Inti dari part ini memang sama dengan Bonus Chapter di The King yag judulnya Side Story: Become A King. Tetapi ada banyak perubahan dan perbedaan, ya!
Bagi kalian pembaca baru, nggak perlu baca Bonus Chapter di The King karena versi yang lebih sesuai alur itu chapter ini.
Selamat membaca semua!
— Φ —
''Kalau begitu, rapat hari ini cukup sampai sini.''
Mereka yang hadir dalam rapat kaum vampir yang baru saja selesai beberapa detik yang lalu satu persatu mulai meninggalkan ruangan. Rapat ini biasanya rutin dilakukan untuk mengetahui keadaan masing-masing bagian wilayah dan keadaan klan.
Tambahan agenda kali ini adalah Jihoon harus melaporkan apa saja yang dia lakukan di dunia manusia. Bagaimana pun, orang-orang penting yang baru saja meninggalkan ruangan rapat barusan harus tahu keadaan kaum mereka yang berada di dunia manusia. Meskipun tujuannya di dunia manusia bukan sepenuhnya karena memantau keadaan kaum vampir yang berada di sana.
Rapat kali ini diadakan di Istana Kerajaan Magard, sesuai arahan dari Jihoon. Permintaan itu sendiri datang dari ia sendiri karena merasa tidak enak telah melewatkan beberapa rapat rutin selama ia ada di dunia manusia. Beruntung mereka tidak mempersalahkan hal itu.
Kini ruangan itu hanya diisi oleh Tuan Tamu dan seorang pemimpin kaum vampir wilayah utara, salah satu rekan seperjuangannya. Hyunsuk memang sengaja singgah lebih lama sekalipun tak ada kepentingan lagi, mengingat ini pertemuan pertamanya dengan Jihoon sekembalinya Sang Raja ke tanah asalnya.
"Jadi, berapa lama lu bakalan singgah di sini?"
Jihoon secara otomatis mengangkat sebelah alisnya mendengar pertanyaan barusan, "sebulan?"
Helaan napas mengisi kesunyiaan yang sempat melanda. Hyunsuk yang sedang menyandarkan dirinya di kursi panjang yang tersedia di ruang rapat itu lantas menatap Jihoon dengan tatapan yang tak dapat diartikan. "Jadi, dunia lu udah berubah?"
"Maksudnya?"
"Iya, kayak seolah dunia immortal tuh bukan tempat asal lu. Cuma singgah sebulan di sini, abis itu balik lagi ke dunia manusia dalam jangka waktu yang lama," ia menjeda kalimatnya, "apa nggak sekalian aja lu gantiin Sungchan. Lu jadi perwakilan kaum vampir di dunia manusia, Hyunjin jadi pemimpin wilayah barat, dan Sungchan jadi tangan kanannya."
Yang sedang disindir pun bersikap acuh. Lebih memilih diam dan membereskan kertas-kertas yang telah selesai ditinjau olehnya. Kemudian berjalan ke arah Hyusuk tanpa wajah bersalahnya sambil membawa kertas tadi.
"Mau sampai kapan lu di dunia manusia?"
Jihoon menyerahkan kertas-kertas itu ke depan Hyunsuk, "nih, udah gue setujuin semua ajuannya. Tinggal perlu persetujuan lu sama Xiaojun aja."
"Park Jihoon."
Jengah karena terus ditanya hal-hal yang ia sendiri tak tahu kepastiannya, Jihoon balas tatapan menuntut dari Hyunsuk, "ada apa, Bang?"
"Jawab pertanyaan gue."
Kali ini, ia yang menghela napas, "gue nggak tahu kapan pastinya. Intinya, setelah urusan gue selesai."
"Urusan yang mana, sih, Ji? Masalah klan lu sebesar apa sampai buat lu tinggal lama di dunia manusia?"
"Gue udah bilang, kan, gue belum bisa bilang. Ingat, ini masih wewenang gue sebagai pemimpin klan, Bang. Gue ada hak dan kewajiban untuk nggak ngebocorin masalah klan ke orang lain yang statusnya bukan kaum klan gue sendiri. Gue harap lu nggak lupa sama peraturan baru yang satu itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] Become A King
ФанфикSejak ditunjuknya ia sebagai raja, Jihoon telah bertekad tak akan seperti ayahnya atau pemimpin terdahulu ketika memimpin. Tak ada yang berhak mengaturnya kecuali rakyatnya sendiri, sekalipun itu para bangsawan. Immortal Kingdom Series III Become A...