— Φ —
Kepalanya kini dipenuhi dengan segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi mengingat pergerakan para pemberontak itu selama setahun belakangan ini. Tak pernah ia sangka jika meledaknya gerakan mereka terjadi ketika ia berada di sini dan jauh dari rekan-rekannya yang kini berada di dunia manusia.
Selain memantau, alasan Jihoon memilih tinggal di dunia manusia karena ingin menjaga mereka yang telah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Rekannya yang lain yang ada di dunia immortal jelas bisa menjaga diri mereka jauh lebih baik dibanding mereka yang ada di dunia manusia.
Meksipun belum pasti kalau target pemberontak itu adalah orang-orang terdekatnya, tetapi ia tidak bisa mengabaikan hal tersebut. Tidak menutup kemungkinan musuh ingin melemahkannya dengan mengincar orang-orang terdekat agar ia mau menuruti keinginan mereka.
Haruto mungkin bisa diandalkan, tapi mental Calon Alpha itu jelas belum mampu untuk melindungi mereka. Dilihat dari tindakannya yang menolak untuk dilantik menjadi Alpha saat itu, Jihoon tidak perlu berpikir ulang untuk mengatakan bahwa Haruto tidak sanggup.
Yedam memang telah menguasai sihir yang bisa dikatakan sangat mahir. Tapi dia tetap manusia seutuhnya, kelas sihirnya tidak bisa disamakan dengan penyihir murni seperti Asahi. Apalagi Jaehyuk, Jeongwoo, dan Junghwan yang jelas-jelas manusia murni yang tak menguasai kekuatan apa-apa?
Hal lain yang membuatnya merasa bertanggung jawab atas keselamatan mereka berlima bukan lain karena pemberontak itu berasal dari klannya sendiri dilihat dari identitas yang kerap mereka tinggalkan pada korban yang dia temukan. Jelas, itu masih menjadi tanggung jawabnya sebagai raja untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi, tak pernah disangka kalau kasus ini kian membesar sampai sekarang, dan mereka pun sulit untuk ditangkap sehingga ia, Hyunjin, dan Sungchan kesulitan untuk mengetahui motif dari tindakan mereka sebenarnya.
"Bukannya saran Hyunjin itu masuk akal?" Lamunan Jihoon pecah ketika suara Hyunsuk masuk ke dalam pendengarannya.
Ia masih bersama dengan Tuan Steven, Hyunsuk, dan Yoshi di dalam ruangan tempat mereka bertemu. Hyunjin turut hadir setelah memberikan arahan pada anak buahnya untuk memberitahu rapat darurat kepada pihak petinggi kaum vampir, sesuai dengan permintaan Jihoon terakhir.
Hyunsuk menatap ke arah Tuan Steven yang masih menelaan data yang Hyunjin berikan kepada mereka. Data itu berisi catatan riwayat pergerakan pemberontak selama setahun terakhir di bawah tanggung jawab Jihoon.
Jauh sebelum kejadian yang baru saja dilaporkan Hyunjin, Jihoon sudah mempertimbangkan akan memberi tahu mereka terkait permasalahan ini setelah forum yang akan ia hadiri selesai. Dirinya pun juga mulai sadar diri kalau kasus ini kian membesar dan membutuhkan banyak orang dan posisinya pun sudah tidak aman jika ingin menyelesaikannya sendiri karena kini ia telah menjadi penanggung jawab dalam agenda penghapusan hak eksklusivitas.
Gerakannya tidak boleh asal dan tak berstrategi. Jika salah mengambil keputusan, maka kredibilitas dirinya menurun dan suaranya akan diragukan.
Jihoon menoleh ke arah Hyunjin, "kau sudah mendapatkan laporan korban pastinya?"
"Sungchan belum memberikan laporan pastinya, karena anak buahnya tadi bilang kalau mereka masih dalam proses penelusuran mencari korban mengingat pergerakan mereka bukan hanya di satu wilayah. Dan lagi, dunia manusia itu luas, kaum immortal yang tinggal di sana pun tersebar di seluruh penjuru negeri. Memerlukan waktu untuk Sungchan karena dia harus bekerja sama dengan penanggung jawab di negara lain untuk mendapatkan laporan pastinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] Become A King
FanfictionSejak ditunjuknya ia sebagai raja, Jihoon telah bertekad tak akan seperti ayahnya atau pemimpin terdahulu ketika memimpin. Tak ada yang berhak mengaturnya kecuali rakyatnya sendiri, sekalipun itu para bangsawan. Immortal Kingdom Series III Become A...