30. Married (END)

47 21 13
                                    

Dalam kurun waktu satu minggu, mereka semua menyiapkan segala keperluan pernikahan.

Terdengar begitu singkat untuk menyiapkan suatu pernikahan. Tapi percayalah, Bastian sudah menyiapkan semuanya sejak jauh hari. Mulai dari list apa saja yang diperlukan, list semua vendor, seserahan, dan lainnya. Ia sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Jadi waktu seminggu ini, mereka tinggal menghubungi vendor dan membookingnya. Lalu membeli keperluan serta fitting baju pernikahan mereka.

Seminggu itu pula, Bastian serta Clarissa banyak menghabiskan waktu berdua. Dan saat itu Clarissa tersadarkan, bahwa membuka hati untuk orang baru, tidak seburuk yang ia kira.

Walaupun tidak mudah, tapi Clarissa akan terus mencoba. Mencoba untuk mencintai lelaki yang sangat tulus padanya ini, walaupun bayangan Dean masih sering mampir dalam ingatannya.

Hari ini adalah hari yang mereka tetapkan untuk ngikat mereka dengan ikatan suci pernikahan.

Clarissa masih tidak menyangka jika pada akhirnya, dirinya memilih menyerah dan menikah dengan cowok itu.

"Ini mau lipstik gimana kak?" tanya periasnya hari ini.

"Ombre aja, cuman basenya jangan yang pucet banget ya kak," jawab Clarissa.

Perias itu dengan sigap memakaikan lipstik seusai apa yang Clarissa inginkan. Makeup yang sedari subuh dikerjakan kini sudah selesai.

Clarissa terlihat cantik dengan riasan yang tidak berlebihan itu.

Cewek itu memakai gaun pernikahannya dibantu dengan beberapa orang dari tim perias tadi. Gaun dengan warna rose gold tanpa lengan itu terpasang sempurna di tubuh ramping cewek itu.

Dia terlihat sangat cantik dan memukau dengan balutan Gaun itu. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan mahkota yang menghiasi kepalanya.

"Sudah selesai semua?" tanya Clarissa.

Perias itu mengangguk, "sudah."

"Ini bunganya kak," sahut dari tim perias itu seraya menyerahkan bunga kepadanya.

"Nanti tim kami akan berjaga di sekitar kakaknya, sebelum masuk ke area pernikahan."

Clarissa mengangguk, "baik terimakasih."

"Clarissaaa," seseorang berteriak membuat dirinya terlonjak kaget. Ternyata perlakunya Naura.

Cewek itu terlihat cantik dengan dress satin span dengan rambut yang di cepol. Rasanya Clarissa melihat sisi lain dari cewek bar-bar itu.

Naura memeluknya seraya menyeka air mata yang berjatuhan. "Lo cantik banget," pujinya.

"Oh jelas," sahut Clarissa dengan sombong.

"Ga nyangka gue, lo mau nikah aja."

"Gue juga engga Nau," sahut Clarissa. "To fast, tapi semoga ini yang terbaik buat gue." lanjutnya. "Dan juga buat mamah."

Naura mencuatkan bibirnya, terharu dengan ucapan Clarissa barusan. Bayangkan saja sesulit apa cewek itu sebelumnya.

Kabur, menyakiti diri, mencoba bunuh diri, sudah dia lakukan untuk lari dari ini semua.

Namun hari ini, cewek itu mengaku kalah dengan semuanya. Ia terlihat pasrah mengikuti alur hidupnya.

"Gue bisa ga Nau?" tanyanya pada Naura.

Naura mengangguk dengan bersemangat, "bisa, lo pasti bisa!"

"Tapi, dalam waktu seminggu ini, gue udah mulai suka sama dia, walaupun di kepala gue masih ada Dean."

"Clar, ini pasti berat banget buat lo, tapi lo pasti bisa." Naura memberikan semangat untuk cewek itu. "Soal Dean, dia juga udah punya pasangan toh? Lo pasti bisa move on, fokus sama Bastian aja sekarang. Make your own life full of happiness."

"After all, lo pantas buat bahagia lagi Clar." Naura mengakhiri kata-katanya dengan memeluk erat Clarissa.

Sahabatnya itu akan menjadi istri orang hari ini. Dan Naura yakin kalau Clarissa akan bahagia, karena Naura tahu kalau Bastian itu baik.

❤️‍🩹❤️‍🩹❤️‍🩹

Suasana di venue wedding Bastian dan Clarissa sekarang ini sangatlah ramai. Banyak kerabat serta rekan kerja dari kedua mempelai berhadir untuk menyaksikan pernikahan tersebut.

Bastian nampak mengenakan tuxedo berwarna abu gelap terlihat menawan di badannya. Cowok itu sudah duduk dihadapan ayah dari Clarissa dengan para saksi di sampingnya.

Terlihat santai namun sebenarnya Bastian tengah gugup setengah mati.

"Baik, apakah sudah bisa di mulai?" tanya mc di depan sana.

"Mempelai pria sudah siap mengucap ijab kabul?" tanyanya mengarah kepada Bastian. Cowok itu mengangguk seraya tersenyum.

"Baik, silahkan."

Hari ini, ayah Clarissa yang akan langsung menikahkan putrinya.

"Saudara Bastian Dirgantara bin Varel Dirgantara. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Clarissa Adara binti Fernanda Hengki dengan mas kawin emas logam mulia seratus gram serta seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Clarissa Adara binti Fernanda Hengki dengan mas kawin emas logam mulia seratus gram serta seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Bastian dengan sekali tarikan napas.

"Bagaimana saksi? Sah?"

"SAHH!!"

"SAH"

"SAHH"

"Alhamdulillahi rabbil 'alamin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.

° •  S E L E S A I  • °

a/ncuakkksss cerita ini selesai dalem waktu satu bulannn!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n
cuakkksss cerita ini selesai dalem waktu satu bulannn!!!

tengss yang udah vote dan komen sampaii akhirrrr heueueueu terharu.

See you in another story guys, love you💗

When I'm With You✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang