35. Kebahagiaan Lintang dan Strala

1.5K 126 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Oke-oke, sebelumnya aku meminta maaf dikarenakan cerita ini alurnya tidak sesuai sama ekspetasi kalian. Maaf aku pilih kasih ke anak-anak aku 😇🙏🏻

Berdoa aja semoga JSB diberi kesempatan untuk menjadi sebuah novel. Supaya anakku, Arez sama Ailin punya dunia mereka sendiri, gak dicampuri sama Anak Kota AHAHA 😎

Untuk ke depannya insyaallah aku akan lebih memperbanyak dialog tokoh utama, terima kasih atas pemberitahuannya 💐

VOTE DAN KOMENTNYA JANGAN LUPA, CEM

VOTE DAN KOMENTNYA JANGAN LUPA, CEM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Maknae baru (Anggota termuda)

Gus Arez sedari tadi belum juga tidur. Ia hanya memandangi wajah sang istri dengan penuh kasih sayang. Perlahan, tangan Gus Arez mengusap puncak kepala istrinya lalu berdo'a, "Ya Allah, ampunilah istri Hamba dari dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang terlihat."

Mata Ailin terbuka membuat Gus Arez tersenyum tipis. "Do'a kamu sama kayak do'a Rasullullah buat Sayyidah Aisyah," ujar Ailin.

"Iya, karena kamu perempuan saya. Saya banyak belajar dari kisah Rasulullah," jawab Gus Arez.

"Anna uhibbuka fillah, Ya Zauji," ucap Ailin terang-terangan.

Gus Arez terkekeh kecil. "Wa uhibbuki fillah, Zaujati," balasnya.

"Ya Allah, biarkan bahagia selalu menghampiri istri saya," lanjut Gus Arez kembali berdoa.

"Bahagia aku, ada di kamu," kata Ailin.

"Bahagia saya, ada dibahagia kamu," balas Gus Arez.

Mata Ailin berkaca-kaca. "Nanti, kalau udah di akhirat, aku bakal minta sama Allah supaya bisa lihat kamu," ujar Ailin.

Gus Arez mengusap lembut pipi Ailin. "Istri Lintang perlu tidur dengan tenang, badan kamu harus istirahat," tuturnya.

Ailin memegang tangan Gus Arez lalu berujar, "Aku cemburu."

"Aku cemburu kalau ingat kamu pernah suka sama Kak Alka," lanjutnya.

Gus Arez tersenyum tipis. "Saya senang berada di dekat kamu," ucap Gus Arez.

Ailin mengulum senyum. "Kamu nggak akan madu aku, 'kan?" tanya Ailin lagi.

"Wallahi, perempuan saya hanya kamu, satu-satunya dan sampai Jannah-nya," jawab Gus Arez.

Jodohku Santriwati Buta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang