Seojoon menghela nafasnya dengan kasar. Dia baru saja menerima panggilan dari orang suruhannya yang mengatakan kalau informasi Rose dan Lalice masih belum ditemukan.
Sebenarnya, siapa kedua cewek itu? Kenapa informasi mereka benar benar tertutup? Apa mereka memang benar adalah anak kembarnya?
Hah~
Memikirkannya membuatkan kepalanya merasa pusing.
"Tuan?"
Panggilan dari sekertarisnya menyadarkan Seojoon dari lamunannya "Iya?"
"Apa Tuan baik baik saja?"
"Minyoung-ah, aku bingung" lirih Seojoon.
Minyoung, sekertaris Seojoon yang merupakan sahabat Seojoon itu cukup memahami masalah yang dihadapi oleh Seojoon "Apa yang terjadi Joon?"
"Jennie sama Jisoo punya teman dan teman mereka itu anak kembar. Anak kembar itu punya masalah dan sekarang mereka tinggal di mansion aku. Tapi aku ngerasa aneh. Aku seakan nyaman sama mereka. Apa mereka anak kembar aku yang selama ini aku cari?"
"Kamu sudah mencari informasi soal mereka?"
Seojoon mengangguk "Sudah tapi informasi mereka hanya sedikit. Sepertinya orang tua mereka menutup identitas mereka"
"Mendingan kamu mencari mantan istri kamu saja duluan. Aku yakin, setelah ketemu sama mantan istri kamu itu, kamu akan ketemu sama kedua anak kembar kamu"
"Baiklah. Nanti aku akan meminta orang suruhan aku untuk mencari Seojin"
Tok tok tok
Ceklekk
"Cieee, berduaan saja nih" goda Jisoo menyembulkan kepalanya dibalik pintu.
"Jisoo? Bukannya kamu lagi ada meeting diluar?" Tanya Seojoon.
"Meeting nya sudah selesai Pa dan sekarang aku ingin meminta izin sama Papa kalau aku sama Jennie tidak akan kembali ke perusahan setelah makan siang. Kita ingin menemani Lalice sama Rose" ujar Jisoo.
Seojoon mengangguk paham "Ya sudah, tidak apa apa kok"
"Jisoo duluan ya" pamit Jisoo "Selamat menikmati kencan kalian!!" Teriaknya bergegas pergi dari sana.
Seojoon sama Minyoung hanya tersenyum malu ketika mendengar godaan dari Jisoo "Sepertinya kamu memang harus mencari pengganti mantan kamu. Anak anak kamu juga menginginkan sosok Mama" ujar Minyoung.
"Memangnya kamu ingin menikah sama aku?" Tanya Seojoon.
"Mwo?! Aku?!" Minyoung melotot.
Pria didepannya itu tersenyum "Menikahlah dengan aku Minyoung-ah. Aku serius"
"Eonnie yakin Papa ingin menikah sama Tante Minyoung?" Tanya Jennie berjalan menuju ke parkiran mobil bersama sang Eonnie.
"Kalau dilihat, mereka sepertinya saling mencintai deh" sahut Jisoo "Hanya saja Papa kelihatan seakan tidak peduli soal perasaan itu karena Papa sibuk mencari kedua adek kembar kita"
Jennie mengangguk paham "Iya juga si. Tapi aku setuju kalau Tante Minyoung menikah sama Papa. Lagian Papa juga butuh seseorang disisinya"
"Bagus deh kalau kamu setuju. Nanti malam Eonnie akan ngomong sama Papa" ujar Jisoo.
"Baiklah. Aku duluan ya Eon" pamit Jennie berganjak memasuki mobilnya.
Jisoo pula berlalu memasuki mobilnya yang terparkir disamping mobil Jennie.
"Sayang, maafin aku ya. Aku tidak bisa menemani kamu makan siang. Aku harus ke perusahan" ujar Chanyeol merasa bersalah.
"Iya, tidak apa apa. Aku mengerti kok. Kamu fokus saja sama kerja kamu itu. Aku baik baik saja" ujar Rose yang memang pengertian.
Chanyeol tersenyum dan beralih mengecup jidat sang pacar "Jaga diri kamu. Obatnya jangan lupa diminum"
"Iya, kamu juga jaga diri"
Chanyeol mengangguk dan berjalan keluar dari toko bunga itu. Bersamaan dengan itu, masuklah Jennie yang menghampiri Rose "Siapa cowok itu?" Tanya Jennie soalnya dia melihat kalau Chanyeol mencium jidat Rose.
"Pacar aku Eon" sahut Rose malu malu.
Jennie tersenyum menggoda "Ouh, ternyata kamu sudah punya pacar. Cie"
"Aku pacaran sama dia sudah hampir 2 tahun si. Dia bahkan berencana untuk melamar aku tapi aku belum siap untuk menikah"
"Loh, kenapa?"
"Ada sesuatu yang harus aku selesaikan duluan Eon"
Jennie hanya mengangguk paham. Dia tahu itu adalah privasi Rose makanya dia tidak akan menuntut Rose untuk menceritakannya.
"Ayo makan siang" ujarnya.
"Eonnie repot repot kesini hanya untuk makan siang sama aku?"
"Iya dong. Ayo kita makan di restaurant langganan Eonnie. Disitu makanannya enak banget dan Eonnie yakin kamu pasti suka"
"Baiklah Eon! Ayo!" Sahut Rose semangat. Soal makan memang harus semangat si >_<
"Mau kemana?" Tanya Lalice setelah memasuki mobil Jisoo.
"Kita makan siang di restaurant langganan Eonnie. Jennie sama Rose juga akan ikut bersama"
"Terus dimana mereka?"
"Jennie lagi menjemput Rose. Mereka bakalan langsung ke restaurant itu"
Lalice mengangguk paham "Ngomong ngomong, kenapa kalian sanggup menjemput aku sama Eonnie aku untuk makan siang bersama?"
Jisoo tersenyum dengan matanya yang terus fokus menatap jalanan "Karena kamu sama Rose adek kita. Kita sudah seperti saudara dan Eonnie sama Jennie menyayangi kalian"
Hati Lalice menghangat. Penuturan Jisoo membuatkan dia merasa terharu. Hah~ rasanya seperti ini ya disayang sama sosok yang dipanggil Eonnie. Walaupun dia sering memanggil kembarannya itu Eonnie, tetap saja umur mereka sama dan rasanya juga pasti berbeda.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again✅
FanfictionPerpisahan yang tidak pernah diinginkan akhirnya terjadi membuatkan ke4 saudara saling tidak mengenali. Akankah takdir mempertemukan mereka kembali? Siblings 📌 Blackpink 📌