Oke-oke, sebelumnya aku meminta maaf dikarenakan cerita ini alurnya tidak sesuai sama ekspetasi kalian. Maaf aku pilih kasih ke anak-anak aku 😇🙏🏻
Berdoa aja semoga JSB diberi kesempatan untuk menjadi sebuah novel. Supaya anakku, Arez sama Ailin punya dunia mereka sendiri, gak dicampuri sama Anak Kota AHAHA 😎
Untuk ke depannya insyaallah aku akan lebih memperbanyak dialog tokoh utama, terima kasih atas pemberitahuannya 💐
VOTE DAN KOMENTNYA JANGAN LUPA, CEM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
35. Maknaebaru (Anggota termuda)
Gus Arez sedari tadi belum juga tidur. Ia hanya memandangi wajah sang istri dengan penuh kasih sayang. Perlahan, tangan Gus Arez mengusap puncak kepala istrinya lalu berdo'a, "Ya Allah, ampunilah istri Hamba dari dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang terlihat."
Mata Ailin terbuka membuat Gus Arez tersenyum tipis. "Do'a kamu sama kayak do'a Rasullullah buat Sayyidah Aisyah," ujar Ailin.
"Iya, karena kamu perempuan saya. Saya banyak belajar dari kisah Rasulullah," jawab Gus Arez.
"Anna uhibbuka fillah, Ya Zauji," ucap Ailin terang-terangan.