Casting di atas itu Yamada Asahi
Teman seperjuangannya + seniornya dari kuliah sampai sekarang. Yah.... Walopun Tara telat 1 semester.Alasan aku mulai berhenti mencari beritamu bukan karena aku sudah tidak suka, namun bagimu aku terlalu siapa untuk terluka?
"Wah kakkoi.... Kau keren sekali saat mengucapkan izin menyela sambil bangun dari kursi" heboh Asahi dengan memperagakan suara lantang perempuan pendek di sebelahnya, sedangkan si empunya hanya tersenyum seperti biasa.
Kini mereka tengah berjalan keluar dari persidangan tadi.
Dirinya yang hanya menggendong tas miliknya
Sedangkan laki laki yang berjalan bersamanya itu membawa tas jinjing seperti jaksa penuntut lainnya, tiba tiba seorang anak kecil berlari ke arahnya dengan nafas yang memburu membuat gadis dengan pashmina satin silk hitamnya itu menoleh pada temannya dengan mengernyitkan dahi tanda bertanya.
Itu membuat Asahi menatap anak laki laki yang tengah berjongkok meraup udara di sekitarnya "oneesan ini untukmu" katanya dengan memberikan buket bunga baby breath warna biru yang lumayan besar.
Perempuan dengan hijab menutup dadanya itu langsung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu, "hontouni ?" Tanyanya.
Anak laki laki itu mengangguk dengan sangat antusias sambil tersenyum.
"Arigatōne~, kalau oneesan boleh tau.... Siapa namamu ?" Tanyanya balik.
Saat di tanya seperti itu, bukannya menjawab anak itu berlari begitu saja dengan gesit, hingga dirinya yang akan mengejar pun tidak bisa.
"Sudahlah Tara, terima saja" kata Asahi dengan enteng.
"Apa apaan kau ini, lantas aku harus menerima bunga yang ntah dari siapa orangnya, begitu maksudmu ?"
"Iie, demo.... Ah sudahlah anggap saja bunga itu dariku sebagai ucapan selamat atas berhasilnya persidangan mu untuk kesekian kalinya" katanya.
"Ya, ya, ya...." Jawabnya dengan berjalan mendahului temannya.
"HEI KALIAN !!"
Teriakan yang terdengar familiar itu mampu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara, di sana terlihat wanita dengan pakaian kasualnya membawa cup coffee.
"Ane, kau seharusnya tidak berlari seperti itu" peringat Gistara dengan memegang bahu wanita di depannya yang tengah berjongkok menetralkan nafasnya.
"Lalu aku harus berjalan saja mengejar kalian begitu ?" Tanya wanita itu.
"Sakura-chan, kau kan bisa menelfonku" jawab Asahi enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indifferent Prosecutor Girl [Completed]
Ficção AdolescenteJepang, Tokyo Untukmu, laki laki dengan wajah manis yang mungkin pernah ku temui sebelumnya, aku tidak perlu repot-repot merebut kamu dari tuhanmu, tapi aku akan memperkenalkan Tuhanku kepadamu. Aku pernah berdoa pada Tuhan, meminta untuk di pertemu...