🦋Penjelasan akhir🦋

102 12 0
                                    

Atas akting dan kerja keras Luluv malam tadi, ternyata rencananya berjalan sukses besar, sesuai harapan. Ia cukup berakting, bahwa ia adalah hantu yang tidak suka sama seorang pelakor. Dengan mengancam, dan menakuti pastinya, membuat Barbie ketakutan hampir mati. Apalagi dirinya kala itu tengah berduaan, bersama Luluv yang lagi menyamar sebagai hantu. Beruntungnya, Luluv ada kepikiran untuk mengunci kamar itu lebih dulu, yang mana kunci tersebut ada di atas meja. Setelah pintunya benar-benar terkunci, ia menyimpan kunci itu ke bawah vas bunga.

Luluv mengancam jika masih berani mau merebut suami orang ataupun menghancurkan keluarga orang lain, maka ia tidak segan-segan akan meneror Barbie, dan selalu mengikutinya kemana-mana. Alhasil, ancaman tersebut berhasil melumpuhkan Barbie, wanita itu mengangguk mengiyakan, bahwa ia berjanji tidak akan berbuat buruk lagi. Selepas itu, Barbie pingsan ditempat. Kesempatan itu diambil Luluv, ia bergegas pergi, meninggalkan Barbie yang tergelatak di lantai sendirian.

Benar-benar kocak menurut Luluv, ia tidak menyangka penyamarannya itu ternyata berhasil. Seorang Barbie, si perebut suami orang aslinya sangatlah penakut, sampai tidak bisa membedakan mana hantu yang asli sama hantu settingan. Padahal Luluv mengira rencananya tidak berhasil, tapi diluar dugaan rencananya sangatlah berjalan dengan mulusnya.

Keesokan harinya, ternyata Barbie betul-betul menepati janji. Ia datang ke rumah sakit Mike dirawat, tempat itu diketahuinya lewat pembantu rumah Mike. Yumna. Awalnya Yumna tidak ingin memberitahu keberadaan tuannya, namun Barbie memohon sambil menangis yang tidak ada tanda-tanda dibuat-buat. Hal itu menyebabkan Yumna merasa tidak enak hati, akhirnya ia memberitahukan alamat sang bos dirawat. Tanpa basa-basi, Barbie cepat-cepat kesana dengan jantung yang berdegup kencang. Takut jikalau dirinya diusir, parahnya lagi, bisa saja mereka pikirnya tidak akan pernah mau memaafkannya.

Ketika sudah bertemu dengan Luluv ataupun Mike, Barbie langsung bersimpuh sambil menangis. Mike bingung dengan apa yang dilihatnya kini, berbeda halnya dengan Luluv, ia hanya tersenyum tipis. Mengetahui alasan Barbie mendatanginya kemari. Kebetulan saat itu, keluarga Mike bahkan keluarga Luluv berdatangan ke rumah sakit, mereka semua menyaksikan pengakuan Barbie atas perilakunya yang kurang ajar. Ia mengakui kesalahannya, dan meminta maaf sebesar-besarnya, diiringi cucuran air mata. Awalnya ibu Mike, Linda marah besar, ingin mengusir Barbie dari hadapannya. Namun, Luluv menahannya, ia mengatakan bahwa Barbie meminta maaf bersungguh-sungguh. Nampak jelas dari raut wajahnya, dalam manik-manik mata Barbie, Luluv bisa menerawang bahwa Barbie masih ketakutan sama hal yang menimpa dirinya malam tadi.

Berkat ketulusan hati, mereka memaafkan Barbie. Terutama Mike, meskipun agak berat hati untuk memaafkannya, tetapi pada akhirnya ia mau memaafkan. Bagaimanapun juga, ia cuma manusia biasa. Tuhan selalu memaafkan hambanya yang berbuat salah, sedangkan hambanya tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, itu adalah hal yang tidak disukai tuhan. Dari situlah, Barbie berencana akan pergi ke luar negeri lagi, sejenak mengistirahatkan tubuh, dan melupakan kejadian yang pernah ia lakukan demi keegoisan.

Seminggu kemudian, Mike sudah keluar dari rumah sakit. Ia bisa berkumpul bersama keluarga kecilnya lagi, malam itu Mike bersama Luluv berada di balkon. Rambut mereka berdua pada bergerak-gerak, diterpa angin malam. Dari atas, lampu-lampu rumah orang-orang lain nampak bersinar, seperti seribu bintang. Pasangan suami-istri tersebut saling bertatapan, dan melemparkan senyum penuh cinta.

"Kamu tau nggak, alasan kenapa aku menerimamu dulu sebagai sekretarisku, tanpa melakukan tes lebih dulu?" Mike bertanya, yang mana pandangannya kini lurus ke depan. Luluv menatapnya dengan salah satu alis yang terangkat sebelah. Seolah-olah bertanya 'apa?

Mike menaruh pandang ke arah sang istri, ia tersenyum halus. "Kamu pastinya kenal sama Aksel bukan?"

Nama yang barusan di sebut suaminya, mengolah Luluv makin bertanya-tanya. Mengapa bisa, suaminya itu mengetahui nama tersebut.

"Kamu tau darimana?"

Sekejap Mike terkekeh pelan. "Asal kamu tahu, Aksel itu sahabatku semasa kecil. Dia selalu bercerita kepadaku tentang masalah percintaannya, dia juga bilang bahwa dia menyukai seseorang yang ada dihadapan ku sekarang ini."

Luluv makin heran dibuatnya, ia menggaruk tengkuknya. Bingung. "Hah?" Hanya satu kata itu yang mampu diutarakan Luluv, ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Mike geleng-geleng kepala sambil masih tersenyum manis.

"Aku tahu, kamu dulu sangat dekat dengan Aksel. Dia pernah menembak mu buat jadi pacarnya, terus kamu menolaknya, dengan alasan kalau pacaran itu bisa merusak hubungan persahabatan kalian. Bukannya begitu?"

Luluv mengangguk lesu, ia menundukkan kepalanya ke bawah. Mengingat masa lalu itu, terbayang-bayang wajah Aksel di benaknya.

"Aksel mengalami kecelakaan waktu itu, saat dia ingin berkunjung ke rumah ku. Menginap bareng. Aku ke rumah sakit buat menjenguknya, tetapi ..." Mike menghela nafas berat, menahan agar cairan bening tidak meluruh ke pipi.

Luluv memandangi suaminya dengan tatapan sendu, ia juga masih merasa kehilangan dengan sosok Aksel.

"Tetapi tuhan lebih sayang Aksel, dia meninggal disaat aku baru saja sampai di rumah sakit. Jujur, waktu itu aku benar-benar terpukul, karena dia adalah sahabat yang paling dekat denganku. Walaupun begitu, aku harus ikhlas menerima kepergiannya. Cukup berdoa agar dia tenang di sana, meskipun aku dengannya sudah beda alam, namun memori kebersamaan kami akan selalu tersimpan di otakku. Saat mau pergi dari pemakaman, ibunya Aksel memberikanku sebuah surat yang ditulis langsung oleh Aksel sebelum akhir hayatnya. Surat itu mengatakan bahwa aku harus menjaga seorang wanita yang paling dia sayang setelah ibunya, dan aku berjanji kepadanya kalau aku akan menepati wasiat terakhirnya. Pertama kali kita bertemu di restoran dulu itu, aku sebenarnya sangat kaget, karena kamu adalah orang yang dititipkan Aksel kepadaku. Walaupun kita awalnya belum pernah ketemu, tapi aku tahu bagaimana rupamu. Karena Aksel sering menunjukkan foto yang kamu ke aku. Terlihat cantik sekali, terlebih lagi saat bertemu langsung, kamu jauh sangat cantik dimata ku," lanjutnya panjang lebar, sukses membuat Luluv meneteskan air mata.

Mike memeluk tubuh istrinya, dan mengusap punggung belakangnya. Tubuh Luluv gemetar, ia mengeratkan pelukannya, memori kebersamaannya dengan almarhum Aksel masih membekas dalam ingatan. Sosok lelaki itu tidak akan pernah dilupakannya, ia adalah orang yang selalu menyemangati dirinya dulu disaat sedih.

"Kamu lihat sekarang Aksel, aku sudah menepati kemauan mu. Dan aku mengucapkan terimakasih kepadamu karena sudah menitipkan Luluv kepadaku, semoga kamu tenang disana sobat," batin Mike, seraya tersenyum simpul ke langit malam. Kedipan bintang seolah-olah itu adalah Aksel yang turut membalas senyumannya dengan penuh suka cita.

Bersambung ...

Siapkan kata selamat tinggal, karena cerita ini sudah mau diujung ending. Itu berarti, kita akan berpisah :v

Married With A Ceo [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang