-28-

1.9K 245 28
                                    

Pagi sudah tiba sekarang Rose lagi memakan sarapannya dengan Lalice yang setia menyuapinya. Ya kapan juga dia manja sama Lalice lagi coba?

"Lis, Eonnie ingin keluar dari rumah sakit" pinta Rose.

"No! Eonnie masih belum sembuh jadi harus dirawat dirumah sakit duluan! Eonnie juga harus mengikuti kemoterapi!" Tegas Lalice.

"Eonnie tidak ingin melakukan kemoterapi Lis. Biayanya pasti mahal" tolak Rose.

Lalice menggenggam kedua tangan Rose "Tidak perlu pikirkan soal biaya itu. Chan Oppa bilang kalau dia akan menanggung semua biayanya"

"Jangan merepotkan dia Lis"

"Dia sendiri yang ingin membayar biayanya. Chan Oppa itu benaran tulus mencintai Eonnie. Dia sanggup melakukan apa saja untuk Eonnie. Tadi malam saja dia merasa bersalah karena gagal menjaga Eonnie. Eonnie jangan bikin dia semakin merasa tidak berguna sebagai pacar Eonnie dong"

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Dia tahu kalau Chanyeol memang tulus mencintai dia tapi dia juga tidak ingin merepotkan pacarnya itu.













*

"Sial!!" Sedari tadi Leon terus berteriak marah. Sekarang dia lagi diburu oleh polisi karena Seojoon benar benar melaporkan tindakannya itu.

"Bos ingin kabur kemana?" Tanya Haejin, pembantunya.

"Siapin pesawat untuk ke Australia. Tapi sebelum itu, gue ingin elo mencari keberadaan kedua anak angkat Seojoon!" Ujar Leon.

"Apa yang harus saya lakukan kalau saya ketemu sama mereka?" Tanya Haejin.

"Bunuh saja salah satu dari mereka! Keluarga Park benar benar menyayangi kedua anak kembar itu jadi gue yakin mereka pasti akan merasa kaget setelah kematian si kembar itu"

"Baiklah Bos" Haejin membungkuk sopan dan bergegas pergi dari sana.

"Rose, Lalice. Kalian berdua gadis yang baik si. Tapi maaf, gara gara keluarga angkat kalian itu, kalian harus menanggung resikonya" gumam Leon bersmirk.













*

Seojoon sudah mendapatkan kabar tentang keberadaan kedua anak kembarnya itu. Sekarang dia bersama Jisoo dan Jennie sudah didalam perjalanan untuk menuju kerumah sakit.

Tidak bisa dipungkiri kalau mereka merasa khawatir. Siapa yang sakit? Untuk apa si kembar itu berada dirumah sakit?

"Ayo turun" ujar Seojoon setelah memarkirkan mobilnya diparkiran rumah sakit.

Ketiganya langsung memasuki rumah sakit dan tidak butuh waktu yang lama, mereka menemukan keberadaan Lalice yang baru keluar dari kantin rumah sakit.

"Lalice!" Panggil Jisoo.

Langkah Lalice terhenti. Dia membalikkan badannya dan sedetik kemudian raut wajahnya berubah menjadi datar "Untuk apa lagi kalian disini?!" Dinginnya.

"Maaf. Eonnie sadar kalau kata kata Eonnie sudah keterlaluan" ujar Jennie merasa bersalah.

Lalice berdecak malas. Dia memilih untuk berganjak pergi tanpa mempedulikan ketiganya.

"Lisa"

Langkah Lalice terhenti. Panggilan dari Seojoon itu membuatkan dia kaget. Dia beralih menatap Seojoon dengan tatapan yang sulit diartikan "Lisa-ya, kamu lupa sama Papa hurm?" Lanjut Seojoon.

Mata Lalice berkaca kaca. Apa benar sosok yang didepannya itu adalah Papa kandungnya yang selama ini dia cari?

"Maafin Papa karena Papa baru tahu kalau kamu sama Rose anak Papa" lirih Seojoon membawa Lalice kedalam dakapannya.

Lalice membalas pelukan Seojoon tidak kalah eratnya. Dia bahkan sudah terisak kecil "Hiks Papa" isaknya.

Mata Jennie dan Jisoo berkaca kaca. Mereka menatap pemandangan didepan mereka itu dengan tatapan haru.

"Lisa" akhirnya Double J itu memilih untuk ikut bergabung didalam pelukan mereka.

Beberapa menit berlalu dan pelukan akhirnya dilepaskan. Jisoo berganjak menghapus air mata Lalice menggunakan jempolnya "Maafin Eonnie juga karena tidak sadar kalau kamu sama Rose adek Eonnie" ujar Jisoo.

"Dimana Rosie? Dan kenapa kamu ada dirumah sakit?" Tanya Jennie.

Lalice menggigit bibir bawahnya "Kenapa sekarang Eonnie peduli? Bukannya Eonnie tidak ingin ketemu sama Chaeng Eonnie lagi?"

"Maafin Eonnie Lis. Eonnie merasa bersalah banget sama Rosie" lirih Jennie.

Lalice beralih menatap Seojoon "Pa. Chaeng sakit" adunya.

Dahi Seojoon mengernyit "Sakit apa?"

"Kanker darah"

Deg

Bukan hanya Seojoon yang kaget namun Jisoo dan Jennie juga tidak kalah kagetnya.

"Waktu Chaeng muntah, Eonnie bilang dia hamil. Waktu dia ngerasa sakit, Eonnie malah melemparkan kata kata kejam Eonnie. Bahkan aku sama Chaeng dikatakan sampah" ujar Lalice terkekeh miris.

Jennie semakin merasa bersalah "Lisa-ya. Maafin Eonnie. Eonnie benar benar menyesal" pinta Jennie.

"Ini bukan pertama kalianya kata kata Eonnie menyakiti Chaeng. Selama ini aku berusaha menjaga hati Chaeng tapi Eonnie sendiri yang malah menyakiti hati dia" lirih Lalice. Dia menghela nafasnya dengan kasar "Pa. Ayo keruangan Chaeng. Dia pasti senang pas ketemu sama Papa" lanjutnya.

"Ayo" Seojoon bersama Double J itu langsung saja berganjak keruang inap Rose.

































Diruang inap Rose, terlihatlah Rose yang sudah tidur gara gara efek obat yang disuntikkan kedalam infusnya. Tadi Chanyeol sudah datang untuk menemui dirinya namun Chanyeol harus pergi karena ada urusan yang mendadak.

Ceklekk

Pintu ruangannya dibuka dan masuklah sosok seorang pria yang bertopeng menghampirinya.

Perlahan lahan pria bertopeng itu menghampiri Rose dan menatap Rose dengan sendu "Maaf" gumamnya sebelum menyuntikkan satu cairan kedalam infus yang dipakai oleh Rose.

















  Tekan
    👇

Until We Meet Again✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang