Ch 10 || Curhat

2.5K 331 23
                                    

Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen

— — -— — — — — — — —
Happy Reading
— — -— — — — — -— — —


Di sebuah bangku panjang, ada (Name) yang sedang duduk termenung memikirkan suatu hal.

Jika di lihat-lihat (Name) seperti orang yang tengah sedih dan terbebani banyak pikiran.

'Jam ditemukan jam berapa ya?'

Jebret!!!

Tiba-tiba ada sesosok makhluk bucin yang entah dari mana asalnya langsung muncul dan duduk di samping (Name).

Karena penasaran dengan siapa yang tiba-tiba duduk di sampingnya, (Name) menolehkan kepalanya ke sampingnya.

Ternyata yang ada di sampingnya adalah Kiki yang sedang memandangnya dengan senyumnya.

"Kiki?"

"Kok kamu keliatan murung gitu?" Tanya Kiki.

"Aku nggak papa kok" Jawab (Name).

"Kalo kamu mau, aku gak keberatan kok dengerin cerita kamu"

"Aku lagi gak mood buat cerita Kiki" Kata (Name), kembali menatap kosong awan-awan di langit.

Kiki masih setia menunggu (Name) dengan senyuman khasnya.

"...."

.

.

.

.

.

(Name) Pov

Jadi kemarin, aku bilang pada ibu kalau aku ingin menjadi pelukis atau pemain voli.

Senyum diwajahnya langsung hilang

"Harapan Mama tinggal di kamu lho." Ujar Mama.

"Pelukis itu cuma buang-buang waktu aja. Jadi dokter saja nak, lebih bermanfaat."

"Iya... Tapi--"

"Kalau jadi dokter sampai kamu tua pun masih berguna buat orang banyak." Kata Mama.

"T-tapi aku suka melukis, aku juga suka main voli" Ucapku sedikit gugup.

"Walau suka, memangnya ada masa depan disana? Tubuhmu juga lemah, seharusnya kamu gak usah jadi atlet voli"

"Yang ada kamu akan di remehkan orang lain, dan membuatmu sakit. Jadi dokter saja" Kata Mama.

"Tapi... Apapun yang kita lakukan tetap ada orang yang akan meremehkan kita, Ma. Aku juga bisa melatih tubuhku supaya lebih kuat" Kataku berusaha meyakinkan Mama.

Mama diam, menatapku dengan tatapan dingin dan sedikit... Kesal?

"Kalau jadi tukang gambar, yang ada kamu cuma jadi gembel seperti Papa mu"

'Papa lagi...'

"Kalau kamu begini terus, lama-lama Mama bakar alat gambar dan voli mu itu" Ancaman Mama.

"Jangan!"

Begitulah....

(Name) Pov end

.

.

.

.

.

"Hueee gimana ini, kalau aku nggak nurutin apa yang Mama mau nanti alat-alat gambar sama voli ku di bakar!!" Jerit (Name) dengan imajiner air mata mengalir.

"Tapi aku gak mau jadi dokter!"

"Nanti kalo ada operasi amputasi, nanti di suruh amputasi tangan kanan aku malah amputasi kepala!!"

"Pasien yang harusnya di taro di ruang ICU malah ku taro di ruang mayat!"

"Bla bla bla bla"

Kiki masih sentiasa mendengarkan keluh kesah (Name) yang random.

'Hehe imut' Batin Kiki tersenyum, malah gagal fokus dia.






































To be continued!

Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang