❀Imam for you

12.4K 647 6
                                    

Hii assalamu'alaikum🙌

How are you?

Em... atau pertanyaan nya salah? Baik mari aku perbaiki

Apakah kamu baik-baik saja?

Enjoyy!!!

___

11.45

Jarum jam itu berhenti di angka tersebut, bertepatan dengan itu suara adzan dzuhur terdengar. Zahra pun bangkit berniat menuju mushola untuk menunaikan kewajiban. Setelah menutup pintu ia sedikit dikejutkan dengan keberadaan geo yang sepertinya mau mengetuk pintu ruangannya?

"Assalamu'alaikum Zahra, mohon maaf banget ini ada klien yang mendadak banget saya tau anda mau menunaikan solat dhuhur saya juga tapi klien ini sangat ribet meminta kita untuk menemuinya" Terang geo dengan nada sedikit frustasi disertai rasa bersalah

"Wa'alaikumussalam, t-tapi pak kita tidak boleh menunda
kewajiban kita untuk hal-hal duniawi"kata Zahra sedikit tak enak

"Saya sangat tahu tapi klien ini sangat keras! Menyebalkan sekali astagfirullah" Geo terlihat mengacak rambut rapihnya kesal

"In syaa Allah kalau beliau rezeki kita Allah nggak bakal ngejauhin itu dari kita" Kata Zahra menenangkan

"Em... Bagaimana kalau kita salat terlebih dahulu saja?" Usul Zahra membuat geo menghela napas panjang lalu mengangguk kecil

Mereka pun berjalan berdampingan meski tetap berjarak, geo mengajak rizky yang memang menunggunya tadi lalu ketiganya berjalan menuju lift.

"Ladies first..." Kata geo mempersilahkan Zahra

"Ekhem" Deheman rizky membuat geo menaikan alisnya, seolah bertanya

Kedua pria itu pun masuk kedalam lift setelah Zahra masuk dan mengambil tempat dipojok lift. Zahra sedikit tak nyaman sih berada di lift bersama yang bukan mahramnya namun setidaknya ia tidak hanya berdua saja

Ting

Pintu lift terbuka, membuat Zahra bernafas lega lalu keluar setelah geo dan rizky. Mereka bertiga berjalan kearah kiri tempat dimana mushola berada. Zahra tak sengaja melihat Isna membuatnya menghampiri setelah pamit sebentar kepada geo dan rizky

"Assalamu'alaikum kak Isna" Sapanya setelah sampai ke Isna yang membelakangi nya

"Eh wa'alaikumsalam Zahra. Kenapa? Ada yang bisa dibantu?" Tanya Isna menatap teduh Zahra didepannya

"Kak Isna gak salat?" Tanya Zahra heran

"Eh gue lagi haid gak tau nih datengnya gak kaya biasanya" Jawab Isna

"Eh em.. Kalau gitu boleh minta tolong kak?" Tanya Zahra dengan nada tak enak

"Sure! Apa yang bisa gue bantu?" Tanya Isna antusias, dia gadis yang sangat senang jika bisa berguna untuk orang lain

"Em i-itu ada klien yang ngotot pengen ditemuin tapi aku sama pak geo mau salat dhuhur dulu. Kayanya em.. Kliennya sedikit bawel hehe" Terang Zahra membuat Isna mengangguk paham

"Yaudah gih salat gue yang bakal temuin tuh klien. Sans aja sama gue mah. Gue ke ruang meeting dulu yahh byee assalamu'alaikum" Isna berbalik badan menuju lift guna sampai ke lantai tiga tak sempat mendengar balasan Zahra

"Eh em.. Thanks kak Isna Wa'alaikumsalam" Ujarnya pelan seraya tersenyum memandang Isna yang terlihat tenang memasuki lift lalu tak terlihat setelah pintunya tertutup

Zahra pun berbalik badan, kembali melangkahkan kakinya menuju mushola yang sempat tertunda tadi. Di pintu masuk mushola terlihat rizky yang keluar dari mushola dengan wajah segar sepertinya sehabis salat, lalu ada geo yang duduk dikursi yang disediakan seperti tengah menunggunya? Eh...

My CEO [Perfect Imam] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang