iv. Background

677 112 13
                                        



— Φ —



Sunwoo dan Yedam kali ini ditugaskan untuk membimbing Yuna di hari pertamanya bekerja sebagai Perwakilan Kaum Penyihir di Dunia manusia. Yuna telah mereka jemput dari lokasi yang telah ditentukan dan kini mereka telah kembali ke wilayah Aguar. Selama melaksanakan tugasnya, Yuna akan tinggal di rumah yang telah disediakan khusus untuk para perwakilan kaum yang letaknya berdekatan dengan kediaman Tuan John.

Dengan adanya kehadiran Yuna, maka Yedam secara otomatis terbebas dari tugas sementaranya selama ini—memantau para kaum penyihir yang tinggal  di dunia manusia—dan ia bisa kembali fokus memperdalam ilmu sihirnya.

''Jadi, kau belum pernah pergi ke dunia immortal selain mengunjungi kerabatmu itu?'' Yedam memulai obrolan setelah mereka selesai membantu Yuna memindahkan barangnya ke rumah singgahnya.

Yuna menoleh di saat tangannya bergerak memberikan air untuk Yedam dan Sunwoo yang telah membantunya, ''iya, aku tinggal di dunia manusia selama ini.''

''Lalu bagaimana caranya kau melatih sihirmu? Meskipun kau makhluk immortal murni, kau tetap perlu belajar untuk mengembangkan kemampuan sihirmu, kan?'' Tanya Sunwoo setelah ia setelah menenggak air di gelasnya.

Yuna bergabung bersama mereka, duduk di hadapan keduanya, ''aku tetap berlatih. Wilayah rumahku sama seperti kaum Aguar, ada di tengah-tengah hutan. Aku selalu berlatih entah bersama ibu atau ayahku di hutan belakang rumah kami.''

''Ayah dan ibumu meninggal karena apa?''

''Yedam.'' Ia langsung menoleh ketika Sunwoo memanggilnya dengan tujuan memperingatinya agar tidak kelewatan batas. Tapi Yedam tidak bisa, ia terlalu penasaran sejak beberapa hari yang lalu ketika Asahi bilang jika ia merasa tidak asing dengan sosok perempuan di hadapannya sekarang.

Terlihat Yuna tersenyum maklum, ''tidak apa-apa,'' ia kemudian menoleh ke arah Yedam, ''mereka meninggal karena kecelakaan beruntun di kota asalku yang terjadi saat musim dingin. Kau jelas tahu kalau fisik kami sama seperti manusia, kan?''

''Maafkan aku jika pertanyaanku barusan terdengar lancang,'' ucap Yedam merasa tidak enak.

''Tidak masalah. Bukankah wajar kalau kau merasa curiga padaku? Aku ini orang baru dan kau belum bisa sepenuhnya percaya padaku,'' sebuah senyum kembali terukir di wajahnya, ''tanyakan apapun tentangku jika dirasa itu mengganjal pikiranmu.''

''Bagaimana kalau sekarang kita keliling sekitar wilayah Aguar?'' Tanya Sunwoo yang dengan sengaja memotong mereka. ''Sepertinya kau belum terlalu tahu soal wilayah Aguar yang baru ini, kan?''

Yuna mengangguk setuju, ''aku juga belum terlalu tahu soal bangsa Aguar karena orang tuaku tidak terlalu banyak menceritakan soal kaum ini.''

Sunwoo berdiri dari duduknya dan melempar kunci mobil ke arah Yedam yang untungnya langsung bisa ia tangkap. ''Lu yang bawa mobil, Dam.''

Yuna memandang kedua lelaki yang kini sudah berjalan menuju mobil hitam yang terpakir di depan rumah singgahnya, ''haruskah kita menggunakan mobil?''

Sunwoo menoleh, ''wilayah ini terlalu luas jika kita telusuri dengan jalan kaki.''

Yedam mulai menyalakan mesin mobil berwana hitam yang mereka gunakan dengan model atap terbuka. Mobil yang Tuan John berikan untuk Sunwoo sebagai hasil kerja kerasnya selama setahun belakangan ini. Entah jasa apa yang Sunwoo berikan untuk Tuan John tapi yang jelas, Yedam iri dengan lelaki yang lebih tua darinya tersebut.

[iii] Become A KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang