23. Meet Bastian

46 23 12
                                    

Setelah perdebatan panjang itu, mamahnya kembali memaksa dirinya untuk ikut makan siang bersama keluarga Bastian.

Sebenarnya ia tidak ingin, namun mamah terus mendesaknya. Jadi Clarissa hanya menurut saja.

Sudah lelah memberontak.

Kini keduanya sudah berada di dalam mall. Sedari tadi mamahnya sibuk menelpon, mungkin dengan rekan bisnis atau siapa, Clarissa tidak tahu.

"Di situ," ucap mamahnya memberi petunjuk kepada Clarissa saat mereka berdiri tepat di depan restorannya.

Mereka masuk beriringan, namun setelah itu Clarissa memelankan langkahnya agar berada di belakang wanita itu.

"Hallo, beb." Mamahnya langsung menyapa temannya itu.

Setelah itu mamahnya menoleh kepada Clarissa, memberikan isyarat untuk cewek memberi salam.

Dalam hati Clarissa berucap, kalau dia juga tahu hal semacam itu.

"Hai, tan." Sapanya. Cewek itu mencium telapak tangan mamahnya Bastian itu.

"Clarissa tambah cantik loh," pujinya. "Kemana ada sayang, lama ga keliatan?"

"Agak sibuk Tan," sahutnya seadanya. Clarissa bersama mamahnya duduk dihadapan wanita itu ketika di persilahkan duduk.

Selang beberapa menit, datang Bastian dengan setelan santai memakai kaos berwarna putih dengan earphone yang terpasang di telinganya.

Selang beberapa menit, datang Bastian dengan setelan santai memakai kaos berwarna putih dengan earphone yang terpasang di telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clarissa kagum. Ia akui Bastian ini memang sangat tampan. Namun segera ia menguasai dirinya.

"Mom," ucapnya saat sampai di meja serta mengambil duduk di samping mamahnya. Tepat di hadapan Clarissa. Sebelumnya ia juga sudah memberikan salam kepada mamah Clarissa.

Bastian melempar senyuman untuk Clarissa. Cewek itu hanya membalasnya dengan senyuman singkat, lalu kembali menunduk.

"Clarissa tambah cantik ya," puji Bastian membuat dua wanita di samping mereka berseru jahil.

Di sela tawanya, Mamahnya menyenggol lengan Clarissa. Kembali memberi isyarat kepada cewek itu untuk memberikan respon yang baik.

"Makasih Bas," ucapnya pelan.

"Kayaknya kita harus out deh beb," Rita memberikan usul kepada Anna dengan senyumnya yang jahil.

"Yuklah," ucap Anna menyetujui.

Rita mencium kepala Bastian lalu melangkah kearah Clarissa untuk mencium pipi cewek itu. Lalu setelahnya mereka pamit pergi, tapi sebelum itu mamah sudah mewanti-wanti dirinya agar bersikap baik.

"Kemana mereka?" tanya Clarissa. Seperti yang mamahnya mau. Bersikap baik.

"Shopping," sahut Bastian. "Kamu shopping juga yuk, aku temenin."

Ingin sekali Clarissa berteriak tidak. Karena ia benar-benar tidak ingin bersama cowok ini.

"Silahkan menikmati," ucap pelayan yang datang membawakan makanan mereka. Clarissa mengucap syukur karena pelayan itu mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Thanks," ucap Bastian bersamaan dengan Clarissa. Setelah itu, pelayanan menundukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan mereka.

"Dimakan Clar," ucapnya.

Clarissa mengangguk lalu menyuap steak tersebut. Namun setelah itu ia hampir mengeluarkan kembali steak itu dari mulutnya karena kepanasan. Ia meniup-niup makanan itu walaupun di dalam mulutnya.

Bastian terkekeh melihat hal itu. Tangannya terulur mengambil alih pisau dan garpu di tangan Clarissa. Lalu memotong kecil-kecil steak itu agar cepat dingin.

"Pelan-pelan makannya," ucap Bastian seraya menggeser steak tersebut.

Clarissa menyambutnya pelan, "makasih," cicitnya.

Cewek itu kembali menyuap namun lebih pelan. Rasa panas pun sudah mulai berkurang.

"Kamu masih kerja sekarang?" tanya Bastian, memulai pembicaraan ringan diantara mereka.

"Udah engga," sahut Clarissa. "Sekarang ngefreelance aja."

Bastian mengangguk-angguk, "kenapa milih freelance?"

"Lebih enak aja, ga harus bolak-balik kantor."

"Kamu mau ngambil kuliah jugakan taun depan?"

"Bukannya mau dinikahin sama lo?" batin Clarissa.

"Iya, lagi prepare itu juga."

"Rencananya mau ngambil apa?"

"Psikologi."

"Setahu aku, kamu tertariknya di dunia kreatif." Bastian mengetahui Clarissa sangat suka dengan hal seperti itu. Cewek itu juga suka memotret, apalagi membuat desain.

"Biar bisa nguasain banyak hal," iawabnya.

"Makin kagum aku sama kamu. Kagum sama pikiran kamu yang luar biasa itu. Aku aja nguasain satu bidang udah mau nyerah."

"Setiap orang beda-beda," sahut Clarissa.

"Iya, tapi kamu yang paling beda. Kamu  punya energi sendiri buat narik orang-orang Clar. That's why I fell in love with you."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When I'm With You✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang