Jodohku Santriwati Buta

12. Menang [Mencintai & Memiliki]

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

HAPPY READING

Semoga suka, aamiin.

*****

Jangan cintai orang yang tidak mencintai Allah. Jika Allah saja dia tinggalkan, apalagi dirimu—Imam Syafi'i

12. Menang (Mencintai & Memiliki)

Rahma tetap bersekolah, ia juga tetap di asrama walaupun dia adalah bagian dari keluarga Al-Farizi. Namun Rahma tetaplah seorang istri yang harus melayani suami nya.

"Ciee, Ning Rahma nih ya," goda Sania.

"Apaan sih San, jangan gitu," ucap Rahma malu.

Rani melirik sekilas lalu kembali membaca novel yang ada di tangannya.

Siapa yang pernah mengira jika Rani sama seperti Ailin yang suka menasihati? Nyatanya salah, Rani termasuk santriwati yang tidak takut dengan aturan, namun hebatnya ia bisa menutupi semua sikap buruknya.

"Ran, kamu baca apaan sih? Minjem dong," pinta Hesti.

Rani segera menyembunyikan novel nya ke belakang badan ketika Hesti ingin meraih novel itu.

"Ck, pelit banget," gumam Hesti tak dihiraukan oleh Rani.

"Rani kenapa? Dari kemarin diem aja, terus ngilang pas Rahma ni-"

"Ada urusan," ketus Rani membuat Rahma terdiam.

"Oh iya Ma? Kamu masih inget nggak apa kalimat yang pernah diucapin suami kamu dulu dan itu paling kamu sukai?" tanya Sania mengubah topik. Random memang,
Tapi biarlah, agar Rahma tak memikirkan perubahan sikap Rika yang drastis ini.

Rahma melirik Sania lalu berpikir sejenak.

Rahma berjalan sendiri menuju toilet santriwati.

Langkah Rahma terhenti sat mendengar suara yang sangat familiar baginya.

"Saya pernah mendengar Ustadz Handy Bonny mengatakan 'Lelaki dan wanita terbaik didapatkan dari do'a yang saling bertautan' dan saya setuju akan persepsi itu," ucap Gus Aznar menatap perempuan yang ada di depan nya sekilas.

"Kamu ingin tahu langkah awalnya?" tanya Gus Aznar diangguki yakin oleh perempuan itu.

"Dekati Allah, dekati yang menciptakan bukan dia yang diciptakan."

"Mudah bagi Allah membolak-balikan hati manusia, jadi—"

" Jika kamu ingin memiliki seseorang, maka cukup dekatkan dirimu dengan Allah, Tuhan yang menciptakan semesta dan seisinya ...."

"Mau sebanyak apapun orang yang kamu cintai itu menolak, jika kamu berhasil mendekati Allah, maka Allah bisa saja memberikan hadiah berupa orang yang kamu minta. Saat itu terjadi, maka kamu akan dinyatakan menang dalam hal mencintai dan memiliki," tutur Gus Aznar berlalu diikuti Gus Azam.

Perempuan itu masih terdiam di tempatnya sambil mencerna penuturan dari Gus Aznar tadi.

Rahma tersenyum kecut, mengapa Gus Aznar bisa tidak dingin dengan wanita lain? Mengapa cara bahasa Gus Aznar lembut sekali? Mengapa saat berbicara dengannya jauh dari itu semua?