[ Part Lengkap ]
Soalnya versi novel beda sama versi wattpad 🤪
____
Satu hal yang ada dipikiran Clarissa saat berdiri di tepian jembatan. Mengakhiri hidupnya. Namun pada saat itu seorang pria datang menarik tangannya lalu berucap, "cara gitu ga bi...
Clarissa berjalan dengan cepat keluar dari rumah sakit itu. Sesekali menyeka air matanya yang terus berjatuhan.
Entah kenapa ia merasa sangat sakit hati ketika mengetahui kalau Dean sudah mempunyai pacar.
Mungkin dia hanya kecewa, karena Clarissa mati-matian mencari cara agar bisa bertemu dengan cowok itu. Tapi yang ia dapatkan kabar mengenai cowok itu sudah memiliki kekasih.
"Lo dimana Nau?" Clarissa bertanya setelah telpon tersambung.
"Ini gue udah deket rumah sakitnya kok," sahut Naura di seberang sana.
Clarissa menutup telponnya sepihak. Kembali mengusap air matanya yang mulai meluruh.
Sepuluh menit lebih menunggu di lobby, akhirnya Naura datang menjemputnya. Cewek itu segera masuk ke dalam mobil milik Naura. Ternyata sudah ada Kai di dalamnya.
"Bentar banget lo jengukin Dean, Clar." Celetuk Naura yang masih belum menyadari raut wajah Clarissa.
"Clar?" panggil Naura saat pertanyaannya tak mendapatkan jawaban dari cewek itu. Lalu, Naura menengok ke belakang untuk melihat Clarissa.
"Heh kenapa kenapa?" tanya Naura dengan panik karena melihat Clarissa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Kai yang tadinya menyetir pun jadi ikut menoleh, namun ia kembali fokus ke depan.
Naura dengan sigap kebelakang untuk menemani Clarissa, "You okay, Clar?" Naura langsung memeluk tubuh bergetar cewek itu.
"Dia jahat banget Nau," ucap Clarissa seraya terisak.
"Siapa? Dean?"
Clarissa mengangguk. Tangisan cewek itu semakin jelas terdengar. Sangat pilu.
"Kenapa Dean?" tanya Naura ketika Clarissa masih tak mau membuka suara.
"Dia udah punya pacar," jawab Clarissa, tangisan cewek itu semakin pecah di pelukan Naura.
Kai refleks menginjak rem dikakinya, lalu segera meminggirkan mobil yang mereka kendarai. "Maksud lo Clar?" tanyanya.
"Tadi ada ceweknya jenguk," jelas Clarissa lagi walaupun terisak, ia tetap bisa menerangkan dengan jelas.
"Pas lo nyamperin?" tanya Naura yang diangguki oleh Clarissa.
Naura terus mengusap punggung cewek itu untuk menghadirkan ketenangan. "Biasa aja temennya," ucap Naura mencoba membuat Clarissa berpikir positif.
Clarissa menggeleng, "tadi dia pegang dahi Dean."
"Megang dahi doang Clar," sahur Kai yang sudah menjalankan kembali mobil mereka.
"Iya awalnya gue ga mikir macem-macem juga," terang cewek itu sambil menyeka air matanya yang meluruh. "Tapi tiba-tiba ada lagi yang dateng, dia yang bilang kalau yang di dalem itu pacarnya Dean."
Naura kembali mengeratkan pelukannya pada Clarissa. Kesedihan yang datang pada Clarissa ini juga ia rasakan.
"Berarti selama ini gue tinggal sama pacar orang," keluhnya dengan isakkan yang maish terdengar.
Lalu cewek itu memukul kepalanya, "bego banget, bego banget." Umpat gadis itu.
"Hey, jangan gitu." Naura mencoba meraih tangan Clarissa untuk memberhentikan aksi cewek itu.
"Gue mati-matian ngebujuk mamah Nau, gue bahkan pakai nama lo cuman untuk ketemu dia," keluh Clarissa.
"Kenapa gue harus dapetin ini? ga adil banget."
"Gue suka sama Dean Nau, gue nyaman sama dia." Cewek itu masih mengadu kepada Naura. Menumpahkan segala rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Memberi tahu semua perasaannya kepada kedua sahabatnya. Karena tidak ada lagi tempatnya mengadu selain mereka.
"Gue ga pernah diperlakuin sebaik Dean perlakuin gue."
"Gue tau, ini berlebihan. Orang stress mana coba yang berani menaruh hati sama orang yang baru dikenal?"
Kali ini Clarissa benar-benar terisak dengan hebat. Sesekali memukul dadanya yang terasa sangat sesak. "Gue mau Dean, tapi dua udah punya orang lain."
Naura bungkam, mendengarkan semua curahan dari sahabatnya. Jarang sekali Clarissa mau menceritakan bagaimana perasaannya. Cewek itu biasanya memendam semua rasa sakitnya sendiri.
Tapi kali ini ia memilih untuk menumpahkan segalanya. Berarti, sakit yang Clarissa rasakan sudah teramat sakit.
"It's okay, you deserve better, Clar."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
