My CEO [Perfect Imam] End

❀Tawaran dan Penawaran

Hii assalamu'alaikum🙌

---

How was your day?
---

Happy Reading!!!

---

Enjoyy guysss!!!

---

"Assalammualaikum"salam geo dan rizky memasuki ruangan milik geo

"Waalaikummsalam"jawaban salam itu membuat geo sedikit terkejut

"Loh aisyah? Pak vano?"tanya geo dengan nada terkejut

"Iya mas, aisyah disini dari pulang kuliah hehe"aisyah mendekat lalu menyalimi tangan geo

"Selamat siang pak vano"sapa geo

"Siang pak geo, ada beberapa hal yang ingin saya minta dari pak geo. Ada waktu?"tanya vano membuat geo mengangguk

"Silahkan pak vano"

"Em.."vano melirik rizky,sekertarisnya dan terakhir aisyah. Geo yang paham pun meminta mereka keluar terlebih dahulu

"Terimakasih jadi begini pa-"

"Santai aja al"keduanya memutuskan duduk di sofa agar lebih nyaman

"Gini ge gue mau isna jadi sekertaris di perusahaan gue bisa?"permintaan itu tentu mengejutkan geo

"Emang kenapa? Lo ada problem kah sama dia?"tanya geo penasaran

"Gue suka sama dia ge"ungkapan itu lebih membuat geo terkejut

"Bukannya bunda mau jodohin lo sama aisyah al?"tanya geo mengingat sesuatu

Mereka berdua adalah teman satu smp, namun waktu sma keduanya terpisah lalu bertemu lagi menjadi teman kuliah di jurusan yang sama juga, jadi sudah dekat dari dulu. Alvano yang sering bermain dan berkunjung ke rumah geo membuat bunda geo menyukai sikap sopan santun alvano sehingga mengutarakan niat baik untuk menjodohkan putri satu-satunya dengan alvano namun alvano masih belum menjawab tawaran itu

"Cinta gak bisa dipaksa kan ge?"tanya vano balik menyenderkan punggungnya pada sofa

"Jadi maksud lo, lo cinta sama isna?"geo memperhatikan raut wajah sahabatnya itu

"I think yes, dia cinta pertama gue dulu waktu sma dan mungkin selamanya"jujur vano membuat geo tersenyum kecil

"Jadi itu alasan kenapa lo sering mondar mandir ke perusahaan gue tanpa tujuan jelas?"geo terkekeh mengingat kelakuan lucu vano beberapa hari ini

"Gue gak bisa mendung perasaan itu"vano mengusap wajahnya malu

"It's okey! Cari apa yang buat lo bahagia al"titah geo membuat vano mengangguk

"Sorry soal tawaran perjodohan bunda lo ge, bukannya gue gak suka sama aisyah adik lo, dia wanita baik gue jamin dia bisa dapet yang lebih baik nanti"wajah vano menyiratkan perasaan sedikit bersalah

"Gapapa mungkin belum jodoh al"geo menepuk pundak vano dengan santai, tak mempermasalahkan

"Jadi gue boleh bawa isna?"