part. thirty four | Puncak

20 1 0
                                    

19:50

"Udah pulang, nak?"

"Mamaa! Sekarang anakmu jadi duta SMA Trisatya!"

Aleyna jatuh dalam dekapan sang mama ketika ia menyambutnya di depan pintu. Pujian dan lanturan selamat tertujukan kepadanya. Hari ini gadis itu banjir akan afirmasi. Yang lebih menyenangkan adalah ketika afirmasi tersebut didapatkan dari seseorang special, Edgar Nicholas.

Selesainya membersihkan diri, Aleyna duduk manyun di meja belajarnya. Berkali-kali ia membuka foto acara tadi, melihat dan menatap raut wajahnya yang amat bahagia di sana. Oh, iya. Aleyna sampai lupa mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri karena sudah mau berjuang sejauh ini. Semuanya tidak akan terjadi tanpa dirinya.

Sering pula dirinya cengar-cengir karena foto tersebut kebanyakan ada wajah pasangannya-maksudnya sebagai pasangan duta yang baru dipilih.

Krukk ~ Krukkk ~

"Laper. Rasanya gue pengen lampiasin dendam puasa seblak selama ini," keluh Aleyna seraya mengelus perut ratanya.

"Oh, iya! Seblak yang gue makan bareng Aaron waktu itu! Real, sih, itu seblak terenak yang pernah gue makan."

Jarinya lincah mencari keyword Warung Seblak Mak Nyus di lapak makanan online. Menggulir layar ke bawah, menemukan banyak warung seblak yang sudah tutup di jam begini. Bibirnya pun mengerucut setelah tidak dapat hasil.

"Gila, masa ngga tersedia di goput! Gue tetep mau seblak Mak Nyus, apa pun yang terjadi! Tanya ke Aaron ngga, ya? Kayaknya ngga usah deh! Repot bawa dia!"

Aleyna menaruh hp-nya di atas meja lalu beranjak mencuri kunci motor. Langkahnya mengendap-endap seraya berusaha tidak mendenyitkan pintu keluar. Bukannya pergi diam-diam, hanya saja orang rumah sudah tidur. Jika lelap mereka terbangunkan, bakal ribet nantinya.

***

Selama perjalanan, gadis itu menikmati hembusan angin malam yang membuat matanya tersayu. Jujur, ini adalah hal tergila yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Anak rumahan sepertinya, keluar dari zona nyaman di malam hari? Hanya untuk mencari seblak? Aneh, tapi baru kali ini keinginannya menggebu-gebu seperti orang mengidam.

"Mak! Seblak ceker sama milkshake satu, ya!"

"Eh, neng? Sendirian nih? Aaron nya ke mana?" tanya Mak Nyus mencari sosok Aaron di sisinya.

"S-sendirian, Mak."

"Kenapa atuh? Lagi berantem, ya?"

"Ng-ngga, kok! Mak, seblaknya ngga tersedia di online, ya? Niatnya tadi mager ke sini, eh pas di cek Warung Seblak Mak Nyus di aplikasi ngga ada," alih Aleyna seraya menunjuk menu. Tak tahan menanggapi pertanyaan Mak Nyus yang tak realita menurutnya.

Mak Nyus datang dari dapur membawakan permintaannya. Tiada ingat waktu, mengobrol sambil membuat. "Kita offline neng. Cukup ramenya bikin puyeng apalagi pake aplikasi ntar. Mak juga mau tutup nih, kamu ke sini kemaleman."

Aleyna hanya tersenyum tipis sebagai jawaban. Kini ia mendapatkan surgawinya, seblak plus milkshake yang godaannya bukan main. Tidak lupa sepuluh sendok cabe ia masukkan ke seblaknya-ralat. Bukan menyendok Aleyna justru menuangkan seluruh cabe di wadah ke mangkuknya.

"Hehe, cabenya juga tinggal dikit," sengir kudanya yang menyebalkan ketika dilihat.

"MAKKK I MAU SEBLAK MAKARONI WITH AIS TELER LEZATOS NYA YAA!!""

ALEYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang