Selama hampir seharian Jennie menemani Rose bekerja ditoko bunga bahkan dia meminta Rose untuk mengajarkannya untuk menyusun bunga bunga yang ada disana.
"Ternyata seru juga ya tapi capek juga si" ujar Jennie
Rose tersenyum tipis "Awalnya memang aku kewalahan tapi sekarang aku sudah biasa jadi semuanya terasa gampang deh"
"Hebat ya kamu. Di usia yang masih muda saja kamu sudah mampu melakukan banyak pekerjaan" puji Jennie.
"Ya mau gimana lagi coba. Kalau aku tidak bekerja, aku sama Lalice tidak boleh makan"
Secara tiba tiba Jennie merangkul Rose "Kalau kamu punya masalah atau kamu butuh sandaran, bilang saja sama Eonnie. I will be here for you" ujarnya dengan tulus.
"Gomawo" ujar Rose terharu.
Jennie tersenyum dan melepaskan rangkulannya itu "Kamu tinggi banget si. Sulit untuk Eonnie rangkul" ujarnya membuatkan Rose tertawa "Sekarang ayo beres beres. Kamu harus bekerja di restaurant bukan?"
"Loh, memangnya Eonnie tidak akan pulang?" Bingung Rose.
Jennie menggeleng "Eonnie akan menemani kamu. Jadi sekarang kamu beres beres. Eonnie akan menghantar kamu ke restaurant sekalian Eonnie makan malam disana si"
"Ouh, baiklah" Rose bergegas menyimpan peralatan toko yang digunakannya itu. Dia tidak ingin membuatkan Jennie menunggu dengan lebih lama.
Jennie pula hanya duduk disofa bagi mengistirahatkan dirinya yang capek itu. Membantu Rose mengurus toko itu saja sudah bikin dia kewalahan. Tidak dapat dia bayangkan kalau dia yang berada di posisi Rose.
"Eonnie, ayo pergi" panggilan dari Rose membuyarkan Jennie dari lamunannya.
"Ayo" tanpa sadar dia menggenggam tangan Rose dan membawa yeoja itu menuju kemobilnya. Rose yang menyadarinya juga tidak mempermasalahkannya karena dia merasa nyaman ketika berdekatan sama Jennie.
*
*"Eonnie tidak ada niatan untuk pulang?" Setelah suasana hening menyelimuti mereka, Lalice akhirnya bersuara.
Sejujurnya dia merasa tidak enak si karena membiarkan Jisoo menemani dirinya bekerja itu.
"Wae? Kamu mengusir Eonnie?" Tanya Jisoo.
Lalice sontak menggeleng "Aniyo! Bukan itu maksud aku. Aku hanya merasa tidak enak karena membiarkan Eonnie menemani aku bekerja. Mendingan Eonnie pulang saja. Tempat ini tidak cocok untuk Eonnie"
Sejak makan siang bersama tadi, Lalice sudah seakan membuka dirinya ketika bersama Jisoo. Dia sudah tidak merasa canggung sama yeoja itu makanya sekarang dia sudah mula bersikap hangat kepada Jisoo.
"Jangan merasa tidak enak. Lagian Eonnie sendiri yang memilih untuk menemani kamu" sahut Jisoo "Lagian duduk disini seru si. Eonnie bisa mengambil apa pun yang Eonnie inginkan" lanjut Jisoo yang sudah menghabiskan 3 botol susu strawberry.
"Ya ya ya terserah Eonnie saja. Kalau Eonnie merasa bosan jangan salahin aku" ujar Lalice
Jisoo terkekeh kecil. Dia senang karena bisa akrab sama Lalice bahkan Lalice yang dulunya dingin dan ketus itu sudah berubah menjadi sosok yang hangat ketika bersama dengannya.
*
*Tepat jam 7. 10 malam, Rose sama Jennie sudah tiba di restaurant. Yeoja berambut blonde itu kelihatan buru soalnya dia memang sudah telat.
"Aku harus bekerja duluan. Terima kasih untuk hari ini" Rose bergegas keluar dari mobil Jennie dan berganjak memasuki restaurant.
Jennie tersenyum tipis dan ikut menyusul Rose memasuki restaurant. Dia memilih untuk duduk di tempat yang sedikit jauh dari keramaian.
"Selamat datang" seorang pelayan menghampiri Jennie dan langsung memberikan buku menu kepada yeoja itu.
"Dimana Rose?" Tanya Jennie
"Tadi dia di panggil keruangan Bos karena dia telat" sahut pelayan.
"Nama kamu siapa?" Tanya Jennie lagi.
"Nama saya Wendy"
"Erm Wendy-ssi. Apa kalau telat, Rose bakalan dimarahi?"
Wendy kelihatan bingung. Untuk apa yeoja didepannya itu menanyakan soal Rose? "Biasanya memang seperti itu Mrs. Bahkan Rose terancam dipecat"
"Tunjukan saya dimana ruangan Bos kalian!" Raut wajah Jennie berubah menjadi datar. Dia sontak merasa kesal ketika mendengar kalau Rose dimarahi.
"Ayo Mrs" walaupun bingung, Wendy tetap membawa Jennie menuju keruangan Bos.
Tok tok tok
Setelah mendengar sahutan dari dalam, Wendy membuka pintu ruangan itu dan mempersilakan Jennie masuk "Bos, ada yang ingin ketemu sama Bos" ujarnya.
Jennie memasuki ruangan itu. Tangannya sontak terkepal erat ketika melihat Rose berlutut didepan seorang pria "Mrs Kim? Ah sudah lama anda tidak berkunjung ke restaurant ini" ujar pria yang bisa dipanggil Yeongseok itu.
Buat pengetahuan semua, restaurant ini adalah restaurant yang sering dikunjungi oleh Seojoon bersama kedua anaknya. Gara gara itu jugalah Yeongseok mengenali Jennie bahkan dia benar benar menghormati keluarga Park yang memang mempunyai pengaruh yang besar terhadap restaurant nya itu.
"Apa yang terjadi?" Tanya Jennie menahan emosinya yang sudah hampir meledak.
"Ah, santai saja Mrs Jennie. Cewek ini hanyalah pelayan restaurant ini. Dia sering telat dan sepertinya sekarang saat yang tepat untuk saya memecat dia" sahut Yeongseok.
"Bos, tolong jangan pecat saya. Saya mohon" Rose memohon dengan mata berkaca kacanya. Dia benar benar membutuhkan pekerjaan ini.
Yeongseok dengan sombongnya menatap Rose "Bersihkan kasut saya ini duluan dengan baju kamu"
Jennie sontak melotot ketika mendengar penuturan pria tua itu.
Rose pula menahan air matanya. Dia membutuhkan pekerjaan itu dan sekarang harga dirinya malah diinjek.
"Ayo cepatan!" Sentak Yeongseok.
Baru saja Rose ingin membersihkan kasut Yeongseok menggunakan bajunya, dia dihalang oleh Jennie "Mrs?" Yeongseok menatap Jennie dengan bingung.
"Anda sudah keterlaluan Tuan Yeongseok! Siapa yang memberi anda izin untuk menginjek harta diri saudara saya?!" Marah Jennie.
Yeongseok sama Wendy sontak melotot "S-saudara?" Ulang Yeongseok kaget.
"Iya! Dia saudara saya!" Tegas Jennie.
Dengan buru buru Yeongseok menunduk "Maafkan saya Mrs. Saya tidak tahu kalau dia saudara Mrs" ujar Yeongseok ketakutan.
"Ayo bangun Rosie!" Jennie membantu Rose bangkit "Saya tidak akan memaafkan anda Tuan Yeongseok! Mulai hari ini, Rose tidak akan bekerja disini lagi!" Tegasnya. Dia langsung menarik Rose pergi dari sana.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again✅
FanfictionPerpisahan yang tidak pernah diinginkan akhirnya terjadi membuatkan ke4 saudara saling tidak mengenali. Akankah takdir mempertemukan mereka kembali? Siblings 📌 Blackpink 📌