Hii assalamu'alaikum🙌
---
How was your day?
---Happy Reading!!!
---
Enjoyy guysss!!!
---
Allah hu akbarAllahu akbar
Allahu akbar
Laaa ilaahailallah Hu Allah Hu akbar
Allahu akbar walilah ilham
Alunan takbir itu menggema dari speaker berukuran sedang di ruang tamu rumah Zahra. Gak kerasa banget satu bulan menjalankan ibadah puasa ramadhan tiba-tiba udah lebaran aja. Zahra yang memang tidak bisa tidur semalaman lebih memilih memasak opor sekarang, gak perlu buat lontong karena sudah pesan di nenek yang pastinya bikin buanyak banget buat keluarga besar
"Ya Allah Ra, kirain siapa pagi buta gini",
"Hehe maaf Bu, gak bisa tidur jadinya masak aja daripada gabut" Ujar Zahra membalikan badannya menghadap sang ibu
"Ibu mau beresin ruang tamu dulu Ra" Ujar sang Ibu membuat Zahra yang tengah memasukkan beberapa bumbu pada wajan menoleh seraya mengangguk paham
Setelah di rasa bumbu nya sudah masuk semua, ia tutup masakan nya dengan tutup panci lalu memperhatikan dapur nya.
Dulunya gak se bagus ini, bahkan sering bocor gentengnya tapi Alhamdulillah sekarang udah nyaman banget buat masak bersih lagi. Matanya lalu menatap ruangan sebelum dapur dimana kamar berada, dua kamar utama milik ayah ibu dan adik laki-laki nya lalu kamarnya dan kedua adik perempuan nya ada di atas. Kamar khusus yang ia minta pada ayahnya agar dibuat diatas saja agar menghemat ruang juga, jadilah rumahnya lantai satu tapi bertingkat untuk kamarnya
"Ra jajanan nya mau di keluarin semua langsung atau mipil?" Sang Ibu kembali memasuki dapur membuat Zahra yang tengah melamun sedikit terkejut
"Semua langsung aja bu, bentar Zahra ambil beberapa yang Zahra beli juga di Jakarta! Titip opor bu!" Pinta Zahra lalu berlalu menuju kamarnya
"Hati-hati Ra" Peringat sang Ibu menatap Zahra yang kini mulai menaiki tangga untuk sampai dikamarnya
"Eh kak Zahra" Sapa Clarin, adik bungsunya
"Udah bangun dek" Sapanya balik lalu menunduk mengusap rambut gadis berumur tujuh tahun itu dengan sayang
"Barusan kak, Clarin mau nyalain kembang api sama kak Izam" Ucap Clarin memberitahu, membuat Zahra mengangguk paham
"Ambil kerudung nya dulu habis itu bangunin kak Iva juga buat ikutan" Titah nya yang langsung diangguki gadis manis itu
"Siap kak!" Ujar Clarin lalu masuk kembali ke kamar nya yang berada disamping kanan kamar Zahra
Zahra juga memasuki kamarnya yang kini terlihat berantakan karena baru aja nyampe dari Jakarta kemarin dan ia sangat malas bebenah untuk sekarang. Langkahnya mendekati tas yang ia khususkan sebagai wadah jajanan yang ia beli di Jakarta, kedua tanganya membuka resleting nya lalu mengambil beberapa toples jajan lebaran lalu menata nya di nampan
"Ini bu, kebanyakan Zahra belinya nastar sih hehe" Kata Zahra seraya menaruh nampan berisi jajan itu dimeja kaca besar ruang tamu
"Yaampun Ra, padahal Ibu juga bikin banyak loh" Ujar sang Ibu mengambil toples yang Zahra bawa lalu menyusunnya di meja
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO [Perfect Imam] End
SpiritualitéApa yang terpikir saat mendengar profesi seorang wanita yang menjabat sebagai sekretaris CEO? tubuh ramping? sexy? rok diatas lutut? high heels? rambut bergelombang? baju ketat? hilang kan pikiran itu! karena disini kalian akan membaca kisah sekreta...