-4-

2K 285 24
                                    

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Rose sudah mula bekerja di sebuah restaurant. Dia sedikit bersyukur karena restaurant itu sepi jadi dia bisa beristirahat untuk sebentar.

"Muka kamu pucat banget. Apa kamu sakit hurm?" tanya Hyeri, teman kerja Rose.

"Aniyo. Aku baik baik saja Eonnie" sahut Rose. Sejujurnya dia masih belum menikmati makan malamnya makanya badannya merasa sedikit lemes.

"Tadi bos bilang kalau kita semua sudah bisa pulang. Restaurant lagi sepi jadi bos ingin kita beresin semuanya dan langsung pulang" ujar Hyeri.

"Arreosso Eonnie" Sahut Rose.





:
:

Tepat pukul 10 malam, jam kerja Lalice sudah selesai dan sekarang yeoja berponi itu sudah on the way pulang.

Dengan kepala yang tertutup topi, yeoja itu berjalan dengan raut wajah yang datar disepanjang perjalanan.

"Nih mobil kenapa harus rusak sekarang si!"

Langkah Lalice terhenti ketika dia mendengar gerutuan seseorang. Dengan penasarannya dia mencari sumber suara. Tidak butuh waktu yang lama, dia melihat seorang yeoja bersama satu mobil yang terparkir disisi jalan yang sepi.

Ingin sekali Lalice langsung pulang namun hatinya tidak tega untuk meninggalkan sosok itu bersendirian. Akhirnya dia memutuskan untuk mendekati sosok itu "Kenapa!?"

"Mwo?! "sosok itu terpekik kaget dengan kehadiran Lalice "K-kamu siapa? Apa kamu hantu?"

Lalice memutar bola matanya dengan malas. Niatnya sudah baik namun dia malah dikira hantu. Ck, memangnya ada hantu secantik dia huh?

"Nona, memangnya ada hantu secantik saya?" tanya Lalice

"Dih, percaya diri sekali" cebir sosok itu.

"Terserah" Lalice yang malas berdebat itu memutuskan untuk berganjak pergi dari sana.

"Tunggu" sosok itu malah menghentikan langkah Lalice "Tolong bantu aku. Mobil aku rusak dan aku takut sendirian disini" lanjutnya memohon.

Lalice menghela nafasnya dengan kasar. Dia beralih menatap mobil sosok didepannya itu "Sepertinya mobil ini kehabisan bensin"

"Iya kah? Terus sekarang aku harus gimana?"

"Pipis saja untuk menggantikan bensin" Lalice berujar dengan santai.

"Tidak lucu"

"Siapa juga yang lagi ngelucu? Ck, percuma mobil mahal kalau bensin saja tidak ada" cebir Lalice.

"Bodo amat! Mendingan sekarang kamu memberi aku solusi"

"Punya ponsel?" tanya Lalice. Sosok didepannya itu mengangguk dengan polos "Hubungi saja seseorang untuk menjemput kamu disini" arah Lalice.

"Iya juga ya. Kok aku tidak kepikiran si" sosok didepan Lalice itu malah mendumel.

"Ck, bego!" ujar Lalice

Sosok itu tidak mempedulikan Lalice dan dia beralih menghubungi seseorang untuk datang membantu dirinya.

"Sudah bukan? Aku harus pergi" baru saja Lalice ingin berganjak pergi, dia kembali dihalang.

"Tungguin aku disini dong. Nanti kalau aku kenapa napa gimana huh?"

Lalice memejamkan matanya bagi menahan rasa kesalnya itu.

"Nama aku Jisoo. Nama kamu siapa?"

"Lalice" singkat Lalice.

Jisoo, sosok berbibir hati itu mengangguk "Senang bisa bertemu dengan kamu Lalice-ssi"

"Tapi aku tidak senang bertemu sama kamu Jisoo-ssi" sambar Lalice.

Bukannya merasa sakit hati, Jisoo malah terkekeh kecil "Kamu lucu banget si"

Lalice beralih menatap Jisoo dengan bingung. Apa apaan ini? Kenapa yeoja didepannya itu aneh?















Tin!!!!

Brukk

Rose terduduk di aspal jalan dengan sikunya yang tergores. Dia hampir saja ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju di jalanan.

"Heh! Lo buta hah?!" sosok yang mengendara mobil itu berganjak keluar dari mobil dengan emosi.

"M-maaf" ujar Rose yang bangkit dengan menahan ringisannya. Dia sedikit kaget ketika menyadari sosok yang sudah hampir menabraknya itu "Jennie-ssi"

Jennie, sosok itu menatap Rose dengan datar "Kita kenal?"

Dengan buru buru Rose menggeleng "Aku pernah melihat kamu di tv" sahutnya.

Jennie memutar bola matanya dengan malas "Berapa?"

Rose mengernyit "Maksud kamu?"

"Berapa ganti ruginya? Gue tahu elo sengaja biarin gue hampir menabrak elo agar elo bisa meminta uang dari gue bukan?" datar Jennie.

"Aniyo! Aku tidak butuh uang anda Jennie-ssi" ujar Rose

Jennie mengeluarkan beberapa lembar uang. Secara tiba tiba dia melemparkan uang itu tepat dimuka Rose "Gue harap itu cukup" datarnya.

Dia langsung berganjak memasuki mobil dan berlalu pergi dari sana.

Rose mengambil uang yang ada dijalanan itu. Dia tidak akan menggunakan uang itu. Apa pun yang terjadi, dia akan berusaha mencari keberadaan Jennie kembali agar dia bisa mengembalikan uang itu. Ada sedikit rasa sakit dihatinya. Apa harga dirinya baru saja diinjek? Hah~












*
*

"Kamu tidak kenal siapa aku?" tanya Jisoo setelah suasana hening menyelimuti mereka.

Lalice menatap wajah Jisoo dengan serius. Dia seakan mengenali wajah itu "Sepertinya aku pernah melihat kamu di tv" ujarnya.

Jisoo tersenyum tipis "Iya, kamu benar"

Lalice hanya mengangguk saja si. Lagian dia tidak peduli.

Brummm

Sebuah mobil akhirnya berhenti didepan mereka "Ah, adek aku sudah disini" ujar Jisoo.

"Ya sudah, aku duluan" Lalice bangkit dan langsung saja berlari pergi dari sana. Ini sudah terlalu malam dan dia tidak ingin kembarannya itu khawatir.







Tekan
👇

Until We Meet Again✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang