32. Kilas Balik Ayyana

1.5K 133 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Hallo-hallo

Apa kabar kalian, cem?

Sehat-sehat, yaaa, kesayangan Bubul 💐

Ada yang masih bingung ada hubungan apa Ailin dan Anya? Sini merapat.

Vote dan komentnya, yaa!

Aku saranin sambil putar lagu, 'Old Love.'

Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap mengahadapi apa yang akan terjadi— Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap mengahadapi apa yang akan terjadi— Sayyidina Ali bin Abi Thalib

32. Kilas Balik

Angin berhembus pelan menerpa wajah suami istri yang sedang berada di sebuah tempat pemakaman. Terjadi keheningan di antara mereka saat sudah selesai membaca do'a.

"Andai kejadian waktu itu nggak rebut Kak Alka dari Ayya, pasti sekarang kita masih bisa sama-sama, Kak," gumam Ailin tersenyum getir.

"Ayya," panggil Vanya menghampiri adiknya sembari tersenyum.

"Kenapa, Kak?" tanya Ailin yang masih berusia 12 tahun, Vanya lebih tua 4 tahun darinya.

"Kakak tadi udah telpon Bunda sama Ayah, kita disuruh nyusul ke sana," ujar Vanya memberitahu.

"Pakai apa?" tanya Ailin mengedipkan mata beberapa kali.

"Mobil, di garasi masih ada satu, 'kan?"

"Kakak bisa bawa mobil?" tanya balik Ailin.

"Bisa, kamu tenang aja. Sekalian kita ngisi waktu berdua. Kakak kangen masa-masa dulu," tutur Vanya dengan senyum mengembang.

Tanpa ragu, Ailin menganggukkan kepala. Vanya dan Ailin bersiap-siap sebelum menyusul Ayah dan Bunda mereka.

Sekarang kakak beradik itu sudah berada di posisi masing-masing. Vanya yang duduk di bangku kemudi, dan Ailin yang duduk di sebelahnya.

Mereka sama-sama mengenakan gamis, yang membedakan hanyalah cadar. Vanya mengenakan cadar sedangkan Ailin tidak.

"Nanti Kakak pulang duluan," kata Vanya membuka suara.

Jodohku Santriwati Buta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang