Selamat berbuka puasa 😃
41. Interaksi 2 Manusia
Mereka sudah memasuki pesawat sekarang, masing-masing duduk berpasangan, dan lagi-lagi Gus Azam harus duduk bersebelahan dengan Arya Bayu yang sangat jahil itu.
"Heh, jangan dikelupas," kata Gus Azam menyentak tangan Arya yang sedari tadi mengelupas kulit bibir keringnya.
"Ck, apaan sih," decak Arya tak suka.
"Kebiasaan lo nggak baik," ujar Gus Azam.
Arya hanya mengangkat bahu acuh dan kembali melanjutkan aktivitasnya tanpa menghiraukan ujaran Gus Azam.
"Denger gue ngomong, 'kan?" tanya Gus Azam dengan mimik sebal.
Mendengar itu, Arya menyumpal telinganya menggunakan earphone. Ia tak peduli.
"Kepala batu," gumam Gus Azam sudah malas memberitahu.
Gus Arez yang berada di kursi sebelah Gus Azam dan Arya pun melirik mendengar perdebatan kedua adiknya itu.
"Mereka kayak Tom and Jerry," kata Ailin menggelengkan kepala sambil menghela napas lelah.
"Sebentar," kata Gus Arez beranjak dari duduk. Pesawat belum take of.
Gus Arez mengambil hoodie Arya yang terletak di atas pahanya. Dengan gerak cepat ia langsung mengikat kedua tangan hoodie tersebut di tangan Arya. Sang empu yang terkejut pun hanya bisa melihat dengan tatapan heran.
"Loh, Bang? Kok diiket?" tanya Arya kebingungan, bahkan earphone yang ada di telinga kanannya sudah terjatuh di tempat Gus Azam.
"Dek, awasin. Jangan sampai tangannya lepas sebelum Abang yang lepasin," kata Gus Arez kepada Gus Azam.
Gus Azam tertawa. "Siap, Bang!"
Arya melongo menatap tangannya yang terikat itu. Ia melirik ke arah Gus Arez yang sudah kembali ke tempat semula. "Bang ... ngapain diiket sih," melas Arya.
"Bibir kamu perih, jangan terus-terusan mengulang hal buruk," balas Gus Arez dari tempat duduknya.
Arya hanya bisa menghela napas pelan. "Pasangin earphone gue dong," suruh Arya melirik earphone-nya yang tersangkut di jaket Gus Azam.
Gus Azam mengikuti arah pandang Arya. "Pasang sendiri, gue nggak mau pasangin," jawab Gus Azam.
"Pasangin elah. Nggak lihat, Bang? Tangan gue diborgol," kata Arya, "Pul, lihat Bapak lu noh, masa nggak mau pasangin earphone gue." Arya menatap Ipul yang sedari tadi berada di pangkuan Gus Azam, tentu dengan kandang kecilnya yang transparan.
Arya melirik Arya. "Kalimat lo ada yang kurang," katanya.
Arya nampak bepikir. "Kurang apanya? Kurang sopan? Perasaan, gue nggak teriak-teriak," ujar Arya mengingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Santriwati Buta
Novela Juvenilلن تعرف معنى الائم حتى تعرف معنى الخسرة ❝Kau tidak akan tau artinya kesakitan sebelum tau artinya kehilangan.❞ Copyright© Bubulamoomin, 2022