part. six | DO

122 55 103
                                    

Aleyna tiba di rumah, sesampainya di sana ia langsung menerobos masuk ke kamar. Mencari sesuatu di lemari dan menemukan sebuah tas berisikan benda canggih. Ia membukanya dan menggeser-geser mouse dengan lincah. Gadis itu mencari video yang lagi viral berdasarkan kata Edgar.

Video itu terputar tepat di matanya. Aleyna melihat jumlah viewers yang tadi tidak sempat ia lihat. Sebanyak satu juta lebih kali video memalukan itu ditonton. Tak hanya wajahnya yang terpampang jelas, tapi juga suara ejekan dan tawa membuat suasana di video itu mencekam, lucu dan hanya rasa malu yang ditampung Aleyna saat ini. Di bawah pemilik nama akun "secret" dan berprofil hitam, terdapat sebuah caption, "Akibat ngelewatin PR dan ujian bahasa Inggris, mana cuma ngumpul selembar kertas kosong."

Aleyna membaca kolom komentar.
"Hahaha, habis dikatain Miss stupid."
"SMA mana tuh? Ngeriii ngeri sedepp."
"Pasti gurunya kejam, kalau ngga mungkin udah caper nilai tuh."
"Kalau gue jadi dia, udah undir duluan dari sekolah," tulis akun yang tidak dikenal.

Aleyna makin bergemetar membaca berbagai komen yang merendahkan gadis di video itu. Yang dimaksud tidak lain adalah dirinya, seorang Aleyna Pavo Eleanor sukses trending 24 jam belakangan ini.

"Ngga, ngga. I-ini memalukan. Gue emang kepengen viral tapi bukan gini caranya."

"Gue udah kebal sama yang namanya hukuman, tapi kalau divideoin gini dan tersebar ke mana-mana, gue tetap malu."

Gadis itu melempar dirinya di atas kasur, air mata yang dari tadi berjeda kini bercucuran membasahi bantalnya. Ia menjerit, memukul bantal karena frustasi mengingat bebas meluapkan emosinya karena kebetulan hanya ada dirinya di rumah.

Sejenak gadis itu berhenti menangis dan mengingat sesuatu...

Sorakan dari teman-teman di sekolah yang seakan mengejek dan tatapan mereka untuk kami. Mereka bukan mencemooh kami berdua, tapi tatapan itu ditujukan untukku. Bukti pelengkap yaitu ucapan Woniyara yang tiba-tiba saja menanyakan ''Punya sosmed ngga?"

"Argghh, kenapa sih gue baru sadari itu sekarang?" Gadis itu mengucak-ucak rambutnya. "You so stupid, Ale. Bego. Emang bener kata Miss Nyimas, gue tuh stupid!"

Aleyna membanting tubuhnya ke kasur lagi. Kali ini ia benar-benar menjatuhkan dirinya. Dengan menanyakan 5W1H kepada diri sendiri untuk kesekian kalinya. Salah satunya, "Siapa yang ngeviralin ini? Gue ada salah apa sama dia?"

Hingga ia tertidur.

Flashback beberapa jam yang lalu..

Ariel, yang saat itu memakai rok biru pulang setelah jam pembelajaran selesai, memasuki rumah dengan posisi pintu terbuka. Ia sedikit mengintip ke dalam, takut ada maling pikirnya. Dia ingin masuk ke kamar, setelah melewati ruang tamu dan mendengar suara tangisan frustasi dari kamar sebelah.

"Gue udah kebal sama yang namanya hukuman, tapi kalau divideoin gini dan tersebar ke mana-mana, malu."

Setelah Ariel mendengar semua keluh gadis di dalam sana, ia mengintip dan menyelinap masuk ke kamar Aleyna yang kebetulan saat itu sang kakak sudah tidur pulas. Ariel melihat kamar kakaknya yang berantakan, benar-benar persis dengan keadaan si empu.

Selain itu ia melihat sebuah laptop yang masih menyala. Ariel mendekat dan terdapat sebuah video yang baru saja diputar. Dia kembali memutar video itu lalu tersorotlah wajah cantik si kakak.

Tentu saja Ariel ikut shock dan malu melihatnya. Sekarang ia mengerti penyebab Aleyna menangis. Di otak kecilnya, sudah terbayang akan melakukan apa besok. (Flashback off)

ALEYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang