3. Temukan Cinta Dalam Istikharah

2.4K 167 4
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

H O L L A

**

"Kasep? Iya kamu, K A M U.
Anak sulung Kyai sama Nyai,
Admaja pertama dari tiga bersaudara,
Kasep-Nya Rahmaulia xixi."
Rahma Aulia Putri

"—Rahma Aulia Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

03. Si Kasep

Salat Ashar berjamaah akan segera dimulai.
Masing-masing merapikan shaf mereka.

"Dari mana kamu?" tanya Rani menatap Rahma yang baru saja datang.

"Wudu," jawab Rahma.

"Tumben, Ma," heran Hesti, tak biasanya.

"Habis dikasih pencerahan sama suami, makanya teh jadi begini," jawab Rahma sambil memakai mukenahnya.

Untuk mukenah, dari awal memang berada di tangan Hesti. Rahma memang pelupa.

"Calon kali," sahut Sania dari belakang Rahma namun tak dihiraukan olehnya.

"Allah Akbar ...."

"Bismillahirrahmanirrahim ...."

Rahma mengulum senyum, tak bisa menahan kupu-kupu yang beterbangan di perutnya. Ia benar-benar senang sekarang.

"Masyaallah calon suami Amaaa, suaramu merduu pisann euy."

"Ya Allah, semoga Ama bisa salat berdua bareng Kasep aja, Kasep yang jadi imam, terus Ama jadi makmumnya."

"Duh, masyaallah, apalagi nanti ditambah anak-anak kita, cailah anak kita."

Tiba-tiba Rahma tersadar dan langsung menggelengkan kepala agar fokus kembali ke salatnya.

Selesai salam, Gus Aznar mulai memimpin zikir.

Beberapa menit berlalu, Gus Aznar membuka suara. "Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh," salam Gus Aznar.

"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh," jawab mereka semua.

"Kalian sudah tahu siapa saya?" tanya Gus Aznar.

"Sudah!" jawab mereka serempak.

"Mungkin saya akan ikut mengajar ataupun menggantikan Ustadz-ustadz yang tidak bisa berhadir untuk melakukan pembelajaran."

"Jadi, saya mohon kalian bisa bekerja sama dengan baik," pinta Gus Aznar.

"Baik, Gus!" jawab mereka serempak.

Jodohku Santriwati Buta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang