❀Maaf

6.3K 349 20
                                    

6,19k readers 531 vote

Aaaaaaaa thank youu semuaaa yang masih stay huhuu

Thank youu><

***

Geo gak bisa nunggu setelah beberapa kali mencoba menelpon Zahra namun tidak dijawab oleh perempuan itu, alhasil dengan segala rayu dan bujukan nya ia berhasil membawa sang Bunda untuk bertemu Zahra serta keluarga

Kedatangannya bersama sang bunda hanya untuk memastikan apakah dengan bertemu Zahra hati gundah nya akan tenang atau tidak, dan jawabannya pada opsi pertama. Hatinya dan jiwanya benar-benar merasa lega sejak Zahra menyapa nya dipintu rumah perempuan manis itu

Ngomong-ngomong soal Ara, Geo benar-benar tidak merasakan apapun terhadap perempuan cantik berambut hitam bergelombang itu. Setelah kejadian dimana ia menemukan Ara, si gadis kecil yang menghantui mimpinya ia biasa saja. Mungkin ia terus bermimpi tentang gadis itu karena hanya ingin tahu apakah setelah insiden waktu kecil dulu gadis itu baik-baik saja atau tidak

Soal ia yang hanya mengajak bundanya ke rumah keluarga Zahra itu karena Aisyah dan sang ayah tengah berada diluar kota, hari ini hanya untuk memastikan kata hatinya yang ingin melihat Zahra secara langsung. Soal pinangan nya ia akan kembali berkunjung dengan ayah serta adiknya secara formal nanti, tolong doakan ya semuanya

"Kedatangan saya bersama bunda saya adalah untuk meminang putri bapak, Revalina Ramaniya Az-Zahra" Ucap Geo dengan suara mantap menatap tegas ke arah ayah Zahra dan melirik sekilas ke arah Zahra saat menyebutkan nama lengkap Zahra

Deg

"Saya terima niat baik kamu yang gentle dengan melamar anak saya kemari, namun saya menyerahkan keputusan pada Zahra karena dia yang akan menjalaninya dengan kamu nantinya" Ucap Ayah Zahra menanggapi ucapan Geo, pemuda tampan itu meringis dengan melirik ragu-ragu ke arah Zahra yang menatap depan dengan tatapan kosong

"Kak!" Tegur Iva menggoyangkan lengan Zahra agar segera sadar dari rasa terkejutnya

"Astagfirullahalazim" Gumam Zahra terkejut setelahnya meringis malu mendapati seluruh orang diruang tamu menatap kearahnya

"Bagaimana nak Zahra, ini hanya sebagai percobaan dulu nanti ini syaa Allah Alva akan kesini lagi membawa ayah dan Aisyah adiknya" Tanya Hawa mengulas senyum menenangkan

"Z-zahra bi-bingung bun" Gumam Zahra pelan, rasanya benar-benar seperti mimpi baginya

"Apakah kamu menyukai saya?" Pertanyaan itu berasal dari bibir tebal Geo, membuat Zahra meneguk ludahnya kasar. Pertanyaan apa itu?

"Tolong kasih Zahra waktu" Pinta Zahra tidak menjawab pertanyaan Geo

"Iyaa kasih Kak Zahra waktu, em...

3 tahun mungkin?" Sahut Iva setuju akan ucapan kakanya

"Heh?!"

"Ya Allah"

"K-kamu beneran minta waktu selama itu Ra?" Tanya Geo melirik wajah Zahra yang juga terkejut mendengar ucapan Iva

My CEO [Perfect Imam] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang