja ada, dan itu sudah pasti"
"Kenapa nona sangat yakin ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indifferent Prosecutor Girl [Completed]
Ficção AdolescenteJepang, Tokyo Untukmu, laki laki dengan wajah manis yang mungkin pernah ku temui sebelumnya, aku tidak perlu repot-repot merebut kamu dari tuhanmu, tapi aku akan memperkenalkan Tuhanku kepadamu. Aku pernah berdoa pada Tuhan, meminta untuk di pertemu...