part. three | Resmi Membuka Hati Lagi

53 22 9
                                    

"Lap!"

"Apaan sih lap lap lap?!"

"Gue buka hati lagi!!" seru gadis itu sembari memeluk sahabatnya erat.

"Really???!" ucap Olaf tak percaya.

"Iyaa, dan lo tau gue ngecrushin siapa kali ini?"

"Siapa?"

"EDGAR!! Yang bukunya ketinggalan di gue kemaren."

"OMG? BENERAN LEE??"

"IYAA BENERAN ANJRIT!" histeris Aleyna dan mengeratkan pelukannya hingga membuat Olaf tercekik.

Seseorang yang menyaksikan drama di hadapannya menatap mereka malas. Sangat berisik sehingga ia keluar dari kelas. "Kayak orang dusun aja teriak-teriak," ucap Woniyara. Gadis yang selalu iri dengan Aleyna.

"Udah cukup! Ntar abis nafas gua," hela Olaf.

"Hehe, I'm sorry."

Olaf menghempaskan sapu yang ada ditangannya. Ia berkacak pinggang sambil terbatuk-batuk. "Lo ga liat gua lagi piket? Abis deh yang disapu terbangan semua. Jadinya harus nyapu ulang kan!"

"Duhh, maap Olaf yang cancii. Gue bantuin sini."

Ya, Aleyna hanya memiliki satu teman, namanya Olaf. Gadis galak dengan nama lengkap Olaf Davira Elvina, nama cantik itu tertulis di stempel nama bajunya.

Cerita persahabatan mereka tidak seperti yang lain, dari kecil, memasuki taman kanak-kanak, memakai rok merah, rok biru sampai ke abu-abu. Dua cewek introvert tersebut bertemu di kelas 11 ini, uniknya sejauh ini mereka bisa dekat layaknya saudara kembar.

Olaf selalu bersabar dengan tingkah Aleyna yang menjengkelkan. Masalahnya Olaf mudah marah, galak dan suka ngoceh kemana-mana. Perpaduan yang manis, bukan?

***

Saat ini Olaf sedang menulis di kertas lembar tanpa henti sambil mendengarkan ocehan Aleyna. Biasalah, sekian lamanya akhirnya balik ngecrushin orang lagi. Aleyna mah sekali suka sama orang pasti akan membahasnya terus sampai eneg.

Dari raut muka marah tidak terdeteksi, hanya saja keringat bercucuran di dahi Olaf dan bingung ingin menjawab apa di lembar ujian ini.

"Gue pernah ngerasain gimana rasanya jatuh, Lap. Sakit memang tapi gak apa-apa. Sekarang, lagi dan lagi gue bisa ngerasain jatuh lagi, tapi yang ini berbeda."

Di tengah menyimak Olaf tidak konek, lantas mempertanyakan apa maksud Aleyna yang tampaknya sedang serius tanpa menoleh kearahnya.

"Jatuh yang gue maksud adalah ✨jatuh cinta.✨"

Olaf menunjukkan muka datarnya lalu meninju bahu kawan di sebelahnya. Ia berkata, "Daripada jatuh karena sakit, mending kerjain deh ujian lo! 5 menit lagi dikumpul!"

"Gapapa, Lap. Gue memilih untuk sakit aja. Ketimbang ngerjain ujian Bahasa Inggris yang mematikan ini," elaknya dengan tangan yang tidak berhenti menggosok bahu yang ditinju oleh Olaf.

Olaf bergeleng kepala. Tak habis pikir temannya ini sudah seperti orang tidak waras. Akalnya hilang entah kemana, ataukah akalnya itu ketinggalan ya di rumah?

"Baby, I'm dancing in the dark
With you between my arms
Barefoot on the grass
Listening to our favourite song."
(lanjutin di kolom komen ges)

ALEYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang