-1-

6.7K 367 25
                                    

"YAKK! PARK CHAEYOUNG!!"

Teriakan yeoja berponi yang dipanggil Lalice itu kedengaran heboh dikamar sosok yeoja yang bisa dipanggil Rose.

"Arghh Lalisa! Menyebalkan!" kesal Rose. Dia membuka matanya dan menatap adek kembarnya itu dengan tajam.

"Sekarang sudah jam 7. Kita belum siapin sarapan" ujar Lalice.

Mata Rose melotot. Dia bergegas bangkit dari kasurnya dan mengikat rambutnya itu. Setelah itu, dia berlalu kekamar mandi untuk membersihkan mukanya.

"Cepatan Chaeng!" ujar Lalice

Rose mendengus dan bergegas keluar dari kamar mandi "Ayo" ujarnya.

Dengan tangan yang bergandengan, mereka berlalu kedapur. Helaan nafas lega mereka kedengaran ketika melihat suasana mansion yang ditinggali oleh mereka itu masih sepi. Sepertinya, penghuni yang lain masih belum bangun dari tidur mereka.

"Masak apa?" tanya Lalice.

"Nasgor sama sup rumpai laut saja deh" sahut Rose "Kamu tolong potong bahan bahannya ya" arahnya.

"Siap!" dengan patuhnya Lalice mula menjalankan arahan dari sang Eonnie.

Beberapa menit akhirnya berlalu dan masakan yang dimasak oleh mereka hampir selesai "Lis, mendingan kamu mandi sekarang. Biar Eonnie yang melanjutkan semuanya" ujar Rose.

"Apa tidak apa apa?" ragu Lalice.

"Iya. Lagian kamu sudah telat untuk kekampus"

Lalice mengangguk dan bergegas memasuki kamar. Dia harus bersiap siap dengan segera karena jam kuliahnya hampir tiba.

"Apa sarapan sudah siap?!" Rose menegang ketika mendengar suara dingin sang Mama.

"S-sudah Ma" sahut Rose.

"Ya sudah, kekamar elo sekarang!" usir Seojin.

Dengan segera Rose berlari kekamar sebelum dia diamuk oleh sang Mama.

****

Lalice dan Rose sudah selesai bersiap siap dan sekarang mereka berjalan turun dari tangga dengan saling bergandengan.

"Sudah ingin berangkat?" tanya Yeongha, Papa tiri mereka.

"I-iya Om" sahut Rose mewakili sang adek.

"Hati hati di jalan. Nanti pulangnya jangan malan malam" ujar Yeongha dengan menyeringai.

Lalice menatap Papa tirinya dengan datar dan dia beralih menatap sang Mama yang seakan tidak peduli itu "Ck! Tidak usah sok perhatian!"

"Lalice! Jaga omongan kamu!" marah Seojin.

"Maafin Lalice Ma" ujar Rose meminta maaf bagi pihak sang adek "Aku sama Lalice berangkat duluan" dengan segera dia membawa Lalice pergi dari sana sebelum emosi Seojin terpancing.

Buat pengetahuan semua, Park Lalice sama Park Roseanne adalah pasangan kembar yang berusia 20 tahun. Park Seojoon sama Choi Seojin adalah nama orang tua kandung mereka. Disaat mereka berdua berusia 5 tahun, orang tua mereka bercerai dan mereka dibawa pergi oleh sang Mama. Masih ingat dengan jelas diingatan mereka bahawa mereka masih mempunyai dua orang Kakak yang berbeda 5 dan 3 tahun dari mereka namun sayangnya mereka tidak dapat mengingat dengan jelas raut wajah kedua Kakak mereka itu karena Seojin tidak pernah membawa mereka kembali kerumah lama mereka. Nama sebenar mereka adalah Park Chaeyoung dan Park Lalisa namun setelah Seojin bercerai dengan Seojoon, dia mengganti nama kedua anaknya itu agar mantan suaminya tidak bisa menemukan keberadaan mereka. Namun Rose dan Lalice lebih suka menggunakan nama sebenar mereka ketika mereka mengobrol berdua.

Setelah mereka berusia 15 tahun, Seojin akhirnya menikahi Yeongha. Sejak itu jugalah kebahagiaan pasangan kembar itu hancur. Sang Mama sudah tidak peduli kepada mereka bahkan mereka dijadikan pembantu oleh Mama mereka sendiri.

Kenapa hanya Lalice yang berkuliah? Itu karena mereka tidak mempunyai uang yang cukup. Rose harus bekerja untuk membiayai kebutuhannya dengan sang adek karena sang Mama sudah tidak memberikan uang kepada mereka. Namun Lalice tidak pernah membiarkan Rose mengalami kesulitan sendirian. Setelah dia selesai berkuliah, dia akan ke supermarket dan bekerja sebagai kasir di sana. Walaupun penghasilan mereka tidak banyak, mereka masih bersyukur karena bisa membiaya kehidupan mereka.




"Lisa, belajar dengan benar ya. Kamu harus semangat" ujar Rose mengelus kepala Lalice.

Cup

Lalice beralih mengecup pipi Rose "Arreosso Eonnie" sahutnya. Dia memang akan memanggil Rose menggunakan embel Eonnie ketika dia ingin bermanja dengan sang Kakak yang usianya tidak jauh dari usianya itu.

"Ya sudah, Eonnie duluan ya" Rose beralih mengecup pipi Lalice dan dia bergegas pergi dari sana.

Lalice pula langsung berganjak memasuki kampusnya. Hah~ sejujurnya dia merasa bersalah sama Kakak kembarnya itu. Andai saja Rose bisa kuliah seperti dirinya, pasti rasanya akan lebih menyenangkan.


:
:

"Maaf, apa aku telat?" tanya Rose yang baru memasuki ruang kerja itu.

"Masih terisa 5 menit" sahut Wendy, rekan kerja Rose "Apa kamu sudah sarapan?" tanya nya perhatian.

"Belum Eon" sahut Rose jujur.

"Ini ada roti. Kamu habisin saja ya. Terus nanti susul Eonnie didepan" ujar Wendy.

Rose menerima roti pemberian dari Wendy "Gomawo Eonnie" ujarnya membuatkan Wendy mengangguk dan berganjak keluar dari sana.

Buat pengetahuan semua, Rose bekerja di sebuah cafe pada jam 9 pagi hingga 1 petang. Setelah itu, dia lanjut bekerja di toko bunga sehingga jam 7 malam. Pada jam 8 malam pula, dia akan bekerja di sebuah restaurant sehingga jam 12 malam. Hah~ benar benar melelahkan namun dia harus tetap semangat!







First chapter Chaelisa duluan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

First chapter Chaelisa duluan ya. Nanti chapter kedua bakalan aku lanjutin kehidupan Jensoo.

I hope you guys enjoy this story....

See you soon:)

Tekan
👇

Until We Meet Again✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang