29. The Answer Is?

41 24 4
                                    

"KAI," teriak Naura.

Kai yang tengah makan itu jadi tersedak karena suara Naura yang sangat nyaring memasuki indera pendengarannya. "Kenapa lagi?"

"Iniiii," ucap cewek itu seraya berlari kearahnya. Lalu Naura menunjukkan handphone tepat di depan wajah Kai.

"Kenapa?"

"Kenap apanya sih Kai," keluh cewek. "Ini loh bastian ngestory."

"Katanya, 'special place for special people' gitu ew najis banget!" julid cewek itu. "Dia lagi halu nikahan sama Clarissa kali yak."

"Lo pernah ga mikir kalau itu beneran?" tanya Kai membuat Naura merenungkan ucapan tersebut.

"Iyayah, ko gue ga kepikiran?"

"Si bastian paling anti ngedrama sih menurut gue, kecuali nyokapnya."

Naura memukul bahu Kai, "lo kalo ngomong suka bener deh."

Cowok itu mengaduh, "sakit Nau."

"Dia mau married sama Clarissa?"

"Kayaknya, dia-kan obsses sama Clarissa."

Sekali lagi Naura memukul bahu Kai, namun kali ini sedikit lebih kencang. "Kok lo santai aja sih?"

"Clarissa bakal nolak, gue yakin." Jawab cowok itu enteng. "Makanya gue santai aja."

Naura kembali merenung, "bener lagi!"

"Gue pulang ya Nau, udah malem."

"Loh?" bingung Naura. "Gamau nginep aja?" tawar cewek itu.

Dengan enteng Kai menonyor kepala cewek itu, "nginep-nginep, mau diomongin tetangga lo?"

"Gue omongin baliklah, gitu doang."

"Udah gausah kebanyakan gaya," tegur Kai seraya memakai jaketnya. "Jangan asa sembarangan bukain pintu, kalau gue udah pasti chat lo duluan."

"Siyap," sahut Naura.

"Take care, good night." Ucapnya.

"Dih, lo gini ke semua cewek anjir."

"Ke lo beda," jawabnya.

"Sama aja," sahut Naura tak mau kalah. "Clarissa juga lo gituin, untung dia ga baper."

"Seleranya setinggi Dean, ya ga sanggup gue."

Naura terbahak, "bener juga."

"Dah gue balik, take care. Apa-apa kabarin gue," ucapnya di atas motor.

Naura mengangguk, "iyah hati-hati."

Cowok itu menganggukkan kepalanya, lalu melmbaikan tangan. Setelah itu, motor Kai hilang dari pandangan Naura.

❤️‍🩹❤️‍🩹❤️‍🩹

"Clarissa Adara, will you marry me?" Ucap Bastian dengan lantang di depan sana.

Seluruh tamu tenang, menunggu jawaban dari lamaran itu.

Clarissa jelas sangat shock dengan kejadian ini. Terlalu tiba-tiba baginya. Mamahnya mengatakan hanya makan malam biasa, tapi nyatanya? ada acara lamaran.

Dan sialnya acara lamaran itu adalah lamaran Bastian dan dirinya.

Cewek itu masih diam di tengah semua orang menunggu jawaban darinya. Clarissa berpikir keras, jawaban apa yang akan dia berikan untuk lelaki di depannya ini.

Jelas kalau dia menolaknya, mamahnya akan marah besar.

Tapi setelah ia pikir secara singkat, tidak ada salahnya jika ia mencoba kenerima cowok itu. Bastian juga baik, dia lumayan mengenal cowok itu.

Lagian untuk apalagi ia menolak? Clarissa sudah pasrah dengan jalan hidupnya yang begitu rumit.

Dean? Jika di tanya siapa penghambatnya menerima lamaran saat ini jawabannya sudah pasti Dean.

Cowok itu terus berputar di kepalanya. Tapi, Dean juga sudah punya pacarkan? Lalu untuk apa dirinya mengharapkan cowok itu.

Jadi, mari memulai semuanya dengan hal yang baru. Menerima kenyataan yang sangat pahit.

"Bastian," ucap Clarissa.

"You are the nicest man I have ever seen, the man who always waits for me."

"So glad you expressed your feelings tonight."

"If I answered yes, would you be willing to teach me how to love you?" tanya cewek itu dengan mata yang berkaca-kaca. Tak bisa menahan rasa sedihnya.

Bastian mengangguk mantap, "I will."

"I'm not a perfect girl, I lack a lot. But I'll do my best."

Bastian kembali mengangguk. Ia menyeka air matanya yang meluruh ketika mendengar Clarissa juga mengungkapkan perasaanya.

Walaupun jawaban yang pasti masih di simpan cewek itu.

"Teach me to be the best for you," lanjut Clarissa.

"Bastian, the answer of your questions is," cewek itu nampak menggantung ucapannya membuat semua orang yang berada di sana menunggu dengan rasa penasaran yang luar biasa.

Terlebih dengan Bastian. Cowok itu panas dingin di tempatnya menunggu jawaban dari cewek yang selama ini ia dambakan.

"The answer is yes." Cewek iu mengatakan dengan tegas. "Yes, i wanna marry with you."

Bastian langsung mengusap air matanya yang langsung meluruh. Begitu terharu mendengar jawaban dari Clarissa.

Jawaban yang sangat ia harapkan.

Para tamu kembali bergeriuh atas jawaban yang diberikan oleh Clarissa, bahkan mamahnya dan mamah Bastian sudah berpelukan.

Bastian dengan senyum tulusnya datang menghampiri Clarissa. Meminta tangan cewek itu untuk menggandengnya ke depan.

Kini mereka berdua sudah berdiri berhadapan di depan semua orang. Dan tentunya di depan kedua orang tua mereka.

Pertama, Bastian memberikan anggukan kepada mamahnya Clarissa. Seolah meminta izin untuk melakukan hal ini.

Setelah itu, cowok dengan setelan jas serba hitam itu menatap Clarissa. Ia mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku celananya.

Mengambil tangan kanan Clarissa, lalu menyematkan cincin itu di jari manis Clarissa.

Cincin itu sebagai tanda kalau cewek di hadapannya ini sudah menjadi miliknya, walaupun masih belum seutuhnya.

Cincin itu sebagai tanda kalau cewek di hadapannya ini sudah menjadi miliknya, walaupun masih belum seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n
yh gmna yh bestie udah takdir cuaksss
mafff yh kapal kalian harus karam🥰
vote vote vote!!!
bye!

When I'm With You✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang