Hari ini, Aleyna yang malang harus bertemu dengan guru killer itu lagi. Tak tanggung-tanggung Miss Nyimas yang baru datang langsung memanggil Aleyna untuk menghadapnya.
"So, gimana Aleyna rasanya kena hukuman? Mau jera? Atau justru ingin semena-mena lagi dengan pelajaran saya?"
Aleyna menjawab dengan senyum merekahnya. "Emm, Miss cantik bercanda, ya? Jelaslah mending saya semena-mena aja belajar bahasa inggrisnya. Toh daripada saya nya masuk penjera." Miss Nyimas mengerutkan dahinya mendengar Aleyna yang mencoba mengajak dirinya bercanda dengan jokes garing itu. Tidak ada unsur lucu sama sekali tapi gadis itu terkekeh-kekeh.
"You are so ridiculous, Aleyna." Miss Nyimas menggelengkan kepalanya.
Setelah pelajaran dari guru galak itu kelar, hadirlah Sosiologi. Gurunya memang bisa diajak santai bisa pula marah-marah. Tapi satu kelas ini tidak tahan dengan pelajarannya. Terutama bagi murid-murid introvert yang nyasar masuk ke jurusan IPS.
"Selamat siang💪!"
"Siang, Siang, Siang💪💪💪!"
Mereka membalas sapaan Pak Jisung dengan antusias, ada juga yang letoy menjawabnya.
Pak Jis membuka buku paketnya lalu menulis tema yang akan dibahas di papan tulis. Ditengah ia menjelaskan, ia memberi sebuah contoh. "Minyak dan air itu memang tidak bisa menyatu. Tapi kalau..."
ini kimia atau sosiologi, ya? kok minyak dan air sih.
"Siapa nama kamu?" Pak Jis menunjuk gadis yang tampak memerhatikannya serius. Sontak satu kelas meneriaki "ALEYNA!"
Pak Jis mendatangi bangku Aleyna, ia melanjutkan penjelasan materinya. "Kecuali kalau bapak sama si Aleyna baru bisa menyatu tak terpisahkan!"
"EHH! Gabisa gitu dong, Pak!" protes Aleyna.
Kemudian Woniyara menanggapinya serius. Ia menatapnya tidak suka. "Dih, orang juga cuma bercanda dibawa serius aja," celetuknya.
"Dasar si viral sehari."
Aleyna melanjutkan, "Sssttt! Gue belum selesai."
Bergantian, kini Pak Jisung yang menatap Aleyna serius. Aleyna kembali bersuara, "Soalnya kalau Aleyna sama Pak Jisung disatuin namanya jadinya "Najisun(g)."
Sontak saja seisi kelas tertawa. Serta Pak Jisung ikut terkekeh. Ia tidak menyangka murid ini meroasting guru yang setampan dirinya.
"Apaansih, ngga lucu."
"Si tiang bendera sok asik banget."
"Garing."
"Efek ngerasa viral di mana-mana nih pasti."Pak Jis mengamati Aleyna secara seksama. Dahi dan matanya berkerut, "Hei, bukannya kamu cewe yang kena hukum kemarin, ya?"
"Iya pak. Kenapaa? Ada gombalan lagi kah? Bakal saya terima selapang dada kok!"
Pak Jisung memanggutkan kepalanya pelan. Seakan-akan memahami sesuatu dan berbatin, "Oh, jadi anak ini yang viral itu."
***
Olaf dan Aleyna duduk di bawah pohon. Mereka berdua tengah menikmati bekal masing-masing. Kebetulan Olaf membawa nugget yang merupakan kesenangan sahabatnya itu. Aleyna mencicipinya.
"Hmm, yummy!" gumamnya.
Di saat sedang mengunyah, tiap mata murid-murid lain menatap mereka berdua. Tatapan mata tajam dan seakan tertawa mengejek. Olaf yang menyadari akan hal itu merasa heran. Ia mencolek Aleyna yang sibuk menghabiskan kotak makannya, "Le, kok orang-orang pada liatin kita, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEYNA [ ON GOING ]
Teen FictionPerihal crushing people memang sering didengar, bisa terjadi di sekolah, tempat kerja, bahkan dengan seseorang yang baru dikenal. Tapi pernah ngga sih lo ngecrushin tetangga depan rumah? Well, this is about it. ...