بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ**
Dia di bumantara, dekat dengan surya, tapi bagian dari bentala yang berhasil mendapatkannya—180 Garis
***
11. Wa Ila Rabbika Farghab
"Modus," gumam Gus Arez yang sejak tadi melihat interaksi Reza dan Ailin.
"Kalau kata Bang Aznar, 'Pengin gua tonjok,' gerutu Gus Arez lagi karena senyum tak luntur-luntur dari wajah Reza sambil menatap istrinya.
"Awas aja dia berani macem-macem."
Setelah Sania datang, Gus Arez langsung masuk ke ndalem tanpa berniat melanjutkan aksi mengintipnya.
**
"Umi," panggil Gus Arez dengan mata berkaca-kaca.
Umi Fatimah yang sedang mengobrol dengan Ning Arsya langsung mengarahkan pandangan ke arah Gus Arez.
"Nak? Kenapa?" tanya Umi Fatimah yang sudah tahu kebiasaan anak nya ini.
"Ck, si cengeng." Ning Arsya memutar bola mata malas.
Gus Arez langsung memeluk Umi Fatimah tanpa menghiraukan kembarannya.
"Umi, suruh Starla masuk," pinta Gus Arez di sela-sela isakan tangisnya.
"Starla?" Umi mengangkat satu alis bingung.
"Istri Arez, Umi," jawab Gus Arez dengan nada seperti anak balita diberi tawa oleh Ning Arsya.
"Panggil sendiri, Mas. Masa nyuruh Umi," ujar Ning Arsya tak habis pikir.
Gus Arez menggeleng, ia terlalu gengsi untuk itu.
"Di mana istri-mu?" tanya Umi Fatimah.
"Di luar, sama Reza." Tangisnya tak terbendung di dekapan Umi Fatimah sambil terus sesegukan.
"Bang Arez kenapa, Umi?" tanya Gus Azam yang baru saja datang dari arah dapur.
"Nah, kebetulan ada kamu, Dek," ujar Umi Fatimah. "Umi minta tolong boleh?" tanya Umi Fatimah.
"Boleh. Apa, Umi?" tanya Gus Azam.
"Abang kamu minta Istri-nya masuk, kamu bisa panggilkan?" tanya Umi Fatimah meminta.
"Bang Arez nangis gara-gara istrinya di luar?" Gus Azam menahan tawa diangguki Ning Arsya.
"Bwahaha. Masa istri nya di luar aja nggak dibolehin, posesif banget Bang." Gus Azam tak dapat menahan tawa.
"Dia sama Reza." Gus Arez mendusel bahu sang Umi tanpa melihat ke arah Gus Azam.
"Sudah-sudah, jangan mengejek Mas mu," lerai Umi, "mau panggilkan atau harus Umi yang memanggilnya?"
"Ah, biar aku aja Umi. Assalamu'alaikum." Gus Azam menghentikan tawa berlalu dari sana.
"Wa'alaikumussalam."
****
Ailin menghentikan langkahnya, ia lupa bertanya Umi ada di mana.
Lalu sekarang bagaimana? Ia harus ke mana? Ia juga tak terlalu hapal letak ndalem karena jarang ke sini.
![](https://img.wattpad.com/cover/320036965-288-k958189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Santriwati Buta
Teen Fictionلن تعرف معنى الائم حتى تعرف معنى الخسرة ❝Kau tidak akan tau artinya kesakitan sebelum tau artinya kehilangan.❞ Copyright© Bubulamoomin, 2022