Disepanjang perjalanan, Rose terus menceritakan apa yang terjadi membuatkan Jisoo sama Jennie emosi dengan kelakuan Yeongha yang hampir melecehkan Lalice.
"Sialan banget tuh orang!" Marah Jennie.
"Sekarang kamu jangan takut lagi Rose. Eonnie akan membawa kamu sama Lalice jauh dari mereka" ujar Jisoo melirik spion.
"Kalian mau bawa aku sama Lalice kemana?" Tanya Rose dengan wajah pucatnya.
"Kita pulang ke mansion saja. Kalian bisa tinggal disana" sahut Jisoo
"Tidak perlu Eon. Aku tidak ingin merepotkan kalian" tolak Rose
"Rosie, kamu sama Lalice tidak pernah merepotkan Eonnie sama Jisoo Eonnie kok. Lagian kita juga sudah menganggap kamu sama Lalice seperti saudara kita sendiri jadi kamu jangan sungkan ya" ujar Jennie
Rose tersenyum tipis "Terima kasih Jisoo Eonnie, Jennie Eonnie"
Setibanya di mansion, Jennie sama Jisoo langsung membantu Rose membawa Lalice kekamar. Mansion itu punya banyak kamar kosong si jadi Rose sama Lalice bisa tinggal disana.
Awalnya Jisoo menyarankan Rose untuk tidur dikamar yang berbeda sama sang adek namun Rose menolaknya karena dia masih merasa canggung.
"Kalian ganti baju duluan" ujar Jisoo memberikan pakaiannya kepada Rose dan Lalice.
"Jen, kamu bantu Rose gantiin baju Lalice ya. Eonnie kekamar Papa duluan" lanjut Jisoo memberi arahan.
Jennie mengangguk dan langsung membantu Rose mengganti baju Lalice yang basah itu.
Tok tok tok
Setelah mengetuk pintu kamar itu, Jisoo langsung membukanya "Papa" panggilnya.
"Eoh, ada apa sayang?" Sahut Seojoon yang ternyata berada diruang kerja yang terhubung sama kamarnya.
Dengan segera Jisoo menghampiri sang Papa "Papa sibuk?"
"Tidak kok. Memangnya kenapa? Bukannya tadi kamu sama Jennie keluar?"
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan sama Papa"
"Katakan saja sayang"
Jisoo akhirnya menceritakan pertemuannya dengan Rose dan juga Lalice kepada sang Papa. Dapat dilihat kalau Seojoon ikutan emosi sama ulah Yeongha itu. Tidak dapat Seojoon bayangkan kalau hal itu terjadi kepada anak anaknya.
"Jadi, apa boleh mereka tinggal disini bersama kita?" Tanya Jisoo mengakhiri penjelasannya.
"Boleh dong. Mereka boleh tinggal disini selama yang mereka inginkan" sahut Seojoon "Papa bangga sama anak anak Papa yang baik karena sudah membantu mereka ini"
Jisoo tersenyum "Aku menyayangi mereka seperti aku menyayangi adek aku sendiri Pa"
"Baguslah" sahut Seojoon "Besok saja Papa ketemu sama mereka. Malam ini kita biarin mereka istirahat duluan"
"Okay Pa. Ya sudah, Jisoo keluar duluan ya. Papa jangan tidur terlalu malam. Papa juga butuh istirahat"
"Arreosso Princess" sahut Seojoon menatap kepergian Jisoo.
Jisoo kembali menghampiri Jennie yang lagi berada dikamar si kembar "Gimana Jen?"
"Badan Rosie panas Eon. Sepertinya dia demam deh" ujar Jennie yang mengompres kepala Rose yang sudah tidur diatas kasur itu.
"Lalice juga demam?" Tanya Jisoo.
Jennie menggeleng "Tidak Eon" sahutnya "Tapi mungkin nanti dia bakalan ikutan demam deh. Mereka ini kembaran. Yang satu sakit, yang lain juga pasti ikut sakit"
Jisoo mengangguk paham "Ya sudah. Malam ini kita tidur disini untuk menemani mereka. Besok Eonnie akan menelfon Seulgi untuk kesini"
Akhirnya mereka ber4 tidur diatas kasur yang sama dengan posisi Jennie di samping kanan Rose dan Jisoo disamping kiri Lalice.
*
*Pagi sudah tiba dan seperti tebakannya, Lalice ikut mengalami demam. Sekarang mereka berdua lagi di periksa oleh Seulgi, sahabat Jisoo yang bekerja sebagai seorang Dokter itu.
"Mereka mengalami demam panas si" ujar Seulgi
"Tidak parah bukan?" Tanya Jisoo khawatir.
"Tidak parah kok" sahut Seulgi
Jisoo sama Jennie akhirnya bisa bernafas lega "Ya sudah Ji, gue harus pergi duluan ya. Ada urusan" pamit Seulgi.
"Iya Seul, makasih" ujar Jisoo
Setelah kepergian sang Dokter, Jisoo bersama Jennie langsung saja menghampiri si kembar. Hati mereka ikut merasa sakit ketika melihat wajah pucat si kembar. Perasaan apa itu? Kenapa mereka ikut merasakan sakitnya?
"Eungh" Lalice membuka matanya membuatkan Jisoo sama Jennie langsung menatapnya.
"Lice, akhirnya kamu sadar juga" ujar Jisoo
"Aku dimana? Kenapa aku bisa bersama kalian?" Tanya Lalice bingung.
"Tadi malam kamu hampir dilecehkan sama Papa tiri kamu itu. Kamu pingsan gara gara obat yang sudah dia masukkan kedalam minuman kamu. Untung saja waktu itu Rose pulang dan menyelamatkan kamu. Terus Rose menggendong kamu yang pingsan untuk kabur dari mansion kalian itu" jelas Jisoo.
"Terus tadi malam aku sama Jisoo Eonnie menemukan kalian yang kehujanan di halte bus. Akhirnya kita membawa kamu sama Rose kesini" lanjut Jennie.
Lalice terdiam. Dia masih kaget dengan penjelasan Jisoo sama Jennie. Astaga, dia hampir saja dilecehkan namun beruntung sekali kembarannya itu menyelamatkan dirinya "Mendingan kamu lanjut istirahat. Kamu sama Rose demam" ujar Jisoo menyadarkan Lalice.
Dengan segera dia menatap kesamping dan melihat wajah pucat kembarannya itu "Eonnie" lirihnya sendu.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again✅
FanfictionPerpisahan yang tidak pernah diinginkan akhirnya terjadi membuatkan ke4 saudara saling tidak mengenali. Akankah takdir mempertemukan mereka kembali? Siblings 📌 Blackpink 📌