Haiiiiiiiiiii
Apa kabar kalian semuaa
I have miss you guyss😭💛
Ini yang kalian mau kan??
So, HAPPY READING ALL🙌
***
"MAS ALVAAA"
Teriakan membahana dari dapur itu membuat Geo terperanjat dari tidurnya, pria itu bangkit dari tidur lalu mendudukkan diri seraya berdoa bangun tidur. Selesai berdoa ia melirik jam dinding di atas nakas, 14.02 terpampang disana
Ia pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar. Sehabis salat dhuhur ia ketiduran begitu saja di kasur, mungkin efek kecapean. Satu minggu sebelum mengambil cuti ia harus benar-benar menyelesaikan pekerjaan nya agar bisa ia tinggal beberapa hari kedepan selama ia cuti
"Ada apa?" Tanya nya setelah berdiri di belakang Zahra, ia bersidekap dada dengan raut bingung menatap Zahra yang kini terlihat kesal
"Kenapa kamu tidur?" Tanya wanita itu terdengar kesal
"Ada apa? Mas tidak sengaja ketiduran tadi" Ucap Geo berjalan mendekati sang istri
"Hiks kamu jahat! Aku tuh pengin es Cendol dari empat puluh lima menit yang lalu!" Kata Zahra memukul dada Geo brutal setelah sang suami berada didepannya
"Es Cendol?" Tanya Geo memastikan, lengan kekarnya menangkap lengan Zahra lalu menyampirkan nya pada pinggang tegasnya
"Hmm" Gumam Zahra menganggukkan kepala pelan dipelukannya
Geo dengan hati-hati membawa Zahra berjalan pelan keluar dari dapur menuju ruang tamu rumah mereka. Tidak tahu apa yang dikerjakan sang istri di dapur karena tadi tidak ada peralatan dapur atau apapun disana, benar-benar masih rapih dan bersih
"Duduk dulu nanti cape kalau berdiri terus" Titah Geo merangkul Zahra mendudukan nya diatas sofa rumah mereka
"Hiks mau Cendol" Kata Zahra pelan memanyunkan bibir mungilnya menatap Geo dengan memelas
"Iya kita pesan lewat online saja" Ucap Geo mengambil ponselnya yang ia letakan diatas meja ruang tamu
"Hiks maunya kamu beliin langsung jalan kaki" Zahra mengambil alih ponsel sang suami lalu menaruhnya dipangkuan, wanita itu menunduk dalam
"Are you serious? Jarak rumah kita jauh dari pasar ataupun alun-alun. Aku harus jalan 3 kilometer buat beli es Cendol?" Tanya Geo tidak percaya
"Hiks" Tangisan sang istri membuat Geo menghela nafasnya pelan
"Jangan menangis, Mas akan carikan" Ucap nya bangkit dari jongkok nya didepan sang istri setelah mengusap air mata wanitanya
"Mau yang ada buah Nangka di dalem nya" Pinta Zahra menatap sang suami yang menjulang tinggi didepannya
"Iya nanti sekalian sama beton nya buat kamu" Canda Geo mengacak rambut panjang Zahra yang tergerai indah
"Ihhh gamau, Nangka nya aja yang dipotong-potong. Gak mau sama biji Nangka nya" Gumam Zahra pelan kembali menundukkan kepalanya dengan bibir cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO [Perfect Imam] End
SpiritualApa yang terpikir saat mendengar profesi seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris CEO? tubuh ramping? sexy? rok diatas lutut? high heels? rambut bergelombang? baju ketat? hilang kan pikiran itu! karena disini kalian akan membaca kisah sekreta...