part. nineteen | Di Bioskop

22 3 0
                                    

"Edgar? Nungguin siapa dia disini? Apa dia keluar juga ya di hari Minggu ini?"

Elah, Leyna. Lo pikir lo doang yang boleh jalan-jalan hari ini?

"Eh, itu Edgar kan, Kak?" tanya Ariel mengacungkan jarinya.

Aleyna menjawabnya singkat lewat anggukan kepala.

"Cie. Nungguin siapa ya kira-kira? Apa jangan-jangan dia nungguin pacarnya?" Ariel mulai mengompori.

"Harusnya cewek yang nungguin jemputan, bukannya cowok. Gimana sih lo, Riel. Siapa tau dia janjian sama temennya kan? Lagian Edgar juga ga bisa bawa motor," sahut Aleyna dengan segala usaha menghindari overthinking-nya. Padahal mah isi pikirannya sama seperti Ariel.

Ariel hanya menanggapinya dengan menghembuskan nafas kasar. Kakaknya ini, pasti akan membela gebetannya itu.

👒💐

"Raxie dimana, ya? Lama ba-"

Tin-Tinn!
"Hai Kak Edgar! Duh maaf banget Kak bikin Kakak nunggu lama. Abis ngeladenin tamu dulu hehe," cerocos Karaxie setibanya.

"Iya, gapapa. Kamu ngebut nih ngebawanya?"

"Iya. Kok Kakak tau?"

"Keliatan nih dari rambutnya," kata Edgar sembari merapihkan rambut lurus Karaxie yang acak-acakan tertiup angin.

"Buset, care bener nih orang. Emang bener Kari serasa pacar dia mah."

"Ini kenapa rambut kamu keritingin gini?"

"Bagus kan, Kak? Aku catokin nih pake new style," ujar Karaxie penuh girang dan menyentuh rambutnya dengan bangga.

"Kakak ga suka rambut kamu diginiin. Lebih bagus kalau lurus aja."

Karaxie terdiam dan rasanya seperti dipatahkan. Ia menatap Edgar kosong.

"Jadi, kapan kita mau pergi, Xie?"

"Oh iya. Ayo naik, Kak."

Edgar menaiki motor itu tanpa aba-aba. Seketika Karaxie nyaris saja kehilangan keseimbangan.

"Duh, kamu gapapa, Xie?" resah Edgar ketika Karaxie berusaha tenaga menjaga keseimbangan lewat kakinya. Lelaki itu memegang pundaknya. Untung saja kaki panjang Edgar ikut menyentuh tanah.

Karaxie yang merasa pundaknya disentuh jadi agak geli dan mengedikkan kedua bahunya.

"Oh, maaf." Edgar melepaskan kedua tangannya ketika Karaxie bereaksi.

"Gapapa, Kak. Kita otw, ya? Buru dah mulai tuh film."

"Oh iya. Ayo!"

Sesampainya di bioskop keduanya berjalan beriringan seperti takut kehilangan satu sama lain. Karaxie mengantre membeli tiket sedangkan Edgar pergi membeli popcorn di kios seberang sana.

"Bangku nomer berapa, Xie?" tanya Edgar sekembalinya dengan membawa popcorn dan minuman.

"Kita di F14 dan F15."

ALEYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang