Hii assalamu'alaikum🙌
---
How was your day?
---Happy Reading!!!
---
Enjoyy guysss!!!
---
"Ini Elina bukan?" Tanya sang Ibu menatap Elina yang tadi menyalimi tangan nya, sangat paham teman Zahra yang punya rambut indah berwarna pirang ini
"Iya tante, Elina salam kenal" Salam Elina sedikit kikuk
"Salam kenal, sering-sering ke sini kalo libur biar rame" Ujar Ibu Zahra membuat Elina tersenyum canggung serta mengangguk kecil
"Assalamu'alaikum calon mertua-EH?!"
Diva spontan menutup mulutnya menggunakan tangan kanan tak lupa kedua mata melotot kecil yang menandakan ia juga terkejut atas apa yang ia ucapkan, Ibu Zahra tertawa renyah mendengarnya
"Waalaikumsalam nak... Diva?"jawab Ibu Zahra sekaligus bertanya ragu
"Eh hehe maaf tante, iya Diva tante,
Salam kenal" Jelas Diva kembali menyodorkan menyodorkan tangan kanannya guna menyalimi tangan Ibu Zahra
"Salam kenal, aduh kalian cantik-cantik sekali Masyaa Allah" Ujar Ibu Zahra mengelus salah satu pundak keduanya disertai senyum tulus di bibir nya
"Terimakasih tante" Jawab keduanya kompak dengan pipi bersemu merah
"Ouh iya tadi Diva bilang apa? Calon mertua?"tanya Ibu Zahra setelah melihat Diva yang akan beranjak dari hadapannya
"Ouh nggak tante itu bercanda hehe" Jawab Diva kikuk sendiri
"Diva suka sama Iz-"
"Udah pulang bu?" Tanya Izam yang baru keluar dari kamar berniat mengambil minum dalam kulkas
"Barusan Zam"
"Bapak sama Clarin?" Tanya Izam setelah meneguk air putih nya sejenak di kursi meja makan, keempat perempuan disitu memperhatikan nya
"Itu diluar,
Astagfirullah Ibu lupa ada tamu, ituloh Zam ada Ciya di luar mau ketemu kamu katanya" Jelas Ibu Zahra setelah nya pamit pada Diva dan Elina untuk mengambil minum lalu mengantarnya keluar
"Ciya itu siapa kak?" Tanya Diva setelah tidak melihat Ibu Zahra dan Izam yang telah berlalu
"Temen masa kecilnya Izam Va",
"Ouhh tem-"
"Sekaligus tunangannya Izam dua bulan lalu"tambah Zahra menatap Diva yang kembali memakan cake yang dihias olehnya
Uhuk uhuk
"Minum Div" Titah Elina menyodorkan segelas air putih yang langsung diterima oleh Diva
"Tunangan?!" Tanya Diva memastikan
"Iya dua bulan lalu" Jawab Zahra dengan nada tak enak hati melihat raut wajah Diva
"Aduh Div, udah punya tunangan ternyata" Sambar Elina prihatin
"Maaf ya Div" Ucap Zahra pelan mendekati Diva dengan raut menyesal
"Kok gak ngundang Diva di acaranya?!",
"H-hah?"
"Ck Kak Zahra mah gitu masa adeknya tunangan gak ng undang-undang sih"ujar Diva memperjelas lalu bersedekap dada pura-pura merajuk
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO [Perfect Imam] End
SpiritualApa yang terpikir saat mendengar profesi seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris CEO? tubuh ramping? sexy? rok diatas lutut? high heels? rambut bergelombang? baju ketat? hilang kan pikiran itu! karena disini kalian akan membaca kisah sekreta...